Dari Pengeboman Dapur hingga Membuat Perangkap Maut dengan Makanan di Gaza
(last modified Thu, 08 May 2025 08:19:12 GMT )
May 08, 2025 15:19 Asia/Jakarta
  • Dari Pengeboman Dapur hingga Membuat Perangkap Maut dengan Makanan di Gaza

Gerakan Jihad Islam Palestina mengutuk pembunuhan seorang anggota senior gerakan Hamas di Lebanon.

Pada hari Rabu, tentara Israel membunuh Khaled Ahmed Ahmed, seorang anggota senior Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas), dalam sebuah serangan di wilayah Sidon di Lebanon selatan.

Menurut Pars Today, gerakan Jihad Islam Palestina mengeluarkan pernyataan yang berbunyi,"Pembunuhan Khaled Ahmed al-Ahmad, yang dijuluki Abu Ibrahim, seorang anggota senior gerakan Hamas di Lebanon, meskipun gencatan senjata diumumkan, menunjukkan keputusan jelas rezim Zionis untuk menghancurkan stabilitas regional dan mengubah Lebanon menjadi arena terbuka untuk pembunuhan terus-menerus."

Jihad Islam menegaskan bahwa ketegangan berbahaya ini sedang dilakukan oleh kabinet Israel yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu, bersamaan dengan pengumuman pemerintahan Trump tentang keputusannya untuk menggabungkan Kantor Urusan Palestina dengan Kedutaan Besar AS di Quds, yang akan memberikan dorongan pada rencana untuk mencaplok Tepi Barat dan kota Quds.

Kejahatan mengerikan kaum Zionis; Pengeboman pusat distribusi makanan di Gaza

Sumber-sumber medis Palestina mengumumkan pada hari Rabu bahwa sedikitnya 20 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam pemboman sebuah dapur (restoran Thailand) di daerah Ramal di Kota Gaza bagian barat, tempat para pengungsi Palestina sedang mengantre untuk menerima makanan. Laporan awal menunjukkan bahwa selain restoran ini, pasar di sekitarnya juga dibom.

Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina: Komunitas internasional telah menjual hati nuraninya

Terkait hal itu, Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina dalam pernyataan pada hari Rabu menilai berlanjutnya kejahatan rezim Zionis terhadap rakyat Palestina merupakan cerminan kemerosotan masyarakat internasional yang telah menjual hati nuraninya di pasar ketidakberdayaan dan kemunafikan.

Front ini mengumumkan bahwa rezim Zionis, dalam kejahatan terakhirnya, telah melakukan salah satu genosida paling keji dan menargetkan warga sipil, sebuah restoran, sebuah pasar, dan dua sekolah yang menjadi tempat tinggal para pengungsi, yang mengakibatkan puluhan warga sipil gugur yang sebagian besar adalah anak-anak dan wanita.

Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina menegaskan bahwa kejahatan Israel yang terus menerus merupakan babak baru dalam genosida dan pembunuhan massal yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina dengan dukungan langsung Amerika Serikat dan mitra Baratnya dalam segala bentuk pembunuhan dan kelaparan, kebijakan bumi hangus, dan penghancuran.

Gerakan Palestina ini mengajak seluruh bangsa Arab dan masyarakat bebas di dunia untuk melebarkan gerakan serta memberikan tekanan dan perlawanan rakyat, politik, dan media guna menghentikan kejahatan, mengungkap kejahatan rezim pendudukan, dan mematahkan pengepungan.

Kesyahidan 95 warga Palestina lainnya

Di sisi lain, sumber medis Palestina mengumumkan bahwa sedikitnya 95 warga Palestina gugur dalam serangan udara Israel terbaru di Jalur Gaza. Serangan ini dimulai pada dini hari Rabu pagi dan menargetkan berbagai area.

Runtuhnya sistem layanan kesehatan di Gaza

Terkait hal ini, Muhammad Abu Salima, Direktur Kompleks Medis Al-Shifa di Gaza hari Rabu mengatakan bahwa rumah sakit di Jalur Gaza tidak dapat menghadapi kejahatan besar rezim Zionis.

Ia menyatakan bahwa rumah sakit di Jalur Gaza akan ditutup dalam beberapa hari ke depan, karena kekurangan bahan bakar, seraya menambahkan,"Sistem perawatan kesehatan di wilayah ini hampir runtuh, dan karena kurangnya fasilitas, banyak orang menjadi martir di depan mata kita."

Jumlah jurnalis yang terbunuh di Gaza terus meningkat

Di sisi lain, Kantor Informasi Negara di Gaza hari Rabu mengatakan, "Setelah gugurnya Noureddine Matar Abdo, seorang penyiar radio dan analis untuk beberapa media, jumlah jurnalis yang tewas sejak dimulainya genosida di Gaza telah meningkat menjadi 214. Jurnalis tersebut tewas di lingkungan Al-Tuffah di bagian timur Kota Gaza."

Mengungkap hiburan baru militer Zionis di Gaza

Seorang pemukim Zionis juga mengungkapkan di halaman Facebook pribadinya sebagian percakapan antara dua tentara Israel tentang kejahatan mereka terhadap rakyat Gaza. Pemukim Zionis ini mengatakan bahwa dia mendengarkan dua orang pria di stasiun kereta api di Binyamina, salah satunya mengungkapkan kejahatan yang mereka lakukan terhadap rakyat Gaza bersama dengan tentara Zionis lainnya.

Menurut saksi mata ini, salah satu tentara rezim kepada rekannya mengungkapkan,"Seolah-olah itu adalah adegan permainan komputer. Kami menipu mereka (masyarakat Gaza) dengan meletakkan paket makanan di jalan, dan ketika mereka mendekati makanan tersebut, kami akan menembaki mereka semua, dan intensitas serangan kami sangat masif sehingga beberapa tubuh tercabik-cabik."(PH)