Para Pejabat Iran Peringatkan Uni Eropa soal Teluk Persia
(last modified 2024-10-20T12:39:31+00:00 )
Okt 20, 2024 19:39 Asia/Jakarta
  • Kamal Kharrazi dan Mohammad Bagher Ghalibaf
    Kamal Kharrazi dan Mohammad Bagher Ghalibaf

Parstoday – Ketua Majelis Syura Islam Iran (Parlemen) mengatakan, Uni Eropa, dan para pembual lainnya harus tahu tiga pulau Iran, Bumusa, Tunb-e Bozorg, dan Tunb-e Kuchak adalah bagian dari Iran.

Mohammad Bagher Ghalibaf, Minggu (20/10/2024) menuturkan, "Dewan Kerja Sama Teluk Persia, PGCC, alih-alih menggunakan kemampuannya untuk menghentikan mesin perang Rezim Zionis, malah terus mengeluarkan klaim-klaim tak berdasar terkait integritas teritorial Republik Islam Iran."
 
Ghalibaf, dalam rapat terbuka Majelis Syura Islam Iran, menyinggung pernyataan bersama anti-Iran, yang dikeluarkan oleh Uni Eropa dan Dewan Kerja Sama Teluk Persia, PGCC. Ia menegaskan, tiga pulau, Bumusa, Tunb-e Bozorg dan Tunb- Kuchak adalah bagian dari Iran.
 
Ketua Majelis Syura Islam Iran mengatakan,
 
Uni Eropa, dan para pembual lainnya harus tahu tiga pulau Bumusa, Tunb-e Bozorg dan Tunb-e Kuchak, adalah bagian dari Iran, dan tidak ada seorang pun yang berani melanggar prinsip asasi ini. Demi menjaga eksistensi, mereka lebih baik tidak menguji tekad bangsa Iran, untuk membuktikan prinsip ini.
 
Ghalibaf meminta pemerintah Republik Islam Iran, untuk sesegera mungkin melakukan tindakan-tindakan nyata guna menjalankan Pasal 61 Undang-Undang Rencana Kemajuan Negara ke-7 untuk mengembangkan tiga kepulauan Iran tersebut.
 
Sebelumnya, Kamal Kharrazi, Ketua Dewan Strategi Hubungan Luar Negeri Iran, dalam salah satu pernyataannya menjelaskan motif Uni Eropa mendukung klaim Uni Emirat Arab, terkait kepemilikan tiga pulau Iran, dan memperingatkan pemerintah negara itu.
 
Singkirkan permusuhan dengan Iran, terkait integritas teritorial negara ini, dan daripada terpaksa melakukan tindakan-tindakan untuk mendukung klaim UEA, dengan motif ekonomi, lebih baik kembali ke dialog dan berusaha menyelesaikan perbedaan, meningkatkan perdamaian, dan ketenangan di kawasan dengan bersandar pada realitas sejarah, serta bukti-bukti yang ada. Karena jalan yang dibuka oleh orang lain di depan kaki mereka, tidak akan menghasilkan apa pun kecuali kerusakan dan perang. (HS)