Respons atas Teror terhadap Nasrullah; "Pendukung Irak dan Suriah melawan Daesh" dan "Pendukung Palestina melawan Israel"
Parstoday- Menyusul berita gugurnya Sayid Hasan Nasrullah di tangan Israel, berbagai tokoh dan pejabat di seluruh dunia secara terpisah merilis pesan belasungkawa.
Sayid Hasan Nasrullah, sekjen Hizbullah Lebanon gugur syahid hari Jumat (27/9/2024) dalam serangan jet-jet tempur rezim Zionis Israel ke selatan Beirut. Menurut laporan Parstoday, peristiwa ini mendapat kecaman luar biasa dan banyak tokoh dunia merilis statemen terkait masalah ini.
Kantor Ayatullah Sistani mengumumkan dalam sebuah pernyataan belasungkawa atas kesyahidan skjen Hizbullah di Lebanon: Syuhada besar ini adalah contoh kepemimpinan yang tak tertandingi dalam beberapa dekade terakhir, yang memainkan peran penting dalam kemenangan atas penjajah Israel dalam pembebasan tanah Lebanon, dan membantu rakyat Irak dalam membebaskan negaranya dari cengkeraman teroris Daesh (ISIS). Ia akhirnya mengorbankan nyawanya yang berharga untuk membantu rakyat Palestina yang tertindas.
Nicolas Maduro, presiden Venezuela, dalam sebuah pernyataan, sambil mengutuk kejahatan rezim pendudukan Israel, mengatakan: "Rakyat Palestina dan Lebanon adalah korban genosida dan tindakan teroris dari pemerintahan pembunuh Netanyahu. Kejahatannya mengingatkan kita pada tindakan Hitler. Perintah penyerangan ini dikeluarkan dari markas besar PBB di New York. Para pengecut dunia diam; Tapi tidak ada yang bisa memaksa orang-orang yang bangkit untuk diam.
Departemen Rusia secara terang-terangan mengutuk teror terhadap sekjen Hizbullah dan meminta Israel mengakhiri permusuhannya di Lebanon. Menlu Rusia, Sergei Lavrov di Majelis Umum PBB seraya mengisyaratkan teror Syahid Nasrullah, mengaku khawatir atas maraknya operasi pembunuhan dengan motif politik.
Saad Hariri, mantan perdana menteri Lebanon di jejaring sosial X menulis: Aksi pengecut ini memaksa Lebanon dan kawasan memasuki fase baru kekerasan dan konflik. Semoga Tuhan merahmati Sayid Hasan Nasrullah, dan Saya mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga dan sahabat-sahabat beliau.
Deputi ketua Biro Politik Hamas, Khalil al-Hayya mengungkapkan: Tidak diragukan lagi, pembunuhan Syahid Nasrullah dan rekan-rekan seperjuangannya adalah tindakan teroris skala penuh dan jelas merupakan pelanggaran kedaulatan Lebanon, dan ini berarti memperluas cakupan agresi penjajah. Kejahatan ini tidak akan menyebabkan kekalahan muqawama, namun akan menjadi awal dari tahap balas dendam yang baru. Nasrullah meninggalkan orang-orang kuat di bidang ini yang akan menyelesaikan misinya dalam membebaskan al-Quds dan mendukung rakyat Gaza.
Abdul-Malik Badruldeen al-Houthi, pemimpin Ansarullah Yaman dalam statemennya menyatakan: Kesyahidan Sayid Hasan Nasrullah akan meningkatkan api pengorbanan dan akibat yang tak terelakkan adalah kehancuran musuh Israel. Nasrullah membuat Israel dan kekuatan arogan menderita kekalahan beruntun. Dia adalah pemimpin gerakan kebebasan terbesar di dunia dan merupakan pemimpin para syuhada jalur Quds. Kami sampaikan kepada keluarganya yang terhormat, para pejuang muqawama dan rakyat Lebanon bahwa ini adalah jalan Jihad dan Tuhan akan menghormati hamba-hamba-Nya yang setia dengan kemenangan atau kesyahidan.
Allamah Nasir Abbas Ja’fari, anggota Senat Pakistan mengatakan: Ini adalah sebuah kejahatan dan pelanggaran nyata hukum internasional, dan serangan terhadap nyawa seluruh manusia. Syahid Nasrullah pelopor besar muqawama dalam melawan musuh Zionis, dan jalan beliau akan dilanjutkan dengan kuat.
Gerakan Jihad Islam Paelstina dalam statemennya menyatakan: Suatu kebanggaan bagi Syahid Nasrullah bahwa beliau syahid dalam perjalanan mendukung rakyat Palestina, di saat rezim Arab terjerumus ke dalam jebakan kompromi dengan dalih normalisasi hubungan dengan rezim Zionis. Kekuatan muqawama di seluruh kawasan akan memaksa musuh untuk membayar kejahatan mereka dalam waktu dekat. Kami menyampaikan belasungkawa kami kepada Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran, Sayid Ali Khamenei, saudara-saudara Hizbullah dan rakyat Lebanon.
Perdana Menteri Irak, Mohammad Shia' al-Sudani seraya merilis statemen menyatakan: Aksi kriminal yang dilakukan rezim Zionis menunjukkan adanya keinginan rezim tersebut untuk menyebarkan konflik dan ketidakamanan di kawasan. Menekankan posisi Irak terhadap negara-negara Palestina dan Lebanon, Al-Sudani menganggap posisi ini didasarkan pada legitimasi internasional dan prinsip-prinsip kemanusiaan serta kepastian kemenangan negara-negara yang tetap berpegang pada tanah dan peradabannya.
aleeha Lodhi, mantan wakil tetap Pakistan di PBB menilai teror sekjen Hizbullah dan komandan lainnya dalam beberapa pekan terakhir mengindikasikan berlanjutnya rencana Netanyahu untuk menyeret Iran ke perang Gaza. Lodhi mengatakan: Amerika Serikat dan negara-negara barat sangat khawatir atas respons sekutu Republik Islam Iran, dan memahmi bahwa situasi telah keluar dari kontrol mereka. (MF)