Perjudian Besar Netanyahu terhadap Keamanan Israel
-
Benjamin Netanyahu dan Direktur Mossad yang baru
Pars Today - Dengan menunjuk Roman Gofman yang tidak berpengalaman untuk memimpin Mossad, Netanyahu mengabaikan tiga penerus dalam negeri yang kompeten dan mengaitkan keamanan Israel dengan kesetiaan pribadi.
Benjamin Netanyahu menunjuk Roman Gofman sebagai Direktur Mossad. Seorang perwira berbakat tanpa latar belakang intelijen atau operasi khusus. Satu-satunya rekornya adalah menjadi sekretaris militer Netanyahu selama satu setengah tahun.
Menurut laporan Parstoday mengutip surat kabar Israel HaYom, dengan pilihan ini, Netanyahu mengabaikan tiga kandidat domestik terkemuka yang memainkan peran kunci dalam semua pencapaian besar Mossad baru-baru ini.
Mossad adalah profesi khusus, bukan posisi politik. Penunjukan berdasarkan loyalitas pribadi dan bukan kompetensi profesional akan membahayakan keamanan Israel.
Ini adalah kedua kalinya berturut-turut. Setelah penunjukan David Zini sebagai pimpinan Shin Bet yang juga kurang memenuhi kualifikasi, kini giliran Mossad. Netanyahu rupanya menyamakan pangkat militer yang tinggi dengan keahlian intelijen. Gofman tidak pernah bertugas dalam kapasitas intelijen dan tidak pernah mengarahkan operasi rahasia atau khusus.
Mungkin, sebagai sekretaris militer, dia mengawasi beberapa misi, tapi ini jauh dari pengetahuan dan pengalaman nyata. Kedekatan dengan Netanyahu dan loyalitas yang terbentuk di kantor perdana menteri tampaknya menjadi alasan utama penunjukan ini. Bukan pembenaran profesional yang muncul dalam pernyataan resmi.
Keputusan ini tidak hanya jelas merupakan penghinaan terhadap kandidat internal rezim Zionis yang layak, tetapi juga semacam kurangnya kepercayaan pada seluruh organisasi Mossad. Padahal Netanyahu sudah berkali-kali memuji lembaga ini. Di markas besar Mossad, dari tingkat tertinggi hingga terendah, kemarahan dan frustrasi terpancar dari hal ini.(sl)