Transformasi Asia Barat, 4 November 2023
(last modified Sat, 04 Nov 2023 11:58:08 GMT )
Nov 04, 2023 18:58 Asia/Jakarta
  • Balita Palestina korban serangan udara rezim Zionis Israel di Jalur Gaza, Oktober 2023.
    Balita Palestina korban serangan udara rezim Zionis Israel di Jalur Gaza, Oktober 2023.

Transformasi di negara-negara Asia Barat pekan lalu masih berfokus pada genosida yang dilakukan rezim Zionis Israel di Jalur Gaza.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Palestina mengumumkan peningkatan jumlah syuhada pada hari ke-26 serangan udara rezim Zionis Israel ke Jalur Gaza.

Menurut Farsnews, Kemenkes Palestina mengumumkan hari ini, Rabu (1/11/2023) bahwa serangan udara terus menerus Israel ke Gaza sejak dimulainya operasi Badai al-Aqsa telah menyebabkan 8.796 warga Palestina gugur.

Jumlah korban jiwa tersebut termasuk 3.648 anak-anak dan 2.290 perempuan. Sementara jumlah korban terluka telah mencapai 22.219 orang.

Di Tepi Barat, lebih dari 115 orang dilaporkan telah gugur dan 2.150 lainnya terluka sejak pertempuran Badai al-Aqsa meletus.

OCHA (United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs) melaporkan jumlah pengungsi di Gaza telah melampaui 1,4 juta orang.

Sekitar 671.000 orang di antaranya tinggal di pos-pos penampungan darurat UNRWA, badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang melayani pengungsi Palestina, sedangkan sisanya tersebar di berbagai tempat.

Menurut Juru Bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qudra, 1.700 orang hilang, dan 940 anak-anak yang masih tertimbun reruntuhan.

Sekitar 104 petugas medis juga gugur dan 25 ambulans hancur dan rusak karena serangan Israel.

Al-Qudra mengatakan, Israel sengaja menyerang 57 institusi kesehatan, dan membuat 12 rumah sakit serta 32 pusat perawatan primer tidak berfungsi. Menurutnya, sebaian yang tidak berfungsi disebabkan kegagalan dalam mendatangkan bantuan bahan bakar.

Sekjen Hizbullah: Di Front Lebanon, Semua Bisa Terjadi pada Israel

Sekjen Hizbullah Lebanon mengatakan pertempuran Badai Al Aqsa, sudah meluas ke beberapa front dan medan perang, dan operasi ini sepenuhnya Palestina.

Sayid Hassan Nasrullah, Jumat (3/11/2023) dalam pidatonya mengenang para syuhada di jalan Al Quds, menuturkan, berlanjutnya kondisi saat ini tergantung pada dua hal, pertama perkembangan di Gaza, kedua perilaku Israel, terhadap rakyat Lebanon.

Ia melanjutkan, "Pertama, masa depan situasi Gaza, maka dari itu sikap kami tergantung pada perkembangan Gaza, dan jika eskalasi ketegangan meningkat di sana, maka di sini, yaitu perbatasan Lebanon dan Wilayah pendudukan, juga akan meningkat."

"Kedua, perilaku Israel, terhadap rakyat Lebanon, mereka telah membunuh sejumlah warga Lebanon, dan saya ingin memperingatkan Israel, bahwa semua kemungkinan di front Lebanon terbuka, dan seluruh opsi berada di atas meja," imbuhnya.

Sekjen Hizbullah menegaskan, "Kami bisa memilih salah satunya kapan saja. Kita semua harus siap untuk menghadapi seluruh kemungkinan yang bisa terjadi."

Sayid Hassan Nasrullah melanjutkan, "Di akhir saya ingin katakan kepada AS, ancaman kalian tidak berpengaruh pada Lebanon, tidak juga pada Hizbullah, tidak pada poros perlawanan dan negara-negara poros perlawanan. Ancaman-ancaman ini tidak berguna, dan kapal-kapal perang Anda di Laut Mediterania tidak membuat kami takut."

Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon mengatakan bahwa Amerika Serikat bertanggung jawab secara langsung atas semua kejahatan rezim Zionis di Gaza saat ini.​

Sayid Hassan Nasrullah, Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon dalam pidatonya menghormati Syuhada di Jalan Quds hari Jumat (3/11/2023) menyinggung kejahatan rezim Zionis terhadap rakyat Palestina yang telah berlangsung selama 75 tahun, dan keterlibatan AS dalam kejahatan Israel di Gaza.

"Sejak awal operasi Badai Aqsa, Amerika Serikat bertindak cepat untuk mengambilalih rezim Zionis yang sedang goyah, namun ketergesaan Amerika untuk membantu rezim Israel menunjukkan kelemahan Israel," ujar Sekjen Hizbullah.

“Saat ini, rezim Zionis membantai perempuan dan anak-anak serta menghancurkan rumah dan infrastruktur di depan mata seluruh dunia. Namun kemenangan di Gaza akan diterima bangsa Palestina, dan kekalahan untuk musuh," tegasnya.

Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon juga menekankan penghentian serangan rezim Zionis di Gaza. 

"Jika kejahatan Israel terus berlanjut, ada kemungkinan perang akan menyebar dari front Lebanon dan mengubah pertempuran ini menjadi pertempuran skala besar, dan ini adalah kemungkinan nyata," papar Sayid Nasrullah.

"Tahapan pasca operasi penyerangan Al-Aqsa tidak akan sama seperti sebelumnya, dan upaya harus dilakukan untuk menghentikan agresi dan kemenangan Hamas di Gaza. Sebab kemenangan rakyat Palestina adalah untuk kepentingan Mesir, Yordania, Suriah, dan khususnya untuk kepentingan Lebanon," tegas Nasrullah.

Direktur RS Al-Shifa di Gaza: Bencana Besar akan Datang​

Direktur rumah sakit al-Shifa di Gaza menyatakan bahwa aktivitas di rumah sakit ini tidak hanya mencapai tahap berbahaya, tetapi bencana besar sedang terjadi.

Mohammed Abu Salmiya, Direktur Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza hari Jumat (3/11/2023) menyatakan bahwa pemboman ambulans di pintu masuk Rumah Sakit Al-Shifa menyebabkan 13 orang syahid dan puluhan luka-luka serta menyebabkan kerusakan parah pada tembok dan bangunan rumah sakit ini.

"Dua ambulans lainnya, yang mengangkut korban luka ke rumah sakit Mesir, menjadi sasaran serangan rezim Zionis di jalan Al-Rashid dan wilayah administratif Ansar di barat Gaza," kata Direktur Rumah Sakit Al-Shifa.

"Komplek rumah sakit Al-Shifa merupakan kompleks pengobatan terbesar di Jalur Gaza yang bekerja dengan tiga buah genset listrik, namun saat ini hanya satu buah genset yang beroperasi dan beberapa bagiannya hanya mendapat aliran listrik selama 4 jam," tegasnya.

Abu Salmiya mengungkapkan bahwa kurangnya pasokan listrik berdampak negatif pada pasien, dan jika situasi ini terus berlanjut dan masuknya bahan bakar dicegah, maka aktivitas bagian-bagian penting akan terhenti dan kita akan melihat kuburan yang nyata di sini.

"Kami masih menuntut pembukaan kembali penyeberangan Rafah dan masuknya bahan bakar yang diperlukan untuk melanjutkan pengoperasian motor listrik rumah sakit, dan masuknya peralatan medis, rumah sakit dan obat-obatan," papar Abu Salmiya.

Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan jumlah korban syahid akibat pengeboman rezim Zionis di Gaza mencapai 9.227 orang, 3.826 orang diantaranya adalah anak-anak, dan 2.405 orang perempuan.

Rudal Yaman Hantam Fasilitas Industri Israel, Neot Hovav

Media-media lokal Rezim Zionis, mengunggah video yang menunjukkan kebakaran di fasilitas industri Israel, akibat serangan rudal Yaman.

Video yang diunggah media-media Israel, Kamis (2/11/2023) menunjukkan kebakaran luas di fasilitas industri Rezim Zionis, Neot Hovav (Ramat Hovav) pada Rabu dinihari.

Malam lalu, Yaman menyerang daerah selatan Wilayah pendudukan, dan Rezim Zionis, mengklaim berhasil menembak jatuh tiga rudal di luar zona udaranya.

Media-media Israel, tidak menjelaskan bahwa fasilitas industri Neot Hovav, adalah fasilitas pembuangan limbah berbahaya, dan 19 fasilitas bahan kimia lain juga terdapat di sana.

Pada Rabu dinihari, media-media Rezim Zionis, mengabarkan serangan sejumlah rudal dan drone, dari Yaman, ke Wilayah pendudukan.

Anggota Biro Politik Ansarullah Yaman, Mohammed Al Bukhaiti kepada TV Al Mayadeen mengonfirmasi serangan rudal dan drone Yaman, ke posisi Rezim Zionis.

Ia menuturkan, "Pemimpin Ansarullah, memerintahkan untuk menembakkan rudal ke Israel, setelah operasi darat Rezim Zionis, ke Gaza, dimulai, dan setelah Amerika Serikat, mengancam Yaman."

Agresi Militer Rezim Zionis di Gaza Gugurkan 46 Jurnalis

Kantor media Otoritas Palestina di Jalur Gaza mengumumkan bahwa serangan militer rezim Zionis di Jalur Gaza telah menyebabkan 46 jurnalis gugur.​

Kantor berita Palestina, Sama Sabtu (4/11/2023) pagi melaporkan, kantor media pemerintah Palestina di Jalur Gaza mengumumkan sebanyak 46 jurnalis gugur dalam serangan rezim Zionis di Gaza belum lama ini.

Di sisi lain, Komite Dukungan Jurnalis mengumumkan bahwa serangan militer rezim Zionis ke Gaza merupakan perang paling berdarah bagi jurnalis sejak lebih dari 30 tahun lalu.

Sebelumnya, Badan Bantuan dan Ketenagakerjaan Palestina (UNRWA) mengumumkan bahwa 72 pegawai organisasi ini gugur dalam serangan rezim Zionis di Gaza.​

Dukungan Barat terhadap rezim Zionis merupakan lampu hijau bagi Israel untuk melanjutkan pembunuhan brutal terhadap warga sipil Palestina, terutama anak-anak dan perempuan.​

Israel: Pilihannya, Kami yang Bertahan Hidup atau Hamas

Menteri Perang Rezim Zionis, dalam pidatonya mengatakan, Israel, akan menghadapi sebuah perang jangka panjang, dan pilihannya adalah Israel, yang akan bertahan hidup atau Hamas.

Yoav Gallant, Sabtu (28/10/2023) mengatakan, "Pasukan Israel, sedang berperang di darat, laut, udara, di luar dan di dalam perbatasan Jalur Gaza."

Ia menambahkan, "Perang sudah memasuki fase baru sejak kemarin, dan Hamas, menerima pukulan keras yang belum pernah dirasakan sebelumnya."

Menurut Menteri Perang Rezim Zionis, seluruh upaya dikerahkan oleh Israel, untuk membebaskan para tawanan, dan ini menjadi masalah rumit yang belum pernah dihadapi Tel Aviv.

Yoav Gallant menjelaskan, "Semakin keras kami menyerang Hamas, maka akan semakin terbuka pula peluang untuk menyelesaikan masalah tawanan ini."

"Seluruh pasukan sudah disiagakan di semua arena, akan tetapi kami sama sekali tidak berminat untuk memperluas area perang," imbuhnya.

Klaim Menteri Perang Israel, tentang pertempuran di dalam perbatasan Gaza, tidak sesuai kenyataan, faktanya dalam operasi darat Jumat malam, pasukan Zionis, menghadapi perlawanan sengit pejuang Palestina, dan mundur.

Apa yang terus dilakukan Rezim Zionis, adalah membombardir rakyat sipil Gaza, secara membabi buta untuk membalas kekalahannya. 

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, mengabarkan lebih dari 7.300 orang gugur, 70 persennya perempuan, anak-anak, dan orang lanjut usia, 19.000 lainnya terluka, dan ribuan lainnya masih berada di bawah reruntuhan. 

Drone Militer Yaman Serang Rezim Zionis

Yahya Saree, Juru Bicara Angkatan Bersenjata Yaman mengumumkan operasi drone militer terhadap rezim Zionis.

Yahya Saree, Juru Bicara Angkatan Bersenjata Yaman hari Rabu (1/11/2023) mengumumkan bahwa Angkatan bersenjata Yaman telah menyerang wilayah Palestina yang diduduki rezim Zionis dengan sejumlah besar drone untuk mendukung rakyat Gaza yang tertindas.

"Angkatan bersenjata Yaman akan melanjutkan operasi militernya untuk mendukung rakyat Gaza yang tertindas sebagai tanggapan terhadap tuntutan bangsa Yaman dan seluruh umat Islam hingga agresi Israel berakhir," ujar Saree.

Operasi drone ini dilakukan terhadap rezim Zionis, ketika sumber Israel mengakui terjadinya serangan dari Yaman dalam beberapa hari terakhir.

12 Tentaranya Tewas di Gaza, Jubir Militer Israel: Sungguh Menyakitkan

Juru bicara Angkatan Bersenjata Rezim Zionis, mengakui bahwa dalam operasi darat ke Jalur Gaza, sampai saat ini tercatat 12 tentara Israel, tewas.

Daniel Hagari, Rabu (1/11/2023) dalam konferensi persnya menggambarkan berjatuhannya korban tewas dari tentara Israel, dalam operasi darat ke Gaza, sebagai sesuatu yang sangat menyakitkan.

Dikutip kantor berita Anadolu, jumlah korban tewas dari tentara Israel, bertambah menjadi 12 orang, sehingga total 327 tentara Israel, tewas sejak perang pecah 7 Oktober lalu.

Pada saat yang sama, Jubir Angkatan Bersenjata Rezim Zionis, mengaku bahwa pihaknya sudah memberitahu keluarga-keluarga tentara Israel, yang tewas dalam perang di Gaza.

"Kami akan mengerahkan seluruh kemampuan untuk menjaga keamanan pasukan Israel," imbuh Daniel Hagari, seperti dikutip TV Al Jazeera. 

Ia menambahkan, "Prioritas kami adalah mengembalikan 240 tawanan di Gaza, kepada keluarga mereka. Seluruh dinas intelijen berkerja sama untuk mengembalikan mereka yang disandera."

Angkatan Bersenjata Rezim Zionis, Rabu pagi mengabarkan tewasnya sembilan tentara Israel, dalam operasi darat di utara Gaza, kemarin, kemudian seorang tentara Israel lain hari ini dikabarkan tewas, ditambah dua tentara yang tewas Selasa malam.

Di sisi lain, Angkatan Bersenjata Rezim Zionis, mengakui bahwa pasukan perlawanan Palestina, meledakkan kendaraan pembawa personel miliknya dengan rudal anti-tank

Yaman Rilis Video Pertama Serangan Rudal dan Drone ke Israel

Gerakan perlawanan Islam Yaman, Ansarullah, merilis video pertama serangan rudal dan drone, kemarin ke posisi Rezim Zionis di Wilayah pendudukan.

Al I'lam Al Harbi Yaman, Rabu (1/11/2023) melaporkan, di hari ke-26 operasi perlawanan Palestina terhadap Rezim Zionis, Tufan Al Aqsa, Ansarullah Yaman, merilis video serangan drone, dan rudal ke posisi Rezim Zionis.

Ansarullah Yaman, melancarkan serangan rudal, dan drone ke posisi-posisi Rezim Zionis, di Wilayah pendudukan, sebagai bentuk dukungan atas perlawanan Palestina, dan balasan atas serangan brutal Israel, terhadap warga sipil Gaza.

Pada hari Selasa, Ansarullah Yaman, menembakkan sejumlah rudal balistik, dan rudal jelajah bersayap, serta pesawat-pesawat tanpa awak serbu ke posisi Rezim Zionis di Wilayah pendudukan.

Rezim Zionis, Selasa petang mengabarkan terdengarnya suara sejumlah ledakan di distrik Eilat, dan mengklaim berhasil mencegat sebuah drone, dan tiga rudal yang ditembakkan dari Yaman.

Pejabat Rezim Zionis, setelah serangan tersebut mengimbau para pemukim Zionis, di distrik Eilat, untuk berlindung di lokasi-lokasi aman saat mendengar suara ledakan.

Sebelumnya Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Brigjen Yahya Saree, mengumumkan pasukan negara ini telah menembakkan sejumlah rudal balistik, dan drone ke posisi Rezim Zionis.

Menurutnya, ini adalah operasi ketiga untuk membantu saudara-saudara tertindas Palestina, dan Angkatan Bersenjata Yaman, akan melanjutkan serangan rudal dan drone ke Israel, selama rezim ini terus menyerang Gaza.

Israel Akui Belasan Tentaranya Tewas dalam Serangan Darat ke Gaza

Angkatan bersenjata rezim Zionis mengakui 11 tentaranya tewas dalam serangan darat ke Jalur Gaza baru-baru ini.

Militer rezim Zionis mengeluarkan pernyataan hari Rabu (1/11/2023) pada hari ke dua puluh enam operasi Badai Al-Aqsa, mengakui sembilan tentaranya tewas dalam serangan darat kemarin di Jalur Gaza utara.

Menurut laporan ini, perlawanan Palestina menargetkan tentara Israel dengan rudal anti-tank.

Juru bicara angkatan bersenjata rezim Zionis Selasa malam mengakui bahwa dua tentara Israel dari brigade Givati tewas dalam serangan darat ke Jalur Gaza, dan dua tentara lainnya terluka.

Brigade Givati (Brigade 84) adalah salah satu pasukan di bawah komando Selatan angkatan bersenjata rezim Zionis.

Tentara rezim Zionis mengakui kematian 11 tentaranya.

Juru bicara Brigade Ezzedin al-Qassam, sayap militer Hamas hari Selasa mengumumkan bahwa pasukan perlawanan menewaskan sejumlah besar tentara rezim Zionis dan menghancurkan lebih dari 20 kendaraan militer mereka.

Sejak tank dan pengangkut personel rezim Zionis memasuki Jalur Gaza Senin lalu, pasukan perlawanan menargetkan pengangkut personel dan kendaraan militer rezim Zionis dengan rudal anti-lapis baja. 

Sayap militer Hamas hari Senin mengumumkan bahwa pasukan rezim Zionis menargetkan pengangkut personel tentara Israel di sebelah timur lingkungan Al-Zaytoun dengan roket Yasin 105.

Beberapa saat kemudian, Brigade al-Qassam mengumumkan bahwa dua kendaraan militer yang menembus sebelah timur daerah Al-Zaitun menjadi sasaran roket Yasin 105.

Pesan Keras untuk Israel, Hizbullah Rilis Video "Menuju Al Quds"

Gerakan perlawanan Islam Lebanon, Hizbullah, merilis video bertajuk "Menuju Al Quds" yang nampaknya membawa pesan khusus bagi Rezim Zionis.

Unit media Hizbullah Lebanon, Selasa (31/10/2023) merilis video yang menampilkan Masjid Al Aqsa, dan kota Al Quds, dilanjutkan dengan cuplikan manuver terbaru pasukan Hizbullah.

Selanjutnya video tersebut memperlihatkan pasukan Rezim Zionis, yang diserang pasukan perlawanan Palestina, dan Hizbullah, sampai melarikan diri, pada sebuah peperangan.

Di bagian lain video ini ditunjukkan penembakan rudal-rudal Kornet, ke pangkalan-pangkalan militer, kendaraan tempur dan tank-tank pasukan Rezim Zionis.

Beberapa hari setelah dimulainya operasi perlawanan Tufan Al Aqsa, pasukan Hizbullah, melancarkan serangan roket, dan artileri ke markas-markas militer Rezim Zionis di perbatasan.

Serangan-serangan pasukan Hizbullah, tersebut saat ini sudah mengalami perluasan, dan sekarang pasukan Hizbullah, mulai menggunakan rudal-rudal jarak jauh.

Universitas Al-Azhar Puji Perlawanan Palestina Hadapi Rezim Zionis

Universitas Al-Azhar Mesir dalam pesannya kepada pasukan perlawanan di Gaza memuji keberanian para pejuang Palestina menghadapi tentara teroris Zionis yang biadab.

Russia Today mengutip pernyataan Universitas Al-Azhar sebagai organisasi keagamaan Sunni terbesar hari Selasa (31/10/023) yang menyatakan, “Segala puji bagi Allah swt, perlawanan Palestina dan masyarakat Gaza yang tidak bersalah, menjadi lambang kebanggaan, ketabahan, dan kesabaran."

"Salam kepada Anda, para pahlawan, yang dengan keimanannya menghadapi kapal perang, kapal induk, maupun pembom, dan telah menghentikannya tanpa rasa takut atau ragu-ragu," kata pernyataan Universitas Al-Azhar. 

Lembaga tinggi keagamaan ini mengapresiasi posisi Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan menyerukan kepada seluruh masyarakat bebas di dunia untuk memecah keheningan mereka dan mengutuk kejahatan biadab yang terjadi di Gaza, dan menyerukan diakhirinya pembunuhan terhadap perempuan dan anak-anak yang tidak bersalah.

Al-Azhar Mesir juga meminta seluruh negara Islam dan Arab untuk membantu Gaza semampu mereka.

Juru bicara Kementerian Kesehatan pemerintah yang berafiliasi dengan Hamas di Gaza hari Senin mengumumkan bahwa jumlah syuhada meningkat menjadi 8.306 orang.

Menurut pernyataan kementerian ini, 21,048 orang terluka dalam berbagai kondisi keparahannya. Di antara para syuhada, terdapat 3.457 anak-anak dan 2.136 perempuan.

Drone Perlawanan Serang Wilayah Pendudukan

Drone-drone perlawanan menyerbu kota Eilat di wilayah pendudukan.

Kekuatan perlawanan juga menargetkan permukiman Zionis sebagai respons terhadap kejahatan Israel terhadap Palestina. Sejauh ini, ribuan roket dan rudal telah ditembakkan ke wilayah pendudukan dari Gaza dan Lebanon.

Selain roket dan rudal, pasukan perlawanan Palestina mengerahkan drone dan paralayang menargetkan wilayah pendudukan.

Media Zionis hari Selasa (31/10/2023) melaporkan setidaknya tiga ledakan terdengar di Eilat, dan setelah serangan pesawat tak berawak ini, alarm berbunyi di pemukiman Zionis di Eilat.

Ribuan Zionis dievakuasi dari pemukiman Zionis di sekitar Jalur Gaza untuk menyelamatkan diri mereka. 

Televisi Zionis saluran 13 melaporkan terjadinya serangan drone oleh kelompok perlawanan di kota Zionis, Eilat hari ini.

Media Israel mengklaim bahwa sebuah drone yang bergerak dari arah Yaman menuju wilayah pendudukan berhasil dicegat dan dihancurkan di wilayah Laut Merah dekat kota Eilat.

Selama beberapa hari terakhir, sumber berita Israel melaporkan beberapa kali serangan drone dan rudal yang dilakukan pejuang Yaman terhadap posisi Zionis di wilayah pendudukan.

Salahkan PM Israel, Tawanan Zionis, "Anda Ingin Bunuh Kami !"

Sejumlah tawanan Rezim Zionis, di tangan Brigade Al Qassam, merilis video yang berisi kecaman keras terhadap pejabat Tel Aviv, dan menuntut pembebasan mereka.

Sejumlah tawanan Zionis, Senin (30/10/2023) seperti dikutip kantor berita Sama, mengirim pesan kepada Perdana Menteri Rezim Zionis, Benjamin Netanyahu, dan kabinetnya melalui rekaman video.

Salah seorang tawanan mengatakan, "Sekarang juga bebaskan kami. Netanyahu sudah kalah dari sisi politik dan militer, dan kami meminta kepadanya untuk segera membebaskan semua tawanan."

"Kemarin dilakukan konferensi pers dengan keluarga para tawanan, dan kami tahu seharusnya gencatan senjata bisa diberlakukan. Anda harus membebaskan kami, tapi Anda (Netanyahu) mundur," katanya.  

Ia menambahkan, "Karena kekalahan Anda (Netanyahu dan kabinetnya) sejak 7 Oktober, dan kekacauan yang Anda buat, saya ditawan di Gaza. Tidak ada yang menolong kami, tidak ada yang mendengarkan kami."

Sebelumnya Juru bicara Angkatan Bersenjata Rezim Zionis, Daniel Hagari, mengatakan, keluarga-keluarga tawanan Gaza, yang berjumlah 239 orang mengetahui anggota keluarga mereka ada di tangan Hamas.

Ia menambahkan, sejumlah tim penyelamat asing juga berada di antara tawanan Hamas, dan pejabat Israel, berhasil mengenali 40 orang yang sebelumnya dinyatakan hilang.

Sementara itu, Juru bicara Brigade Al Qassam, Abu Obeida, mengatakan bahwa serangan-serangan brutal Rezim Zionis, ke Jalur Gaza, sejauh ini telah menewaskan 50 tawanan Zionis.

Pada saat yang sama, Jubir Angkatan Bersenjata Rezim Zionis, mengancam akan mengejar salah satu tokoh senior Hamas, Yahya Sinwar.

Pangkalan Militer AS di Suriah Dihantam 15 Roket

Pangkalan militer Amerika Serikat, di ladang minyak Al Omar, dihantam 15 roket, setelah sebelumnya pasukan AS, menyerang beberapa truk sipil di utara Suriah.

Stasiun televisi Al Mayadeen, Senin (30/10/2023) mengutip sumber terpercaya melaporkan terjadinya serangan ke pangkalan militer AS, di timur laut Suriah.

Sumber lokal Suriah, Senin dinihari mengabarkan serangan sebuah jet tempur AS, ke sekitar kota Al Bukamal, Suriah, yang berdekatan dengan perbatasan Irak.

Menurut sumber tersebut, setelah itu pangkalan militer AS, di ladang minyak Al Omar, menjadi sasaran serangan roket, dan helikopter-helikopter AS, nampak terbang di atas pangkalan tersebut.

TV Al Mayadeen menjelaskan, setelah serangan jet-jet tempur AS, ke sejumlah truk sipil di Suriah, pangkalan militer AS, di ladang minyak Al Omar, dihujani 15 roket.

Truk-truk sipil yang diserang tujuh rudal jet tempur Amerika Serikat itu diketahui masuk dari perbatasan Irak, ke dalam wilayah Suriah, membawa bahan-bahan bangunan.

Di sisi lain kelompok-kelompok perlawanan Islam Irak, mengumumkan telah menyerang pangkalan militer Amerika Serikat, di selatan Al Hasakah, timur laut Suriah.

Kelompok perlawanan Irak, juga mengatakan pangkalan militer AS di Al Shaddadi, Suriah, diserang dua drone, dan drone-drone tersebut langsung mengenai target. 

Jet Tempur Israel Serang Pangkalan Militer Suriah

Jet-jet tempur rezim Zionis melancarkan serangan terhadap pangkalan militer angkatan bersenjata Suriah di pinggiran Daraa.

Al-Mayadeen mengutip TV Suriah melaporkan serangan jet-jet tempur rezim Zionis yang menargetkan dua pangkalan militer angkatan bersenjata Suriah di Daraa yang dilancarkan dari arah Dataran Tinggi Golan.

Serangan tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.

Tadi malam, media Ibrani memberitakan ketegangan dan konflik antara pasukan Suriah dan tentara Zionis di dekat perbatasan.

Meskipun menghadapi protes dari pemerintah Suriah kepada PBB, tapi rezim Zionis berulangkali kali menargetkan sasaran di wilayah Suriah dengan serangan udara, rudal, atau artileri tanpa dalih yang bisa dipertanggungjawabkan.

Kewalahan Hadapi pasukan Perlawanan, Militer Israel Dibantu Pasukan Khusus Negara Barat

Pasukan khusus dari berbagai negara ikut membantu militer rezim Zionis menghadapi pasukan perlawanan Palestina.

Al-Mayadeen hari Minggu (29/10/2023) melaporkan bahwa pasukan komando Kanada berada di wilayah pendudukan untuk melindungi kedutaan negaranya.

Pasukan Kanada tersebut bersama dengan pasukan khusus negara lain memberikan nasehat militer kepada tentara Zionis.

Di sisi lain, sumber media berbahasa Ibrani melaporkan bahwa seorang tentara Zionis terbunuh ketika sebuah tank terbalik di daerah utara wilayah pendudukan.

Serangan roket pasukan perlawanan Palestina terhadap tank rezim Zionis juga menyebabkan, tiga tentara Israel lainnya terluka.

Militer rezim Zionis dalam pernyataan terbarunya hari Minggu mengumumkan jumlah tahanan Israel di Gaza sebanyak 239 orang.

Militer rezim Zionis mengumumkan penambahan jumlah tentara Israel yang tewas dalam konflik dengan pejuang perlawanan Palestina.

Berdasarkan statistik resmi yang diumumkan oleh militer rezim Zionis, 311 tentara rezim ini tewas dalam pertempuran Badai Al-Aqsa.

Jumlah tersebut hanya data yang telah dikonfirmasi secara resmi oleh Zionis sejauh ini, dan jumlah korban tewas sebenarnya jauh lebih banyak.

Hizbullah Serang Posisi Tentara Zionis Dekat Perbatasan Lebanon

Pasukan Hizbullah Lebanon menargetkan tentara rezim Zionis di ladang Shabaa dan wilayah perbatasan negara ini dan rezim Zionis.

Jaringan Al-Manar melaporkan, gerakan Hizbullah Lebanon hari Minggu (29/10/2023) mengumumkan bahwa mereka menargetkan markas besar militer rezim Zionis, Al-Samaqa di wilayah Sheba'a, dan juga wilayah Al-Malkiya, yang menyebabkan sejumlah tentara Israel terluka.

Di sisi lain, sumber berita memberitakan adanya bunyi alarm di Galilea dan sejumlah pemukiman Zionis yang terletak di utara Palestina pendudukan.

Quds Network melaporkan bahwa setelah serangan roket dari Lebanon selatan, suara beberapa ledakan mengerikan terdengar dari Palestina utara.

Televisi rezim Zionis kanal 12 melaporkan bahwa empat roket ditembakkan dari Lebanon dan dua roket tidak dicegat.

Hizbullah mengumumkan bahwa mereka menargetkan markas militer rezim Zionis, Tzurit yang mengakibatkan beberapa tentara Israel terluka.

Selama beberapa hari terakhir, bersamaan dengan serangan rezim Zionis di Jalur Gaza dan berlanjutnya operasi Badai Al-Aqsa terhadap rezim Zionis, jet-jet tempur rezim Zionis berulang kali menargetkan berbagai wilayah di Lebanon selatan, dan Hizbullah Lebanon telah berulang kali menargetkan sejumlah pangkalan militer rezim Zionis.

Sejak awal serangan Hizbullah Lebanon terhadap posisi rezim pendudukan, puluhan ribu Zionis telah mengungsi dari pemukiman dan kibbutzim di dekat perbatasan Lebanon, yang menyebabkan pemukiman Zionis dievakuasi.

Tentara Rezim Zionis Akui Serangan Darat ke Gaza Gagal

Juru bicara tentara rezim Zionis mengakui ketidakmampuannya melancarkan serangan darat ke Gaza, meskipun mendapat dukungan luas dan komprehensif dari Amerika Serikat dan negara-negara Barat.

Juru Bicara militer rezim Zionis dalam konferensi pers hari Minggu (29/10/2023) mengatakan bahwa serangan darat ke Gaza sangat sulit dan rumit, serta akan menimbulkan banyak bahaya bagi pasukan Israel.

Pernyataan juru bicara militer rezim Zionis ini adalah pengakuan publik atas kekalahannya menghadapi pasukan perlawanan Palestina dan ketidakmampuan untuk menyerang Gaza di lapangan. Meskipun demikian, pasukan Israel terus membombardir Gaza secara brutal terus membunuh warga sipil Palestina.

Media Israel mengkritik pernyataan anggota kabinet perang rezim Zionis bahwa perang Gaza sulit dilakukan, dan tidak mungkin memenangkan Hamas hanya dengan serangan darat.

Maariv menilai adanya ketidakkonsistenan antara tujuan perang yang diumumkan kabinet rezim Zionis dan membuat situasinya menjadi sulit.

Tal Lev-Ram, seorang analis militer surat kabar Ma'ariv mengatakan, "Perkiraan tentara Israel, ketika kita memperdalam operasi darat di Jalur Gaza, Hizbullah akan secara bertahap meningkatkan pasukannya dan melakukan tindakan reaktif dari Lebanon,".

Israel Jatuhkan Ribuan Ton Bom ke Rumah Warga Palestina

Jet-jet tempur rezim Zionis Israel telah menjatuhkan ribuan ton bom ke Jalur Gaza, yang menimbulkan korban jiwa dan kerugian materi yang sangat besar.

Israel dengan sengaja menarget perumahan penduduk, rumah sakit, pasar, pusat perbelanjaan, masjid, gereja dan fasilitas publik lainnya sejak melancarkan serangan udara besar-besaran ke Gaza pada hari Sabtu, 7 Oktober 2023.

Militer rezim Zionis membom sebuah rumah di Khan Yunis, Gaza selatan pada hari Sabtu (28/10/2023) dan daerah lainnya di Gaza, termasuk di al-Shejaeya.

"7.326 warga Palestina gugur dan 18.967 lainnya terluka sejak dimulainya serangan udara besar-besaran Israel ke Gaza," kata pernyatan Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, seperti dilansir Al Jazeera, Jumat.

Menurut pernyataan tersebut, 3.038 syuhada dari jumlah tersebut adalah anak-anak, 1.726 adalah perempuan, serta 414 adalah lansia.

"110 warga Palestina telah gugur di Tepi Barat dan 1.900 lainnya terluka akibat agresi rezim Zionis sejak dimulainya pertempuran Badai al-Aqsa pada 7 Oktober 2023," imbuh pernyataan Kementerian Kesehatan Palestina. 

Ansarullah: Kami akan Melanjutkan Operasi Militer Anti-Israel

Anggota Biro Politik Gerakan Ansarullah Yaman mengatakan, "Kami akan melanjutkan operasi militer anti-Israel, dan kami tidak khawatir atas ancaman Amerika Serikat."

Seperti dilaporkan Tasnim News, Mohammad al-Bukhaiti seraya mengisyaratkan pidato Sekjen Hizbullah Lebanon, Sayid Hasan Nasrullah pada Jumat (3/11/2023) sore terkait transformasi Palestina dan Gaza mengatakan, pidato Sayid Hasan Nasrullah sesuai dengan perkembangan, dan membenarkan pertempuran yang kami lakukan.

"Kami di Yaman tidak merasa tenang sampai kami menyerang rezim Zionis, dan kami merasa senang ketika mendengar bahwa Amerika memutuskan untuk mengerahkan armadanya di dekat Yaman," tambah al-Bukhaiti.

Petinggi Ansarullah Yaman ini menekankan, "Kami akan melanjutkan serangan militer ke Zionis, dan ancaman Amerika tidak akan membuat kami khawatir."

"Saat armada AS mendekati pantai Yaman, kami bersukacita karena kami dapat menargetkan mereka," ungkap al-Bukhaiti.

Pejuang muqawama Palestina melancarkan operasi mengejutkan Badai Al Aqsa pada 7 Oktober 2023 dari Gaza menarget posisi Israel, dan rezim ini untuk membalas kekalahannya dan menghentikan operasi muqawama memblokade total Jalur Gaza serta menutup seluruh penyeberangan ke arah wilayah ini, serta membombardir rumah-rumah warga Gaza dan rumah sakit.

Dukungan negara-negara Barat terhadap rezim Zionis dengan dalih membela diri secara praktis menjadi lampu hijau dan ijin kepada Tel Aviv untuk melanjutkan pembantian sadis terhadap anak-anak dan perempuan Palestina.

Pangkalan Militer AS di Irak Dihantam Drone

Serangan pesawat tak berawak di kembali terjadi do pangkalan militer Amerika Serikat di wilayah utara Irak.​

Beberapa media Irak melaporkan bahwa ledakan keras terdengar dari pangkalan militer Amerika Serikat di wilayah utara Irak pada Sabtu pagi.

Perlawanan Islam Irak dalam sebuah pernyataan hari ini mengaku bertanggung jawab atas serangan ini, dan mengumumkan bahwa mereka menargetkan pangkalan al-Harir di Irak dengan dua drone.​

Pernyataan Perlawanan Islam Irak menyatakan bahwa drone yang dikirim ke pangkalan Amerika tepat mengenai sasaran yang dituju.

Operasi ini dilakukan beberapa jam sebelumnya, perlawanan Irak telah mengumumkan dalam pernyataan lain bahwa pangkalan Amerika di bandara militer Kharab Al-Jir, yang terletak di timur laut Suriah, menjadi sasaran serangan roket.

Selama beberapa hari terakhir, perlawanan Irak telah berulang kali menargetkan pangkalan militer Amerika Serikat untuk mendukung rakyat Palestina dengan serangan pesawat tak berawak dan roket.

Menyusul intensifikasi perang di wilayah pendudukan Palestina, pangkalan-pangkalan Amerika di berbagai wilayah Irak dan Suriah telah diserang oleh pasuakn perlawanan Islam Irak dalam beberapa hari terakhir, dan puluhan tentara Amerika terluka akibat serangan-serangan ini.