Transformasi Asia Barat, 29 Juli 2023
Dinamika di negara-negara Asia Barat pekan lalu diwarnai sejumlah isu penting, di antaranya; Warga Saudi Gelar Acara Duka untuk Imam Hussein di Baqi.
Selain itu, masih ada peristiwa penting di negara-negara Asia Barat seperti;
- Nasrullah: Gelombang Perlawanan di Kawasan Terus Bergelora !
- Arab Saudi Panggil Kuasa Usaha Denmark
- Israel Akui Kegagalan Operasi Militer di Jenin
- Irak Tekankan OKI Gelar Sidang Bahas Penistaan Al-Quran
- Pelecehan al-Quran Terulang, Irak Usir Dubes Swedia dari Baghdad
- Peringati Asyura, Rakyat Yaman Turun ke Jalan
- Konflik di Zona de-eskalasi Suriah terus Berlanjut
- Kecam Penistaan Al-Quran, Sekjen Hizbullah Serukan Pemutusan Hubungan Diplomatik
- Hamas: Bangsa Palestina akan Kalahkan Konspirasi Penjajah
Warga Saudi Gelar Acara Duka untuk Imam Hussein di Baqi
Sekelompok warga Syiah, Arab Saudi menggelar acara duka untuk Imam Hussein, di Pemakaman Baqi, yang menurut sumber terpercaya acara tersebut mendapat izin dari pemerintah Riyadh.
Dikutip Fars News, Jumat (28/7/2023) Pemakaman Baqi yang setiap tahun selalu ditutup oleh pemerintah Saudi bagi warga Syiah yang ingin menggelar acara duka untuk Ahlul Bait, beberapa hari lalu menjamu sekelompok orang yang menggelar acara duka untuk Imam Hussein
Ini merupakan peristiwa langka yang terjadi di Pemakaman Baqi, sekelompok warga Syiah Saudi menggelar acara duka untuk Imam Hussein. Pada kesemapatan itu mereka menyerukan "Ya Hussein", "Labaik Ya Hussein" dan yang lainnya.
Menurut keterangan sejumlah sumber terpercaya, acara duka untuk Imam Hussein di Pemakaman Baqi itu diselenggarakan atas izin pemerintah Arab Saudi.
Oleh karena itu petugas keamanan Arab Saudi, tidak mencegah atau melarang penyelenggaraan acara duka yang dilakukan warga Syiah untuk Imam Hussein tersebut.
"Acara ini sudah direncanakan sejak lama tapi petugas keamanan tidak mengizinkan warga Syiah mendatangi Makam Nabi Muhammad Saw, dan Pemakaman Baqi, namun berkat sejumlah perundingan, akhirnya pihak berwenang mengizinkan acara duka warga Syiah, dan acara tersebut bukan hanya digelar di Baqi, bahkan di sekitar Uhud," kata sumber itu.
Warga Syiah Saudi yang mengikuti acara duka di Pemakaman Baqi berikrar, "Kami tak akan melupakan Hussein sampai kapan pun", dan mereka telah menghidupkan kembali kenangan para syuhada Karbala di Madinah.
Nasrullah: Gelombang Perlawanan di Kawasan Terus Bergelora !
Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon dalam sebuah pidato pada malam Asyura di Beirut mengatakan bahwa pengalaman perlawanan di Lebanon menunjukkan bahwa gelombang perlawanan di wilayah itu masih hidup dan terus bergelora.
Hari ini Jumat bertepatan dengan tanggal 10 bulan Muharram 1445 H, diperingati sebagai hari Asyura untuk memperingati perjuangan Imam Hosseini dan para sahabat setianya yang syahid di Karbala pada tanggal 10 Muharram, 61 H
Menurut situs berita Al-Manar, Sayid Hassan Nasrullah, Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon dalam acara malam Asyura di pinggiran selatan Beirut Kamis (27/7/2023) mengatakan, "Sebagian besar konflik yang sedang berlangsung di Lebanon dan dunia terkait dengan hubungan antara yang kuat dan konflik atas kekuasaan dan kepemimpinan,".
"Banyak pertempuran yang terjadi sepanjang sejarah memperebutkan kepemilikan barang rampasan, energi, minyak, dan pasar. Konflik-konflik ini tidak pernah terjadi dalam rangka mempromosikan keadilan dan menegakkan kesetaraan di antara manusia," ujar Sekjen Hizbullah.
"Elit politik, keuangan dan ekonomi selalu menjadi penyebab perang sepanjang sejarah untuk mengamankan kepentingan duniawi mereka. Tapi perjuangan imam Hossein berbeda dari semua itu," tegasnya.
"Perjuangan Imam Husein di Karbala, demi menegakkan kebenaran dan keadilan, dan jalan ini yang kami ikuti," tambahnya.
Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon pada malam Asyura menekankan, "Jika Imam Hussein menginginkan bantuan sekarang, maka para pejuang, baik pria maupun wanita, tidak akan meninggalkannya sendirian, dan orang-orang harus menjaga semangat iman dan jihad mereka,".
Arab Saudi Panggil Kuasa Usaha Denmark
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi memanggil Kuasa Usaha Kedutaan Besar Denmark sebagai tanggapan atas pembakaran Al-Qur'an di negara ini.
Sebuah kelompok ekstremis di Denmark membakar salinan Al-Quran baru-baru ini di depan kedutaan Irak di Kopenhagen.
Menurut kantor berita WAS, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi dalam pernyataan yang dikeluarkan hari Kamis (27/7/2023) mengumumkan bahwa Kuasa Usaha Denmark menerima somasi dan nota protes dari pemerintah Saudi.
Kementerian Luar Negeri Saudi menambahkan dalam pernyataannya bahwa nota protes ini berisi permintaan pemerintah Saudi untuk menghentikan tindakan penghinaan yang bertentangan dengan semua ajaran agama dan norma internasional.
Dalam pernyataan tersebut juga ditegaskan bahwa Arab Saudi telah menyatakan penentangannya secara tegas dan menyeluruh terhadap segala tindakan yang menyuburkan kebencian antar umat beragama.
Sebelumnya, sejumlah negara Arab dan Islam mengutuk tindakan Kopenhagen dengan memanggil Kuasa Usaha Denmark di negara mereka.
Pada Kamis (27/7), Kementerian Luar Negeri Mesir memanggil duta besar Denmark sebagai protes atas pengulangan tindakan yang menistakan Al-Qur'an.
Pada hari Senin, Kementerian Luar Negeri Irak meminta otoritas Eropa untuk segera mempertimbangkan kembali apa yang disebut kebebasan berbicara dengan memberikan izin aksi pembakaran kitab suci umat Islam.
Israel Akui Kegagalan Operasi Militer di Jenin
Sumber-sumber militer Zionis mengakui kegagalan operasi militer baru-baru ini terhadap kota Jenin dan kampnya.
Tentara Zionis melancarkan serangan besar-besaran di kamp Jenin pada Senin pagi (24 Juli), dan berakhir pada Rabu, setelah menghadapi perlawanan Palestina, terutama operasi syahid di Tel Aviv yang mengakibatkan 10 orang Zionis terluka.
Kejahatan dua hari tentara rezim Zionis menyebabkan 12 orang Palestina gugur dan lebih dari 100 lainnya terluka.
Menurut Pusat Informasi Palestina, sumber militer Zionis hari Kamis (27/7/2023) mengumumkan bahwa pasukan perlawanan Palestina di Jenin terus berusaha memperkuat kekuatan militernya, termasuk membuat bom rakitan.
Menurut sumber tersebut, operasi militer terhadap Jenin kali ini akan lebih dibatasi.
Surat kabar Zionis Yedioth Ahronoth mengutip sumber-sumber militer yang mengatakan bahwa perkiraan tentara Zionis menunjukkan bahwa para pejuang perlawanan di kamp Jenin berusaha memulihkan kekuatan dan kekuatan militer mereka setelah operasi baru-baru ini dan berfokus pada infrastruktur dan pembuatan bom yang kuat.
Operasi militer pasukan israel Jenin bukan hanya tidak mengakhiri krisis internal di wilayah pendudukan, tetapi justru meningkatkan ancaman eksternal terhadap rezim Zionis.
Irak Tekankan OKI Gelar Sidang Bahas Penistaan Al-Quran
Menteri luar negeri Irak dalam kontaknya dengan sejawatnya dari sejumlah negara Islam termasuk Iran, menekankan perlawanan terhadap Islamphobia di dunia dan mengambil langkah yang diperlukan terkait hal ini.
Seperti dilaporkan alforatnews, Menlu Irak Fuad Hussein menjalin kontak telepon dengan Ayman al-Safadi, Hakan Fidan, Hossein Amir Abdollahian, Faisal bin Farhan, menlu Yordania, Turki, Republik Islam Iran dan Arab Saudi.
Menlu Irak menyatakan, dalam dialog telepon tersebut ditekankan perlunya menyelenggarakan sidang istimewa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di tingkat menlu untuk mengkaji isu penistaan al-Quran dan melawan Islamphobia di dunia serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan di bidang ini.
Dalam dialog tersebut, Fuad Hussein memberi tahu rekan-rekannya tentang tindakan diplomatik pemerintah Irak sebagai tanggapan atas tindakan berulang pemerintah Swedia yang mengizinkan penodaan al-Quran dan menghina tempat-tempat suci Islam serta membakar bendera Irak.
"Langkah provokatif ini melanggar hukum internasional, mengancam perdamaian sosial serta menyebarkan budaya kekerasan serta kebencian," ungkap Fuad Hussein.
Menlu empat negara Islam seraya mendukung sikap Irak, juga menuntut diselenggarakannya sidang istimewa terkait masalah ini.
Kamis (20/7/2023), Salwan Momika, seorang pengungsi Irak di Swedia setelah mendapat izin dari polisi negara ini, untuk kedua kalinya dalam beberapa bulan lalu, melakukan penistaan al-Quran, dan aksi ini menuai respon keras dari negara-negara Islam.
Pelecehan al-Quran Terulang, Irak Usir Dubes Swedia dari Baghdad
Pemerintah Irak meminta Duta Besar Swedia di Baghdad untuk meninggalkan negara ini secepatnya. Permintaan ini sebagai respon atas penghinaan al-Quran dan pembakaran bendera Irak di depan kedutaan negara ini di Stockholm.
Salwan Momika (37) baru-baru ini mendatangi gedung Kedutaan Besar Irak di Stockholm dan menginjak-injak al-Quran dan bendera Irak. Aksi ini dilakukan dengan lampu hijau Polisi Swedia.
Menurut IRNA, Perdana Menteri Irak Mohammed Shia' Al Sudani dalam pertemuan luar biasa kabinet pemerintahannya pada hari ini, Kamis (20/7/2023) meminta Kementerian Luar Negeri Irak untuk secepatnya mengambil langkah agar Duta Besar Swedia untuk Baghdad Jonas Lovén meninggalkan Irak.
Pertemuan luar biasa kabinet tersebut merupakan tanggapan atas tindakan baru Swedia yang memberikan izin untuk aksi pelecehan al-Quran di depan Kedutaan Irak di Stockholm.
Al Sudani juga meminta Kementerian Luar Negeri Irak untuk memulangkan Kuasa Usaha Kedutaan Irak di Stockholm ke Baghdad secepat mungkin.
Belum lama ini, seorang pejabat Kantor Perdana Menteri Irak mengatakan, jika insiden pelecehan terhadap al-Quran terulang kembali, kami akan memutuskan hubungan dengan Swedia.
Ratusan pengunjuk rasa menyerang kedutaan Swedia di pusat Baghdad dan membakarnya pada hari Kamis (20/7/2023). Insiden ini sebagai bentuk kemarahan dan protes atas pelecehan al-Quran di Swedia.
Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah negara Eropa, khususnya kawasan Skandinavia, menjadi ajang pelanggaran dan penodaan terhadap kesucian umat Islam.
Di bawah bayang-bayang dukungan polisi Swedia, ekstremis sayap kanan membakar al-Quran, dan protes umat Islam atas aksi tersebut juga ditumpas.
Peringati Asyura, Rakyat Yaman Turun ke Jalan
Rakyat Yaman turun ke jalan untuk memperingati Asyura Imam Hussein, dan menegaskan bahwa kecintaan mereka terhadap ajaran ini merupakan salah satu tanda perlawanan menghadapi para penindas dan penjahat.
Hari ini, Jumat (28/7/2023) bertepatan dengan 10 Muharam 1445 H, rakyat Yaman, turun ke jalan-jalan kota Sanaa, Ibb, Al Bayda, Marib dan Saada untuk memperingati hari Asyura.
Dikutip stasiun televisi Al Masirah, Asyura merupakan salah satu tanda kecintaan rakyat Yaman, terhadap Imam Hussein. Peringatan Asyura menegaskan sikap keagamaan, prinsip dasar dan moral rakyat Yaman di hadapan para penindas dan penjahat.
"Kami terus menjaga komitmen terkait sikap asasi kami sehubungan dengan masalah umat dan yang terpenting adalah masalah Palestina. Kami mengecam segala bentuk normalisasi dengan Israel, oleh rezim-rezim pengkhianat," kata rakyat Yaman.
Dalam kesempatan itu rakyat Yaman menegaskan, "Kami mengutuk pembakaran Al Quran di Swedia dan Denmark, dan kami meminta umat Islam dunia untuk bersikap dan memboikot Swedia serta Denmark."
Kepada negara-negara agresor, rakyat Yaman mengatakan, "Anda harus tahu jari kami masih berada di pelatuk senjata, dan kami siap melawan agresi militer serta blokade Anda. Pengorbanan akan terus dilakukan. Kami tidak akan menyerah dan tidak akan lalai, sampai musuh bangsa kami tunduk."
Konflik di Zona de-eskalasi Suriah terus Berlanjut
Bentrokan di sejumlah wilayah de-eskalasi Suriah dilaporkan masih terus berlanjut.
Seperti dilaporkan Koran al-Watan, sumber-sumber di lapangan Minggu (23/7/2023) menyatakan, militer Suriah menarget pos-pos kelompok teroris Front al-Nusra beserta sekutunya di Sahl al-Ghab dan Rif Selatan Idlib dengan serangan berat artileri dan roket.
Masih menurut sumber ini, unit-unit militer yang aktif di Rif Hama menarget posisi al-Nusra di berbagai wilayah al-Ankawi dan al-Amiqah di Sahl al-Ghab dengan artileri. Sementara di Rif Idlib, pos-pos teroris di wilayah Fatterah, Fulayfil, Sufuhon, Kafar Aweed, Kansafra, Nayrab dan Maarbalit dihancurkan.
Di gurun timur, unit tentara Suriah melanjutkan operasi pembersihan terhadap sisa-sisa Daesh (ISIS), dan dalam hal ini, mereka melakukan operasi di timur Deir Ezzor.
Di sisi lain, pasukan Turki dan kelompok yang berafiliasi dengannya menyerang dua desa Hawashan dan Dabas serta kamp Ayn Issa di utara Raqqa.
Berdasarkan kesepakatan tahun 2017 antara Iran, Rusia dan Turki sebagai negara penjamin perdamaian Astana, dibangun empat zona aman di Suriah.
Tiga wilayah tersebut tahun 2018 jatuh ke tangan militer Suriah, tapi zona keempat yang terletak di Idlib dan sebagian di Latakia, Hama dan Aleppo sampai saat ini masi berada di tangan kelompok teroris.
Kecam Penistaan Al-Quran, Sekjen Hizbullah Serukan Pemutusan Hubungan Diplomatik
Menanggapi penistaan baru-baru ini terhadap Al-Qur'an di Denmark dan Swedia, Sayid Hassan Nasrullah, Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon menyerukan pemutusan hubungan diplomatik dengan pemerintah Swedia dan Denmark.
Pada hari Jumat, anggota kelompok nasionalis Islamofobia dan sayap kanan, Dansk Patriot (Patriot Denmark) membakar Al-Qur'an di depan kedutaan Irak di Kopenhagen, Denmark.
Sehari sebelumnya, Salwan Momika, seorang pengungsi Irak berusia 37 tahun yang tinggal di Swedia menginjak dan menendang Al-Quran yang dilakukan setelah membakar salinan Al-Qur'an di luar masjid Stockholm beberapa pekan sebelumnya.
Negara-negara Islam, sambil mengutuk penodaan Al-Qur'an, memanggil duta besar dan kepala misi diplomatik di Swedia dan Denmark di negara-negara tersebut.
Sekjen Hizbullah Lebanon, Sayid Hassan Nasrullah hari Sabtu (22/7/2023) mengatakan,"Kita tidak boleh tertipu oleh permintaan maaf. Tindakan Irak dengan menarik duta besarnya dari Swedia adalah inisiatif paling penting di tingkat resmi,".
"Jika Swedia melanjutkan pendekatan ini, maka akan ditempatkan dalam ketentuan Syariah Islam sebagai negara yang berperang dengan Islam dan Muslim," ujar Sekjen Hizbullah Lebanon.
"Jika penilaian benar bahwa Mossad berada di balik apa yang terjadi di Swedia, kita menghadapi gerakan yang akan terus berlanjut dan membutuhkan sikap bersama secara resmi yang kuat," papar Nasrullah.
Menurut Sekjen Hizbullah Lebanon, pemerintah Swedia harus memperhatikan kata-kata Imam Khamenei tentang kecaman terhadap mereka yang menghina Al-Qur'an, terutama kalimat "pemerintah yang telah mengambil sikap berperang melawan Islam".
Hamas: Bangsa Palestina akan Kalahkan Konspirasi Penjajah
Juru bicara Hamas mengatakan, bangsa Palestina memiliki kemampuan untuk mengalahkan konspirasi penjajah di Masjid al-Aqsa.
343 pemukim Zionis Rabu (26/7/2023) malam dan Kamis (27/7/2023) dini hari menyerbu Masjid al-Aqsa melalui Bab al-Maghariba.
Abdul Latif al-Qanou, jubir Hamas hari Kamis saat merespon penyerbuan Zionis ke Masjid al-Aqsa, saat diwawancarai Televisi al-Aqsa mengatakan, pemerintah sayap kanan radikal Zionis melanjutkan upaya untuk menyulut sebuah perang agama.
"Bangsa Palestina berada dalam kondisi revolusi yang berkesinambungan, dan terdepan dalam membela Masjid al-Aqsa," papar al-Qanou.
Seraya menjelaskan bahwa penjajah menarget warga kota al-Quds di manapun adanya, al-Qanou menyeru seluruh bangsa Palestina melalui kebangkita umum melawan agresi ke Masjid al-Aqsa.
Menteri Keamanan Internal Israel Itamar Ben Gvir bersama sejumlah pemukim Zionis menyerbu Masjid al-Aqsa melalui Bab al-Qatanin.
Kelompok Zionis radikal sebelumnya, bertepatan dengan peringatan Haikal Sulaiman, menuntut penyerangan besar-besaran ke Masjid al-Aqsa hari Rabu dan Kamis.