Pengusiran Pasukan AS, Prioritas Pemerintahan Baru Irak
Seorang anggota komisi keamanan nasional parlemen Irak menyebut pengusiran pasukan AS dari negaranya sebagai prioritas bagi pemerintah baru.
Katie Al-Rikabi hari Selasa (12/5/2020) mengatakan implementasi ketetapan parlemen Irak mengenai pengusiran pasukan asing telah masuk dalam prioritas pemerintahan baru yang dipimpin PM Mustafa al-Kadhimi.
"Al-Kadhimi telah menetapkan tanggal untuk pengusiran pasukan asing dari Irak dan akan memberikan rinciannya kepada publik," ujar anggota parlemen Irak ini.
Parlemen Irak menyetujui pengusiran pasukan asing dari Irak pada Januari lalu setelah terjadi pembunuhan Letjen Qassem Soleimani, Komandan Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam, dan Abu Mahdi al-Mohandes, Wakil Kepala QAl-Hashd al-Shaabi di sekitar bandara internasional Baghdad yang dilakukan militer AS.
Komandan pasukan relawan rakyat Irak, Al-Hashd al-Shaabi mengumumkan penemuan sejumlah senjata buatan AS di markas kelompok teroris Daesh di provinsi Kirkuk, wilayah utara Irak.
Ali al-Husseini hari Kamis (16/4/2020) mengatakan militer AS terus mendukung teroris di Irak dengan memasok amunisi dan senjata kepada mereka.
"Penemuan berbagai jenis senjata buatan Amerika Serikat di pangkalan teroris ini menunjukkan hubungan antara keduanya dan dukungan AS terhadap Daesh bertujuan untuk mengacaukan stabilitas kawasan," ujar Husseini.
"Pasukan al-Hashd al-Shaabi juga menemukan sejumlah besar mortir buatan AS di pangkalan-pangkalan Daesh di daerah selatan dan barat provinsi Kirkuk yang membuktikan bahwa para teroris menggunakan peralatan militer dari AS untuk menyerang rakyat Irak," tegasnya.
Pasukan al-Hashd al-Shaabi bersama militer Irak melancarkan operasi penumpasan teroris untuk memberangus para teroris Daesh yang masih tersisa di provinsi Salahuddin dan Anbar, tapi AS berusaha untuk menghidupkan kembali kelompok teroris ini demi kepentingannya di Irak.(PH)