Muqtada Sadr Tuntut Diadilinya Penyebab Jatuhnya Mosul
-
Muqtada Sadr, Pemimpin Gerakan Sadr Irak
Pemimpin Gerakan Sadr Irak menuntut diadilinya para penyebab jatuhnya kota Mosul di tangan kelompok teroris Takfiri Daesh (ISIS) pada tahun 2014.
Muqtada Sadr mengungkapkan tuntutan itu ketika ia mengucapkan selamat kepada militer Irak atas pembebasan kota Mosul dari pendudukan teroris Daesh.
Menurut laporan IRIB, Selasa (11/7/2017), ia juga meminta pasukan Irak untuk mengontrol kondisi dan menciptakan keamanan di perbatasan negara terutama di perbatasan barat negara ini.
Muqtada Sadr lebih lanjut meminta Haider al-Abadi, Perdana Menteri Irak untuk tidak membiarkan keamanan daerah-daerah yang telah dibebaskan dari pendudukan Daesh terganggu.
Di bagian lain pernyataannya, Pemimpin Gerakan Sadr Irak menuntut penanganan terhadap para pengungsi negara ini menyusul operasi di kota Mosul.
Sebelumnya, PM Irak mengunjungi Mosul, ibukota Provinsi Nineveh, utara Irak, Minggu dan mengumumkan pembebasan penuh kota ini dari pendudukan Daesh.
Daesh dengan bantuan finansial dan militer Amerika Serikat dan sekutu Barat dan Arabnya termasuk Arab Saudi dan Turki menyerang dan menduduki kota Mosul, kota terbesar kedua Irak, di pusat provinsi Nineveh pada tanggal 10 Juni 2014.
Militer Irak berhasil membebaskan bagian timur kota Mosul dari pendudukan Daesh pada tanggal 24 Januari 2017, dan operasi pembebasan bagian barat kota ini dimulai pada tanggal 19 Februari dan berakhir pada 29 Juni 2017. Bagian tua kota Masul juga berhasil dikontrol oleh pasukan Irak pada hari Sabtu, 8 Juli 2017. (RA)