Partai Netanyahu sedang Mengalami Keruntuhan
(last modified Tue, 02 Jan 2024 06:07:18 GMT )
Jan 02, 2024 13:07 Asia/Jakarta
  • PM Israel, Benjamin Netanyahu
    PM Israel, Benjamin Netanyahu

Jajak pendapat terbaru di Palestina pendudukan (Israel) menunjukkan bahwa jika digelar pemilu, maka aliansi kabinet rezim Zionis saat ini akan kehilangan suara mayoritas di parlemen dan aliansi oposisi akan berkuasa.

Seperti dilaporkan FNA, jajak pendapat yang digelar kanal 13 televisi Israel menunjukkan bahwa jika pemilu di Israel digelar saat ini, maka perolehan kursi Partai Likud di parlemen (Knesset) akan berkurang menjadi 16 kursi.

Di sisi lain, jumlah kursi partai milik Benny Gantz, mantan menteri peperangan Israel di Knesset menjadi 38 kursi dan partai Yair Lapid, mantan perdana menteri rezim ini sebanyak 15 kursi.

Televisi ini melaporkan bahwa koalisi partai kabinet saat ini di pemilu mendatang akan kehilangan suara mayoritasnya di parlemen, karena total jumlah kursi mereka tidak lebih dari 45 kursi.

Sebaliknya, partai oposisi Netanyahu akan memperoleh suara mayoritas di parlemen dengan meraih 71 kursi dari total 120 kursi.

Sebelumnya sebuah jajak pendapat yang digelar Koran Maariv menunjukkan bahwa tingkat popularias perdana menteri Israel saat ini turun menjadi 26 persen setelah opeasi Badai al-Aqsa.

Kekalahan dan kegagalan Netanyahu di perang Gaza memicu ketidakpercayaan warga Zionis terhadap diri dan juga kabinetnya.

Tren penurunan kabinet Netanyahu terus berlanjut, sementara juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengakui pada hari Senin bahwa penarikan diri dari Gaza disebabkan oleh berkurangnya beban ekonomi yang berat akibat perang Gaza.

Sumber lapangan melaporkan bahwa pasukan Israel mundur dari wilayah barat laut Jalur Gaza.

Disebutkan bahwa pasukan rezim Zionis ditarik dari sejumlah wilayah di barat laut Gaza, seperti Sheikh Radwan dan al-Nasr.

Media-media Zionis menyatakan bahwa militer terus ditarik dari utara Jalur Gaza, dan dalam beberapa hari mendatang akan ditarik lebih banyak tentara Israel dari daerah ini.

Sekaitan dengan ini, seorang pejabat Amerika yang menolak disebutkan identitasnya kepada Reuters mengatakan bahwa penarikan ini merupakan awal dari transformasi bertahap dalam mengurangi proses operasi militer rezim Zionis di utara Jalur Gaza. (MF)