Transformasi Asia Barat, 25 November 2023
(last modified Sat, 25 Nov 2023 11:51:00 GMT )
Nov 25, 2023 18:51 Asia/Jakarta
  • Kondisi Gaza akibat serangan Israel
    Kondisi Gaza akibat serangan Israel

Perkembangan di negara-negara Asia Barat pekan lalu masih diwarnai isu Palestina dan brutalitas Israel ke Jalur Gaza.

Selain itu, masih ada isu lainnya seperti;

  • Sekjen Hizbullah Bertemu dengan Pimpinan Hamas di Lebanon
  • Yaman: Siapa pun Lindungi Kapal Israel, akan Kami Serang
  • Hamas dan Israel Gencatan Senjata, Ini Tanggapan Yaman
  • Qatar Dorong Gencatan Senjata di Gaza Bisa Permanen

Gencatan Senjata Sementara di Gaza Mulai Berlaku

Gencatan senjata selama empat hari di Gaza dilaksanakan pada hari ke-49 perang antara Hamas dan rezim Zionis.

Image Caption

Gencatan senjata ini seharusnya dilaksanakan Kamis pukul 10:00 waktu setempat di Gaza, namun karena masalah teknis dan dukungan, gencatan senjata ini dilaksanakan di Gaza dengan penundaan satu hari sejak Jumat.

Menurut laporan ini, berdasarkan kesepakatan gencatan senjata empat hari, setiap tindakan militer antara Hamas dan pasukan Zionis akan dihentikan selama hari-hari gencatan senjata tersebut.

Menurut laporan ini, tiga perempuan dan anak-anak Palestina akan dibebaskan untuk setiap tahanan Israel.

Menurut laporan ini, 50 tahanan Israel akan dibebaskan dalam waktu empat hari setelah gencatan senjata sementara.

Selain itu, 200 truk makanan dan peralatan medis akan distribusikan ke seluruh wilayah di Jalur Gaza.

Berdasarkan perjanjian ini, empat truk bahan bakar dan gas cair untuk memasak akan dikirim ke Gaza setiap hari.

Pagi ini (Jumat), satu jam menjelang penerapan gencatan senjata sementara di Gaza, rezim Zionis menggencarkan serangan udara dan artileri ke berbagai wilayah Jalur Gaza, terutama di bagian utara kawasan tersebut.

Sejumlah warga sipil, termasuk beberapa anak-anak gugur dalam pemboman yang dilakukan militer rezim Zionis terhadap sebuah rumah tempat tinggal di kamp Al-Nusirat yang berada di daerah tengah Jalur Gaza.​

Kapal perang rezim Zionis juga menyasar pantai Rafah di selatan Jalur Gaza.

Di sisi lain, Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengumumkan bahwa tentara rezim Zionis menyerang rumah sakit Indonesia di Gaza dan membunuh seorang wanita, menculik tiga orang, dan melukai tiga lainnya.

Hamas: Selama Israel Patuhi Gencatan Senjata, Kami juga Mematuhinya

Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas Ismail Haniyeh mengatakan, selama rezim Zionis Israel mematui perjanjian gencatan senjata, kami juga akan mematuhinya.

Gencatan senjata selama 4 hari dilaksanakan pada hari ke-49 perang antara Hamas dan rezim Zionis di Jalur Gaza. Perjanjian ini dimulai pada Jumat (24/11/2023) pagi.

Ismail Haniyah

Menurut Al Jazeera, Haniyeh mengatakan bahwa rakyat besar Palestina telah menciptakan sebuah epik dengan kegigihan dan stabilitas, dan para pejuang di negeri ini juga telah melontarkan pukulan terhadap rezim Zionis, yang menyebabkan kekalahan pada rezim ilegal tersebut.

Dia menambahkan, rakyat Palestina memasuki pertempuran untuk kebebasan Gaza, dan al-Quds yang diduduki dan seluruh wilayah Palestina telah menjadi Palestina, dan para syuhada memerintah untuk kebebasan dan kemerdekaan di negeri ini.

Menurut Haniyeh, rezim Zionis menerima syarat-syarat kelompok perlawanan dan terpaksa menerima gencatan senjata.

"Rezim Zionis tidak mampu membebaskan para tahanan dengan senjata, pembunuhan dan genosida," jelasnya.

Kepala Biro Politik Hamas mengapresiasi kelompok perlawanan Lebanon, Qatar, Yaman, Irak, dan Mesir, dan menekankan perlunya untuk melanjutkan upaya internasional guna memenuhi hak-hak rakyat Palestina.

"Rakyat Palestina telah memasuki pertempuran demi kebebasan Gaza, al-Quds yang diduduki, dan seluruh wilayah Palestina," tegasnya.

Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas melancarkan operasi Badai al-Aqsa pada tanggal 7 Oktober 2023 untuk menangapi berbagai kejahatan rezim Zionis selama tujuh dekade penjajahan di Palestina, terutama penangkapan dan pembunuhan warga Palestina yang dilakukan Israel hampir setiap hari.

Seperti biasa, rezim Zionis merespons operasi pejuang perlawanan dengan membantai warga sipil dan mengebom kawasan pemukiman penduduk, fasilitas publik, terutama rumah sakit, sekolah, pasar, dan pusat-pusat keagamaan.

Pada akhirnya, rezim Zionis menerima kegagalan dalam operasinya untuk membebaskan para tawanan dan menyerah kepada perlawanan dengan menerima gencatan senjata, yang dimulai pada hari Jumat, 24 November 2023.

Menteri Perang Zionis Prediksi Perang di Gaza akan Berlanjut Setelah Gencatan Senjata

Menteri perang rezim Israel mengklaim bahwa perang di Gaza akan berlanjut setidaknya selama dua bulan setelah gencatan senjata jangka pendek.

Gencatan senjata selama empat hari di Gaza dilaksanakan pada hari ke-49 perang antara Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) melawan rezim Zionis.

Yoav Gallant

Yoav Gallant, Menteri Perang Rezim Zionis di hadapan pasukan operasi khusus angkatan laut Israel hari Jumat (24/11/2023) mengatakan,"Tentara rezim Zionis akan melanjutkan perang dengan Hamas setidaknya dua bulan setelah berakhirnya jeda jangka pendek dan sementara,".

Ia juga menyebut masalah pembebasan sandera Israel sebagai prioritas dan meminta militer Israel untuk mengorganisir, meneliti, mempersenjatai kembali selama jeda taktis ini dan bersiap untuk kelanjutan perang.

Kantor informasi pemerintah Hamas di Gaza beberapa jam yang lalu mengumumkan bahwa rezim Zionis telah membunuh lebih dari 14.854 orang dalam dua hari terakhir, 6.150 di antaranya anak-anak, dan 4.000  perempuan.

Selama agresi militer rezim Zionis di Gaza, 36 ribu orang terluka, dan lebih dari 75 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, serta 88 masjid hancur total dan 174 masjid hancur sebagian.

Selain itu, 46.000 unit hunian hancur total, dan 234.000 unit hancur sebagian.

Jet Tempur Israel Bombardir Sekolah UNRWA di Gaza

Rezim Zionis mengebom sekolah Abu Hussein milik badan PBB, UNRWA di Jabalia, yang terletak di utara Jalur Gaza. ​

Serangan jet tempur rezim Zionis Kamis malam menyebabkan, 30 warga Palestina gugur, dan 100 orang luka-luka.

Selain itu, sumber berita melaporkan bahwa 15 warga Palestina gugur dalam serangan udara rezim Zionis di wilayah pemukiman Khan Younes dan Rafah serta kamp Nasirat.

Kantor informasi pemerintah Palestina di Gaza mengumumkan bahwa jumlah syuhada di Gaza telah mencapai 14.854 orang sejak dimulainya gelombang baru serangan rezim Zionis di jalur Gaza.​

Berdasarkan laporan tersebut, jumlah korban luka mencapai lebih dari 36 ribu orang, dan 7 ribu orang hilang dan tertimbun reruntuhan.

Koran Zionis: Pasukan Israel Tak Bersedia Berlama-lama di Gaza

Surat kabar Rezim Zionis, menulis, berbeda dengan klaim pejabat tinggi Israel, di media, mereka menginginkan gencatan senjata jangka panjang di Gaza, karena pasukan Israel, tidak bersedia tinggal berlama-lama di Gaza.

Yedioth Ahronoth, Kamis (23/11/2023) melaporkan, para pejabat tinggi Israel, di dalam rapat tertutup berusaha mewujudkan gencatan senjata yang lebih panjang dari yang sudah disepakati di Gaza.

"Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan Menteri Perang, Yoav Gallant, menginginkan gencatan senjata dengan Hamas, minimal 10 hari," kata Yedioth Ahronoth.

Image Caption

Menurut prediksi para pakar Zionis, jika gencatan senjata sementara berhasil, maka kecil kemungkinan intensitas perang akan seperti 47 hari yang lalu.

Yedioth Ahronoth, juga mengabarkan bahwa janji Netanyahu, dan Gallant, untuk menduduki total wilayah utara Jalur Gaza, hingga Khan Yunis, serta Jabalia, tidak akan terwujud.

"Yoav Gallant, tidak akan pernah mampu memenuhi janji-janjinya untuk melenyapkan total Hamas," tulis surat kabar Yedioth Ahronoth.

Pada saat yang sama, koran Israel, ini menggarisbawahi "perpecahan nyata" di antara para komandan militer, aparat keamanan, dan para tentara di Gaza.

Yedioth Ahronoth menambahkan, "Saat Netanyahu dan Gallant, terus berpikir untuk mencabut akar Hamas, dan melanjutkan serangan ke Gaza, sebagian besar tentara Israel, yang ada di Gaza, ingin keluar dari wilayah itu, dan kembali ke rumah-rumah mereka."

Seorang perwira senior Israel, mengatakan, "Para komandan militer tidak mengizinkan tentaranya mengambil cuti, karena takut jika mereka kembali ke keluarga, semangat tempurnya menurun."

Di sisi lain, dua tentara Rezim Zionis, yang terluka di Jalur Gaza, mengaku tidak bersedia untuk kembali ditugaskan di lokasi-lokasi operasi di Jalur Gaza.

Pertempuran Hebat di Lima Lokasi Gaza, Dua Tank Israel Hancur

Brigade Al Quds, sayap militer Jihad Islam Palestina, mengabarkan pertempuran hebat pejuang Palestina, melawan pasukan Rezim Zionis, di utara Jalur Gaza.

Dikutip stasiun televisi Al Jazeera, Kamis (23/11/2023) Brigade Al Quds, mengumumkan, para pejuang perlawanan Palestina, terlibat pertempuran hebat dengan pasukan Rezim Zionis, di sejumlah lokasi di utara Gaza.

"Para pejuang perlawanan berhasil meledakkan dua tank Rezim Zionis, menggunakan RPG, dan roket anti-tank," kata Brigade Al Quds.

Kantor berita Palestine Today, juga mengabarkan pertempuran sengit antara pejuang perlawanan Palestina, dan pasukan Rezim Zionis, di Beit Lahia, Sheikh Radwan, Al Nasr, dan Al Saftawi, Jalur Gaza.

Sementara itu di timur Hujr Al Dik, yang terletak di selatan Gaza, pertempuran hebat juga terjadi antara pasukan perlawanan Palestina, dengan tentara Zionis.

Bersamaan dengan itu, pasukan perlawanan Palestina, menembakkan rudal ke arah distrik-distrik Zionis, di Wilayah pendudukan, menyebabkan suara sirene bahaya terdengar di pusat Kissufim.

Sampai saat ini jumlah warga Palestina di Jalur Gaza, yang gugur akibat serangan brutal Rezim Zionis, mencapai lebih dari 14.000 orang.

Israel Tangkap Direktur Rumah Sakit Al Shifa, Gaza

Salah seorang petugas Rumah Sakit Al Shifa, Gaza, mengabarkan penangkapan direktur Kompleks Medis ini beserta sejumlah dokter senior lain oleh pasukan Rezim Zionis.

RS Al Shifa Gaza

Kantor berita Prancis, AFP, Kamis (23/11/2023) mengutip salah seorang petugas RS Al Shifa, melaporkan, Direktur Kompleks Medis Al Shifa, Dr. Muhammad Abu Salmiya, bersama beberapa dokter senior lain ditangkap Israel.

Salah satu Kepala Bagian RS Al Shifa, Khalid Abu Samra, kepada AFP, menjelaskan bahwa pasukan Rezim Zionis, melakukan aksi penangkapan di rumah sakit ini hari Kamis.

Beberapa hari lalu Rezim Zionis, menjustifikasi kejahatannya terhadap rumah sakit-rumah sakit di Gaza, dengan mengklaim bahwa Hamas, memanfaatkan rumah sakit sebagai pusat komandonya.

Hamas, dan tenaga kesehatan di rumah sakit-rumah sakit Gaza, berulangkali membantah klaim Rezim Zionis, bahwa rumah sakit digunakan untuk tujuan militer.

Surat kabar Inggris, The Guardian, minggu lalu mengutip seorang dokter Inggris, yang bekerja di RS Al Shifa, menyebut klaim Israel, sebagai "dalih yang aneh".

Pada saat yang sama, Wakil tetap Rusia, di PBB, Vasily Nebenzya, membantah tuduhan Rezim Zionis, terkait keberadaan Hamas, dan pejuang perlawanan Palestina, di rumah sakit-rumah sakit Gaza.

Sekjen Hizbullah Bertemu dengan Pimpinan Hamas di Lebanon

Sekjen Hizbullah Lebanon, melakukan pertemuan dengan dua pimpinan gerakan perlawanan Islam Palestina, Hamas, di Lebanon.

Sayid Hassan Nasrullah, Rabu (22/11/2023) seperti dikutip kantor berita Shehab, bertemu dengan Khalil Al Hayya, Deputi Kepala Biro Politik Hamas, di Gaza, dan Osama Hamdan, salah satu pejabat Hamas yang lain.

Image Caption

Dalam pertemuan itu, Nasrullah mengevaluasi posisi dan fasilitas yang dimiliki front perlawanan terutama di Jalur Gaza, dan menekankan berlanjutnya kerja sama serta koordinasi sampai kemenangan atas Rezim Zionis diraih.

Sekjen Hizbullah juga menekankan kerja sama dan koordinasi permanen di antara kelompok perlawanan Lebanon dan Palestina, untuk menjaga perlawanan sampai kemenangan tercapai.

Sebelumnya Hamas mengumumkan dicapainya kesepakatan gencatan senjata kemanusiaan selama empat hari dengan Rezim Zionis.

"Setelah perundingan sulit, rumit dan panjang, kami mengumumkan, berkat bantuan Allah Swt, dan kerja keras Qatar serta Mesir, kami mencapai kesepakatan gencatan senjata sementara selama empat hari. Berdasarkan kesepakatan ini, 50 tawanan perempuan dan anak-anak Israel, di bawah 19 tahun, ditukar dengan 150 perempuan dan anak-anak di bawah 19 tahun Palestina, berdasarkan lamanya masa tahanan," tegas Hamas.

Yaman: Siapa pun Lindungi Kapal Israel, akan Kami Serang

Angkatan Laut Yaman, memperingatkan kembali seluruh kapal Israel, dan menegaskan pihak militer mana pun yang melindungi kapal Israel, saat operasi penahanan dilakukan, adalah target legal AL Yaman.

"Kami akan melanjutkan operasi terhadap kapal-kapal dan kepentingan Rezim Zionis, selama agresi militer ke Gaza, belum berhenti, dan musuh belum menyetop kejahatannya terhadap rakyat Palestina," kata AL Yaman, Rabu (22/11/2023).

Image Caption

Menurut AL Yaman, seluruh kapal berbendera Israel, atau kapal-kapal yang dikelola perusahaan Israel, dan kapal-kapal milik mereka yang berafiliasi ke Israel, adalah target operasi AL Yaman.

AL Yaman menambahkan, "Kami umumkan kepada seluruh kapal yang melewati Laut Merah, untuk menjauh dari kapal-kapal Israel, dan mematikan sistem navigasi mereka."

"Kami juga memperingatkan seluruh kapal, dan pelaku bisnis terkait bongkar muat barang mereka dengan kapal-kapal Israel, atau berinteraksi dengan mereka. Semua pihak militer yang berusaha melindungi kapal-kapal Israel, adalah target sah operasi kami," tegasnya.

Sebelumnya Angkatan Bersenjata Yaman, beberapa saat setelah mengeluarkan peringatan, langsung menahan kapal Israel, Galaxy Leader, di Laut Merah, dan membawanya ke pesisir pantai Yaman.

Hamas dan Israel Gencatan Senjata, Ini Tanggapan Yaman

Juru bicara Gerakan Rakyat Yaman (Ansarullah) Mohammed Abdussalam mengucapkan selamat atas stabilitas bangsa besar Palestina beserta perlawanan sengitnya dalam menghadapi musuh, rezim Zionis Israel.

"Kegigihan dan perlawanan rakyat Palestina yang luar biasa dan patut dicontoh menggagalkan tujuan-tujuan rezim Zionis, dan memaksanya untuk tunduk pada syarat-syarat kelompok perlawanan," kata Mohammed Abdussalam seperti dilansir jaringan al-Mayadeen, Jumat (24/11/2023).

Dia menambahkan bahwa rezim Zionis Israel gagal untuk mencapai tujuan-tujuannya, dan perlawanan dan Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas akan tetap berada di Gaza, dan rezim Zionis harus menerima kerugian strategisnya.

Di sisi lain, rakyat Yaman menggelar pawai besar-besaran di Saada, Yaman, untuk mendukung perlawanan dan rakyat Palestina di Gaza.

Pada Jumat (24/11/2023) pagi, gencatan senjata selama 4 hari dilaksanakan pada hari ke-49 perang antara Hamas dan rezim Zionis di Gaza.

Qatar Dorong Gencatan Senjata di Gaza Bisa Permanen

Majid Al-Ansari, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar menyatakan bahwa Qatar berharap upaya untuk memperpanjang gencatan senjata dan mengakhiri perang secara permanen akan membuahkan hasil dalam beberapa hari mendatang. ​

Majid Al-Ansari dalam pernyataan Jumat (24/11/2023) malam mengatakan,"Kami terus memantau kondisi yang ada terkait perjanjian gencatan senjata,".

"Truk yang membawa bantuan kemanusiaan memasuki Gaza untuk memberikan bantuan penting kepada warga Palestina yang terkepung di wilayah ini," ujar Jubir Kemenlu Qatar.

"Pertukaran tahanan Palestina gelombang pertama beserta keluarganya dilakukan berdasarkan perjanjian gencatan senjata," tegas Al Ansari.

Gencatan senjata empat hari antara rezim Zionis dan gerakan perlawanan Palestina Hamas dimulai pada hari Jumat pukul 7:00 pagi.

Pada akhirnya, rezim Zionis menerima kegagalan dalam operasinya untuk membebaskan para tawanan dan menyerah kepada tuntutan Hamas.

 

Tags