Simpanan Kebaikan
-
Imam Muhammad Baqir as
Imam Muhammad Baqir as berkata: “Empat perkara sebagai simpanan kebaikan; menyembunyikan hajat, menyembunyikan sedekah, menyembunyikan sakit dan menyembunyikan musibah.
Barang siapa yang jujur, maka perilakunya akan bersih dan barang siapa yang niatnya baik, maka rezekinya akan bertambah dan barang siapa yang bersikap baik kepada keluarganya, maka umurnya akan bertambah. Barang siapa yang mendapatkan teman karena Allah dan setia kepadanya juga karena Allah, maka dia akan mendapatkan sorotan cahaya dari Allah dan keamanan dari azab-Nya dan juga hujjahnya akan mencapai kemenangan di Hari Kiamat.
Dunia
Imam Baqir as berkata kepada Jabir Ju’fi, “Hai Jabir! Dunia tidak begitu bernilai. Bahkan ia bak kuda yang engkau tunggangi atau baju yang engkau pakai atau wanita yang engkau cintai.
Hai Jabir! Orang-orang mukmin adalah mereka yang tidak memiliki ketenangan di dunia, sehingga mengganggap dirinya akan tetap berada di sana. Dan di akhirat juga tidak merasa aman sehingga menganggap dirinya punya balasan sebagai orang-orang baik ataukah tidak. Orang yang bertakwa, adalah orang yang biaya hidupnya lebih sedikit dan lebih ringan dan bantuannya kepadamu lebih banyak. Bila engkau melupakannya, dia akan mengingatmu dan membantumu. Dia akan mengatakan tentang hak Allah dan melaksanakan perintah-Nya.
Hai Jabir! Tinggallah di dunia seakan-akan engkau tidak tinggal selain hanya beberapa hari saja dan engkau ingin pergi darinya. Dan anggaplah dunia bak kekayaan yang engkau lihat dalam mimpi dan engkau tidak melihatnya saat bangun. Sesungguhnya dunia bagi orang yang berakal seperti putaran bayangan. Untuk itu berusahalah menjaga apa yang diperintahkan oleh Allah kepadamu untuk menjaga agama dan hikmah-Nya.
Tidak ada yang lebih dicintai oleh Allah selain permohonan kepada-Nya dan tidak ada yang bisa mengembalikan qadha [ketetapan] ilahi selain doa.
Pahala tercepat dalam perbuatan baik, adalah berbuat baik dan siksaan tercepat dalam keburukan adalah berbuat zalim.
Merupakan sebuah aib bagi masyarakat, dimana mereka meilhat aibnya orang lain dan pada saat yang sama melupakan aibnya sendiri, dan memerintahkan orang lain, sementara dia sendiri tidak bisa melakukannya, serta menyakiti temannya dengan hal-hal yang tidak ada gunanya.
Mengingkari Nikmat dan Paceklik
Imam Shadiq as berkata, “Ayahku tidak suka mengusap tangannya dengan sapu tangan karena noda makanan, tapi menjilati tangannya karena menghormati makanan tersebut. Bahkan bila seorang anak di sampingnya dan ada sisa makanan di piringnya, maka beliau membersihkannya dan berkata, “Terkadang ada sedikit makanan yang jatuh dari taplak makanan dan aku mencarinya. Sampai pembantu rumah tertawa; mengapa saya mencari makanan yang sedikit itu.”
Kemudian berkata, “Ada sebuah komunitas yang hidup sebelum kalian dan Allah telah memberikan banyak makanan kepada mereka. Namun mereka tidak mensyukurinya dan mereka menghambur-hamburkannya secara sia-sia dan Allah telah mengangkat berkah-Nya dari mereka dan menimpakan paceklik kepada mereka.
Orang Yang Merasakan Kesulitan
Imam Baqir as berkata, “Ada tiga karakter yang pelakunya tidak akan mati sebelum merasakannya:
1. Pezalim
2. Pemutus hubungan silaturrahim.
3. Sumpah bohong.
Ketaatan yang paling dekat adalah melakukan silaturrahim. Sesungguhnya, bila masyarakat saling mengasihi sesamanya, maka harta kekayaannya akan bertambah dan akan menjadi kaya, meski mereka adalah orang-orang yang tidak baik.
Sesungguhnya sumpah bohong dan memutus hubungan silaturrahim, akan menghancurkan rumah-rumah dan memusnahkan penghuninya.
Macam-Macam Kezaliman
Imam Baqir as berkata, “Kezaliman ada tiga macam: Kezaliman yang tidak diampuni, kezaliman yang diampuni dan kezaliman yang tidak diterima sama sekali.
Kezaliman yang tidak diampuni adalah menyekutukan Allah dan kezaliman yang diampuni adalah kezaliman yang dilakukan terhadap diri sendiri yakni antara dia dan Allah. Adapun kezaliman yang tidak diterima sama sekali adalah hutang yang dimiliki antara sesama manusia.
Para Pengikut Ahlul Bait Rasulullah Saw Yang Pendosa
Salah satu sahabat Imam Muhammad Baqir as bertanya kepada beliau tentang tafsirnya ayat “Fa ulaika Yubaddilullahu Sayyiatihim Hasanat”.
Imam Baqir as berkata, “Pada Hari Kiamat, orang mukmin pendosa akan didatangkan dan Allah sendiri akan menghisabnya dan tidak memberitahukan dosanya kepada siapapun. Allah memberitahukan dosa-dosanya kepadanya. Ketika hamba tersebut mengakui dosa-dosanya, maka pada saat itu Allah akan berkata kepada malaikat, “Gantilah semua dosa hamba-Ku ini dengan kebaikan.” Kemudian cacatan amalnya akan ditampakkan di tengah-tengah masyarakat dan diumumkan kepada para penghuni mahsyar, “Hamba ini tidak punya dosa sama sekali, maka bawalah dia ke surga.”
Pada saat itu Imam Baqir as melanjutkan, “Cara ini hanya bagi para pengikut kami yang pendosa.” (Emi Nur Hayati)
Sumber: Sad Pand va Hekayat; Imam Muhammad Baqir as