Pars Today
Menyusul penyelidikan atas serangan rezim Zionis terhadap pekerja dan peralatan bantuan di Gaza, sebuah media Amerika mengungkapkan kebenaran yang mengejutkan tentang pembunuhan yang disengaja terhadap pekerja bantuan kemanusiaan di Gaza oleh rezim ini.
Parstoday- Sebuah media Amerika menyatakan: Ryan Wesley Routh, tersangka upaya pembunuhan kedua Donald Trump, mantan presiden AS, mengunjungi Ukraina dan mendukung Kiev.
Seorang remaja Asia berusia 13 tahun ditembak mati polisi Amerika Serikat karena memiliki senjata mainan.
Pada Kamis (21/3)malam, Sekretaris Jenderal Gerakan Ansarullah Yaman menyatakan bahwa kebijakan pembunuhan massal warga Palestina di Gaza telah direncanakan sebelumnya dan mengatakan, “Pembantaian ini mewakili kebiadaban Zionis.”
Melihat sejarah Google menunjukkan bahwa perusahaan ini memiliki sejarah panjang kerja sama dengan rezim Israel yang membunuh anak-anak.
Salma Jaber, bocah perempuan berusia 4 tahun Palestina adalah salah satu di antara ribuan anak-anak yang gugur selama serangan terbaru Israel ke Jalur Gaza.
Anggota DPR Amerika Serikat, Chuck Fleischmann memiliki keyakinan bahwa Palestina harus dihapus dari muka bumi.
Dalam kelanjutan kejahatannya di Jalur Gaza, Israel, membunuh dua bayi kembar yang baru saja terlahir ke dunia setelah dinanti-nanti selama 11 tahun.
Berbekal kursi dan sisir, seorang tukang cukur Gaza menjalankan profesinya di antara reruntuhan toko yang dibom.
Menteri Luar Negeri Jerman, tanpa mengecam sedikit pun gugurnya sekitar 10.000 anak-anak Palestina, dalam serangan Israel, ke Gaza, meminta Hamas, meletakkan senjata.