Pengiriman Obat Kadaluwarsa, Kejahatan Baru Saudi di Yaman
(last modified Thu, 12 Sep 2019 10:34:34 GMT )
Sep 12, 2019 17:34 Asia/Jakarta

Jumlah korban tewas yang disebabkan agresi militer koalisi pimpinan Arab Saudi ke Yaman dan juga blokade darat, luat dan udara oleh pasukan koalisi, meningkat.

Blokade terhadap Yaman telah menyebabkan para pasien di negara ini meninggal dunia, bahkan hingga sekarang sekitar 40.000 warga Yaman menjadi korban blokade pasuka koalisi dan ketidakbecusan PBB dalam menangani masalah ini.

Pengiriman obat-obatan yang telah kadaluwarsa dan rusak menjadi kejahatan terbaru Arab Saudi dan sekutunya.

Arab Saudi mengijinkan masuknya pesawat pembawa bantuan obat-obatan ke Yaman setelah membiarkan obat-obatan itu kadaluwarsa dan rusak akibat kelamaan tertahan di Djibouti.

Baru-baru ini, sepertiga bantuan obat-obatan yang tiba di Sanaa, ibu kota Yaman kadaluwarsa dan rusak. Menurut perwakilan Kementerian Kesehatan Yaman, obat-obat yang rusak itu dikirim kembali ke Djibouti.

Sementara itu, lembaga-lembaga internasional tidak melakukan langkah nyata untuk mengatasi masalah di Yaman. Mereka justru bekerja sama dengan pasukan agresor.

Perwakilan Kemenkes Yaman juga menuntut lembaga-lembaga terkait bantuan kemanusiaan untuk mengawasi proses distribusi bantuan.

Jika pihak Yaman tidak jeli dalam memeriksa bantuan obat-obatan itu, maka akan terjadi bencana lain bagi para pasien. Ini hanya sedikit dari penderitaan rakyat Yaman selama agresi militer dan blokade pasukan koalisi atas negara itu.

Kini rakyat Yaman semakin yakin bahwa mereka hanya bisa bersandar kepada Allah Swt dalam menghadapi para agresor.

Arab Saudi dan UEA melancarkan invasi militer ke Yaman sejak Maret 2015 setelah mendapat lampu hijau dan dukungan dari Amerika Serikat.

Agresi militer tersebut telah merenggut nyawa belasan ribu warga Yaman dan menghancurkan infrastruktur vital negara ini.

Blokade darat, laut dan udara oleh pasukan agresor juga menambah penderitaan rakyat Yaman. (RA)

Tags