Perdana Menteri Irak Didesak untuk Mundur
(last modified 2018-09-07T10:00:12+00:00 )
Sep 07, 2018 17:00 Asia/Jakarta
  • Aksi kerusuhan di Provinsi Basrah.
    Aksi kerusuhan di Provinsi Basrah.

Faksi-faksi perlawanan Islam di Irak meminta Perdana Menteri Haider al-Abadi untuk segera mengundurkan diri, menyusul kerusuhan dan pembakaran gedung Dewan Provinsi Basrah.

Seperti dilansir IRNA, Jumat (7/9/2018), faksi-faksi perlawanan Islam di Irak dalam sebuah pernyataan menganggap al-Abadi bertanggung jawab atas krisis pelayanan dan situasi saat ini di Basrah.

"Musuh dengan membakar beberapa kantor milik kubu perlawanan di Basrah ingin menyulut api fitnah dan perang saudara di pusat dan selatan Irak," tambahnya.

Statemen tersebut juga meminta tokoh-tokoh Irak untuk tidak termakan tipu daya Amerika-Saudi, yang ingin menyebarluaskan kerusuhan dan kekacauan di Irak.

Menurut mereka, Utusan Khusus Presiden AS untuk Irak, Brett McGurk dan Duta Besar negara itu di Baghdad, Douglas Silliman memainkan peran yang berbahaya dalam keputusan al-Abadi di bidang politik dan keamanan.

"Mereka mencoba mempengaruhi proses pembentukan fraksi mayoritas demi menjadikan al-Abadi kembali memegang jabatan PM Irak, dan menyingkirkan poros perlawanan," kata pernyataan tersebut.

Dalam beberapa pekan terakhir, Basrah menyaksikan protes massal terhadap angka pengangguran, rendahnya tingkat layanan publik dan kesejahteraan, kelangkaan air dan listrik serta praktek korupsi di lembaga-lembaga pemerintah. (RM)

Tags