Sebelum ke Karbala, Peziarah Menziarahi Makam Imam Ali as (2)
(last modified Thu, 31 Aug 2023 08:47:23 GMT )
Aug 31, 2023 15:47 Asia/Jakarta
  • Peziarah Arbain di Kompleks Haram Suci Imam Ali bin Abi Thalib as di Najaf Ashraf, Irak.
    Peziarah Arbain di Kompleks Haram Suci Imam Ali bin Abi Thalib as di Najaf Ashraf, Irak.

Ribuan peziarah Arbain dari berbagai kota dan daerah di Irak, dan bahkan dari mancanegara berziarah ke makam Amirul Mukminin Imam Ali bin Abi Thalib as di kota Najaf, Irak setiap harinya menjelang peringatan Arbain.

Setelah ziarah, para pecinta Ahlul Bait Nabi Muhammad SAW ini melanjutkan perjalanan ke Karbala dengan jalan kaki dari Najaf.

Tanggal 20 Safar, yang tahun ini jatuh pada hari Rabu, 6 September 2023 diperingati sebagai Hari Arbain Imam Husein as oleh Umat Muslim dan pecinta Ahlul Bait as di seluruh dunia.

Jutaan peziarah dari berbagai daerah di Irak dan negara-negara dunia, terutama dari Republik Islam Iran mengunjungi kota Karbala untuk menghadiri acara Arbain.

Arbain adalah peringatan mengenang 40 hari Kesyahidan Imam Husein as, Cucu tercinta Baginda Nabi Muhammad Saw yang dibantai bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya oleh pasukan Yazid di padang Karbala pada tanggal 10 Muharram 61 H.

Peristiwa pembantaian Imam Hussein as, keluarga dan para sahabatnya pada 10 Muharam 61 Hijriah dikenal sebagai Tragedi Asyura.

Meski telah berlalu berabad-abad, namun peristiwa heorik itu tidak pernah berkurang urgensi dan kedudukannya, bahkan semakin berlalu, pesan Asyura justru semakin tersebar luas.

Kebangkitan Imam Hussein as melawan pemerintahan tiran Yazid bertujuan untuk menjaga kelangsungan agama Islam yang terkena erosi kerusakan di berbagai sendi kehidupan masyarakatnya. Oleh karena itu, motivasi perjuangan Imam Husein demi menjaga kesucian Islam dari berbagai penyimpangan yang dilakukan penguasa lalim di masanya.

Imam Husein as bangkit melawan Yazid bin Muawiyah bukan karena menghendaki kekuasaan, tapi karena ketulusannya membela ajaran agama Islam dan mengembalikan umat kakeknya dari berbagai penyimpangan ke arah Islam murni, yaitu Islam Muhammadi Saw. (RA)