Pada Kamis (21/3)malam, Sekretaris Jenderal Gerakan Ansarullah Yaman menyatakan bahwa kebijakan pembunuhan massal warga Palestina di Gaza telah direncanakan sebelumnya dan mengatakan, “Pembantaian ini mewakili kebiadaban Zionis.”
Melihat sejarah Google menunjukkan bahwa perusahaan ini memiliki sejarah panjang kerja sama dengan rezim Israel yang membunuh anak-anak.
Salma Jaber, bocah perempuan berusia 4 tahun Palestina adalah salah satu di antara ribuan anak-anak yang gugur selama serangan terbaru Israel ke Jalur Gaza.
Anggota DPR Amerika Serikat, Chuck Fleischmann memiliki keyakinan bahwa Palestina harus dihapus dari muka bumi.
Dalam kelanjutan kejahatannya di Jalur Gaza, Israel, membunuh dua bayi kembar yang baru saja terlahir ke dunia setelah dinanti-nanti selama 11 tahun.
Berbekal kursi dan sisir, seorang tukang cukur Gaza menjalankan profesinya di antara reruntuhan toko yang dibom.
Menteri Luar Negeri Jerman, tanpa mengecam sedikit pun gugurnya sekitar 10.000 anak-anak Palestina, dalam serangan Israel, ke Gaza, meminta Hamas, meletakkan senjata.
Presiden Republik Islam Iran mengatakan, kelompok teroris Takfiri, ISIS, adalah didikan Amerika Serikat, dan Rezim Zionis. ISIS, sama seperti Zionis di Gaza, membunuh perempuan dan anak-anak tak bersalah.
Juru bicara Departemen Pertahanan Amerika Serikat, mengonfirmasi serangan pasukan negara itu yang menargetkan seorang komandan Hashd Al Shaabi Irak.
Wakil Parlemen Eropa dari Belgia, mengatakan Uni Eropa, terlibat dalam kejahatan Israel, membunuh 7.700 anak Palestina, di Gaza, dengan mengirim senjata ke rezim ini.