Perkembangan di Rezim Israel
Lima Pengakuan Penting Pejabat Israel, dari Kejahatan Perang hingga 87.000 Amputasi
Mar 15, 2025 19:41 Asia/Jakarta
Parstoday – Seorang mantan jenderal Rezim Zionis, mengakui bahwa pasukan Israel, tidak punya kemampuan mengalahkan Gerakan perlawanan Islam Palestina, Hamas.
Yitzhak Brick, mengakui ketidakmampuan pasukan Israel, dalam menghadapi Hamas, dan memperingatkan bahwa segala bentuk putaran baru perang dapat membahayakan nyawa tawanan serta menambah korban jiwa dari pasukan Israel.
Mantan jenderal Israel, Jumat (14/3/2025) mengatakan, “Kejutan terbesarnya adalah komando baru Angkatan Bersenjata terjebak dalam perangkap Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri, dan Israel Katz, Menteri Pertahanan.”
Israel Akui Gunakan Warga Palestina sebagai Perisai Manusia
Pengakuan para pemukim Zionis atas kekalahan dari kelompok perlawanan adalah satu masalah, masalah lainnya adalah pengakuan Israel, atas penggunaan warga Palestina sebagai perisai manusia.
Surat kabar Haaretz, seminggu terakhir dalam laporannya mengatakan, polisi Israel, di bawah tekanan internasional, telah memulai penyelidikan seputar penggunaan warga sipil Gaza, oleh pasukan Israel, sebagai perisai manusia.
Berdasarkan laporan Haaretz, penyelidikan Organisasi Bulan Sabit Merah Internasional, mengonfirmasi kebenaran berita sembilan kasus gugurnya warga Gaza, yang digunakan sebagai perisai manusia oleh pasukan Israel.
Dalam penyelidikan itu disebutkan ketika seorang warga Palestina, menolak perintah pasukan Israel untuk masuk ke dalam sebuah gedung yang diduga sudah dipasangi bom, akan ditembak pinggangnya sampai terluka.
Pengakuan atas Tak Bergunanya Ancaman AS dan Israel terhadap Hamas
Sebuah media Rezim Zionis mengabarkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dan Perdana Menteri Rezim Zionis Benjamin Netanyahu, tidak mampu membuktikan ancaman-ancamannya terhadap Hamas.
Stasiun televisi Israel, i24 melaporkan, “Presiden AS, mengancam akan membukan pintu neraka untuk Gaza, dan Israel, mengancam akan memulai kembali perang terhadap Gaza, tapi pada akhirnya AS, mengirim utusan untuk berunding dengan Hamas, dan kesimpulannya Trump serta Netanyahu, tidak mampu membuktikan ancaman-ancamannya.”
Pengakuan atas Kekalahan Brigade Golani dari Pasukan Yahya Sinwar
Di sisi lain, pengamat militer situs berita Walla, Amir Bukhbut, baru-baru ini mengatakan, “Kondisi gelap pangkalan militer Nahal Oz, membuktikan kehadiran sejumlah banyak tentara yang mencapai 90 orang, dan sebagian besar mereka dari Brigade Golani, yang tidak punya kesiapan pertahanan penuh, dan setelah sekitar 15 menit, kalah.
Amir Bukhbut menambahkan, “Pasukan Hamas, berhasil meraih kemenangan meyakinkan dalam perang ini. Hasil sebuah penyelidikan militer menunjukkan pasukan Israel, gagal mempertahankan pangkalan militer Nahal Oz, dalam Operasi Badai Al Aqsa, 7 Oktober 2023, dan kegagalan ini berujung dengan terbunuhnya puluhan tentara Israel, dan ditawannya sejumlah lainnya bersama beberapa pemukim Zionis.”
Pengakuan atas Terluka dan Amputasi Anggota Tubuh 87.000 Tentara Israel
Kementerian Perang Rezim Zionis untuk pertama kalinya sejak perang 7 Oktober 2023 mengakui bahwa 87.000 tentara Israel, terluka dalam pertempuran. Laporan ini juga menyinggung terluka dan amputasi anggota badan sejumlah pasukan cadangan yang membantu pasukan Israel, di tengah pertempuran-pertempuran terbaru. Setengah pasukan Israel yang terluka dan diamputasi anggota tubuhnya berusia di bawah 30 tahun. (HS)
Tags