Pars Today
Presiden Republik Islam Iran mengatakan, kelompok teroris Takfiri, ISIS, adalah didikan Amerika Serikat, dan Rezim Zionis. ISIS, sama seperti Zionis di Gaza, membunuh perempuan dan anak-anak tak bersalah.
Juru bicara Departemen Pertahanan Amerika Serikat, mengonfirmasi serangan pasukan negara itu yang menargetkan seorang komandan Hashd Al Shaabi Irak.
Wakil Parlemen Eropa dari Belgia, mengatakan Uni Eropa, terlibat dalam kejahatan Israel, membunuh 7.700 anak Palestina, di Gaza, dengan mengirim senjata ke rezim ini.
Yang patut mendapat perhatian setelah pelaksanaan gencatan senjata antara Hamas dan Israel adalah kembalinya warga Palestina secara berkelompok ke utara Gaza.
Perkembangan di negara-negara Asia Barat pekan lalu masih diwarnai isu Palestina dan brutalitas Israel ke Jalur Gaza.
Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran Hossein Amir-Abdollahian dalam percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto membahas perkembangan hubungan bilateral dan perkembangan terkini di Asia Barat, khususnya situasi di Gaza.
Mantan Wakil tetap Rezim Zionis, di Perserikatan Bangsa-Bangsa, PBB, mengancam untuk melenyapkan para jurnalis foto yang mengabadikan operasi perlawanan Badai Al Aqsa, terhadap posisi-posisi Israel.
Gerakan perlawanan Islam Lebanon, menegaskan tidak akan pernah menolerir serangan terhadap warga sipil dengan alasan apa pun, dan akan membalas serangan itu dengan keras.
Di hari ke-22 serangan Israel ke Jalur Gaza, ada beberapa poin yang patut direnungkan. Pertama, serangan darat Israel ke Gaza dilancarkan dari tiga arah, tapi mengalami kegagalan, serta militer rezim ini tidak dapat terus maju.
Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani, Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar menilai kebijakan Zionis yang melakukan pembunuhan massal dan hukuman terhadap warga sipil tak berdosa tidak dapat diterima.