Serangan Udara Israel ke Suriah dan Dukungan terhadap Teroris
Berbagai sumber militer Suriah mengkonfirmasikan serangan udara sebuah jet tempur rezim Zionis terhadap militer Suriah di dekat gunung Qalamoun.
Jet tempur Israel dalam rangka mendukung kelompok teroris kembali menarget kawasan di sekitar Damaskus, ibukota Suriah. Bulan lalu, Israel juga membombardir sebuah pusat militer di dekat Damaskus. Berdasarkan keterangan petinggi Suriah, motif serangan ini untuk memperkuat dan mendukung kelompok teroris. Sejak meletusnya krisis Suriah dan merebaknya pengaruh kelompok teroris dukungan sejumlah negara kawasan dan Barat di berbagai wilayah Suriah, Israel berulang kali menarget pos-pos militer Suriah yang tengah berperang melawan teroris.
Suriah menghadapi krisis internal yang parah akibat konspirasi Barat dan Zionis internasional serta sponsor mereka di kawasan. Dalam koridor konspirasi ini, Israel dan pemerintah Barat anti Bashar al-Assad memanfaatkan protes segelintir warga Suriah dengan memberi bantuan logistik kepada kelompok teroris dan perusuh. Dengan demikian mereka terlibat pengobaran instabilitas di Suriah.
Eskalasi pergerakan militer Israel terhadap Suriah sama halnya dengan pengobaran fitnah rezim ini untuk menyibukkan Damaskus dengan krisis internal dan hal ini tak diragukan lagi membuktikan bahwa Suriah tengah menghadapi konspirasi berbahaya Israel dan pemerintah Barat serta pemerintahan yang sehaluan dengan mereka.
Namun demikian, pukulan telak militer Suriah terhadap pos-pos teroris yang mendapat dukungan pemerintah Barat dan sejumlah pemerintah Arab serta Israel secara praktis membuat fenomena buruk ini semakin lemah. Hal ini membuat kelompok teroris semakin kebingungan dan friksi di antara mereka kian lebar.
Kelompok teroris yang mendapat dukungan musuh Suriah terus mengejar tujuan dan ketamakan pendukung mereka dan mereka tidak memiliki konsolidasi dan solidaritas. Di kondisi seperti ini, kekalahan beruntun teroris di Suriah dalam melawan militer negara ini berujung pada perpecahan internal yang semakin intens, bahkan selama beberapa bulan terakhir berbagai berita menunjukkan eskalasi pertempuran di antara keompok teroris. Tentu saja kondisi ini semakin memperlemah para teroris. Bentrokan terbaru selama beberapa hari terakhir mengakibatkan 65 teroris tewas.
Di kondisi seperti ini, Israel semakin meningkatkan serangannya ke berbagai wilayah Suriah termasuk wilayah di sekitar Damaskus untuk mempersiapkan atmosfer bagi berlanjutnya aktivitas teroris di pusat-pusat strategis Suriah dengan harapan nafas fenomena buruk ini dapat dipertahankan.
Para sponsor teroris baik itu AS, pemimpin Arab atau Israel kian kebingungan. Oleh karena itu, isu-isu seperti eskalasi serangan Israel ke Suriah, penambahan bantuan AS dan pemerintah Arab kepada teroris serta rencana mereka membangun zona aman di Suriah dapat dicermati sebagai upaya untuk memberi ruang dan kesempatan kepada teroris untuk melanjutkan hidupnya.
Namun langkah-langkah konspiratif ini menuai reaksi dan kewaspadaan bangsa Suriah serta muqawama anti Zionis di kawasan. Dengan demikian praktisnya teroris dan sponsornya tidak akan mendapat hasil apa pun. Di sisilain, opini publik memprotes sikap pasif dan kelambanan Dewan Keamanan PBB. Perilaku ini mengindikasikan berlanjutnya kepasifan PBB dalam melakukan langkah serius menyikapi Israel dan petualangan rezim ilegal ini. (MF)