Raja Salman Setujui Penempatan Pasukan AS di Saudi
(last modified Sun, 13 Oct 2019 04:50:23 GMT )
Okt 13, 2019 11:50 Asia/Jakarta
  • Raja Salman dan Donald Trump
    Raja Salman dan Donald Trump

Menurut laporan Kantor Berita resmi Arab Saudi SPA Sabtu (12/10/2019) malam, Raja Salman bin Abdulaziz menyetujui penempatan pasukan dan peralatan logistik baru Amerika Serikat di negara ini.

Al-Alam melaporkan, SPA mengklaim bahwa kesepakatan ini demi hubungan kuat dan strategis antara kedua negara.

Pasukan Saudi dan Amerika

Departemen Pertahanan AS (Pentagon) Jumat (11/10/2019) dalam sebuah statemennya mengkonfirmasi pengiriman pasukan dan peralatan logistik militer lebih banyak ke Arab Saudi.

Pentagon di statemennya ini menyatakan, Amerika akan menempatkan riga ribu pasukan dan dua sistem anti rudal Patriot dan sebuah sistem THAAD di Arab Saudi.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebelumnya menyatakan, Arab Saudi sepakat membayar biaya setiap langkah yang diambil demi Riyadh.

Langkah Pentagon mengirim pasukan beserta peralatan logistik militer baru ke Arab Saudi dilakukan setelah serangan terbaru militer dan pasukan relawan rakyat Yaman ke kilang minyak Buqayq dan Khurais milik perusahaan minyak Aramco, Arab Saudi yang berujung pada penurunan 50 persen produksi minyak negara ini.

Unit drone militer dan komite rakyat Yaman Sabtu 14 September 2019 sebagai balasan atas kejahatan koalisi Arab Saudi di Yaman, mengirim 10 drone dan menarget kilang minyak Buqayq dan Khurais.

Meski militer Arab Saudi memiliki sistem anti udara dan rudal Patriot termasuk di sekitar instalasi minyak Aramco, namun keberadaan sistem ini tidak menghalangi serangan drone Yaman. Masalah ini memicu kritik luas baik di dalam negeri Arab Saudi ataupun di luar negeri.

Presiden Amerika sebelumnya juga menyamakan Arab Saudi dengan sapi perah yang harus diperah hingga habis. (MF)