Bloomberg: Mata Uang Israel Terpuruk
Mata uang rezim Zionis, Shekel menjadi mata uang terburuk di antara mata uang dunia akibat dimulainya operasi badai Al-Aqsa dan serangan rezim Zionis di Jalur Gaza.
Media Amerika Serikat, Bloomberg hari Senin (30/10/2023) melaporkan bahwa mata uang Israel, Shekel anjlok sekitar 14 persen nilainya terhadap dolar, dan pelarian investor dari Israel, serta Shekel Israel dianggap sebagai mata uang terburuk di antara mata uang dunia.
Nilai tukar mata uang rezim Zionis telah mencapai lebih dari empat shekel terhadap mata uang Amerika di sebagian besar transaksi.
Menurut Bloomberg, indeks pasar saham Zionis turun 11 persen setelah operasi badai Al-Aqsa, dan saham sektor teknologi paling terpuruk di antara sektor lainnya.
Selain itu, JP Morgan Bank memperkirakan perekonomian rezim Zionis akan menyusut sebesar 11 persen.
Dalam laporan terbarunya, Bank Sentral Rezim Zionis mengakui kerugian besar akibat perang Gaza terhadap perekonomian Israel.
Dalam laporannya yang dipublikasikan awal pekan ini, bank sentaral Israel memperkirakan tingkat inflasi akan meningkat dan daya beli akan menurun.
Para ahli ekonomi mengatakan bahwa tren peningkatan risiko investasi di wilayah pendudukan berdampak negatif terhadap perekonomian Israel. Namun, masih sulit untuk mengukur dampak perang terhadap perekonomian rezim Zionis karena besarnya ketidakpastian mengenai luas dan durasi konflik.
Kabinet Netanyahu telah memanggil hampir 350.000 tentara cadangan, yang merupakan jumlah terbesar dalam sejarah berdirinya rezim ilegal tersebut.(PH)