Transformasi Asia Barat, 11 Juli 2020

Perkembangan Asia Barat pekan ini diwarnai sejumlah isu seperti ulah media Arab Saudi hina Ayatullah Sistani dan protes warga Irak.

Dari Lebanon, statemen Sekjen Hizbullah terkait teladan pembangunan Iran, Kritik Yaman terhadap AS, Tekad Lieberman tumbangkan kabinet Netanyahu, pembatalan latihan militer Israel karena defisit anggaran, perkembangan Corona di Arab Saudi. Dan seputar kesepakatan militer Suriah-Iran.

Rakyat Irak Protes Penghinaan Koran Saudi atas Ayatullah Sistani

Ratusan warga Irak di kota Baghdad menggelar unjuk rasa memprotes penghinaan yang dilakukan surat kabar Arab Saudi, Al Sharq Al Awsat kepada Marja Taklid Syiah Irak.

Fars News (5/7/2020) melaporkan, ratusan warga Baghdad, Minggu (5/7) memprotes penghinaan yang dilakukan koran Al Sharq Al Awsat terhadap

Situs Al Maloomah News mengabarkan, ratusan warga Irak di Baghdad mengecam publikasi karikatur menghina Ayatullah Sistani, dan memprotes kebijakan rezim Al Saud serta intervensi negara itu dalam urusan internal Irak, dan penghinaan media Saudi terhadap simbol serta figur yang dihormati rakyat Irak.

Menurut sejumlah pengguna media sosial, para pengunjuk rasa bergerak ke Zona Hijau untuk melanjutkan aksi di depan kedutaan besar Saudi.

Nasrullah: Model Pembangunan dan Produksi Iran Jadi Teladan

Sekjen Gerakan Muqawama Islam Lebanon, Hizbullah Selasa (7/7/2020) malam memuji resistensi Republik Islam Iran dalam melawan sanksi zalim Amerika Serikat selama beberapa dekade terakhir.

Seperti dilaporkan FNA, Sayid Hasan Nasrullah di pidatonya seraya memuji teladan ekonomi Iran menjelaskan, teladan ini membuat Iran selama 40 tahun mampu melawan sanksi luas dan ilegal Amerika beserta sekutunya.

Sekjen Hizbullah seraya menjelaskan bahwa Iran saat ini meraih kemajuan besar di berbagai industri penting temasuk industri luar angkasa dan di produksi bahan makanan, bensin, solar dan listrik berhasil meraih swasembada mengungkapkan, model Iran di pembangunan dan produksi harus diperhatikan dengan benar.

Sayid Hasan Nasrullah juga mengisyaratkan kesiapan Iran menjual produk olahan minyak ke Lebanon dengan mata uang nasional (Lira) dan mengatakan, gerakan Iran ini sebuah pengorbanan besar.

Sekjen Hizbullah lebih lanjut menyinggung intervensi dubes Amerika di Beirut di urusan internal Lebanon dan mengungkapkan, pemerintah Lebanon yang menentukan nasib rakyat negara ini bukannya dubes Amerika atau Kemenlu negara tersebut.

Seraya mengecam intervensi Amerika di urusan internal Lebanon serta pengobaran tensi Washington, Sayid Hasan Nasrullah kepada petinggi AS mengatakan, “Pendekatan yang kalian terapkan terhadap Lebanon mulai dari pengobaran tensi hingga blokade serta sanksi tidak akan mampu melemahkan Lebanon serta muqawama.”

Yaman: AS Manfaatkan Teroris Lawan kubu Muqawama

Anggota Biro Politik Gerakan Ansarullah Yaman mengatakan, Amerika Serikat memperkuat kelompok teroris untuk melawan poros muqawama.

Mohammad al-Bukhaiti saat diwawancarai televisi al-Mayadeen menambahkan, Amerika menggunakan al-Qaeda dan berbagai kelompok teroris lainnya untuk menghadapi poros muqawama.

“Arab Saudi memulai agresi terhadap Yaman dan Kami sekedar membela diri,” paparnya.

Anggota Biro Politik Ansarullah Yaman ini juga mengkonfirmasi dimulainya produksi beragam senjata termasuk rudal balistik dan drone serta mengatakan, mengingat bahwa senjata diproduksi di dalam negeri, tidak ada kekhawatiran mengenai kuantitasnya.

Sementara itu, Juru bicara militer Yaman,Yahya Saree juga mengatakan, kondisi militer Yaman di banding dengan sebelumnya lebih baik dan kejutan tentara Yaman untuk musuh tidak akan berhenti.

Kepada Koalisi Saudi, Yahya Saree mengatakan, perang ekonomi terhadap Yaman akan menimbulkan dampak buruk dan mungkin domain api peperangan ini dalam waktu dekat akan merembet ke negara agresor.

Lieberman Siap Tumbangkan Pemerintahan Netanyahu

Mantan menteri peperangan rezim Zionis Israel mengatakan dirinya akan berusaha menumbangkan kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Seperti dilaporkan Koran Maariv Selasa (7/7/2020), Avigdor Lieberman menekankan, kabinet Netanyahu tidak bekerja dengan benar di kondisi krisis Corona dan kabinet ini tidak berhak mengelola Israel.

Kabinet Netanyahu karena ketidakmampuannya mengontrol wabah COVID-19 mendapat tekanan oleh berbagai kubu dan partai politik dan kondisi rezim ini mulai mengalami krisis.

Seiring dengan penyebaran wabah Corona di bumi pendudukan, Sigal Sadetsky, direktur kesehatan publik di Depkes Israel mengundurkan diri dari jabatannya dan menyatakan, rezim ini tidak mampu melawan Corona.

Berdasarkan pengumuman Kemenkes Israel, selama 24 jam lalu tercatat kasus positif Corona di bumi pendudukan dan sebanyak 1.057 warga Zionis terpapar Corona.

Kekurangan Bujet, Militer Israel Batalkan Latihan Perang

Berbagai media rezim Zionis mengkonfirmasi pembatalan sebuah manuver perang karena defisit anggaran militer rezim ini.

Koran Yediot Aharonot Kamis (9/7/2020) di laporannya menulis, Aviv Kochavi, kepala staf gabungan militer Israel memutuskan untuk membatalkan latihan perang yang dijadwalkan akan digelar bulan September mendatang karena difisit anggaran.

Sebelumnya media Israel juga menyatakan bahwa rezim ini mencicipi pengalaman ekonomi terburuk di tengah-tengah pandemi Corona.

Departemen Ekonomi Israel baru-baru ini juga menyatakan, defisit anggaran rezim ini mencapai titik tertinggi.

Para pemimpin Zionis menyatakan penyebaran virus Corona di dunia dan penurunan drastis lapangan kerja karena defisit anggaran.

Jumlah Kasus COVID-19 di Arab Saudi Lampaui 220 Ribu Orang

Departemen Kesehatan Arab Saudi mengkonfirmasi peningkatan jumlah warga yang terpapar Corona di negara ini mencapai lebih dari 220 ribu orang.

Seperti dilaporkan Tasnim News, Depkes Arab Saudi Rabu (8/7/2020) menyatakan, dengan tercatatnya 3.036 kasus baru Corona di negara ini dalam 24 jam terakhir, jumlah warga yang terpapar wabah ini di Arab Saudi mencapai 220.144 orang.

Depkes Arab Saudi mengumumkan angka kematian akibat wabah ini mencapai 2.059 orang dan angka ini di banding dengan data yang dirilis hari Selasa bertambah 42 orang.

Data yang dirilis Depkes Arab Saudi dikeluarkan ketika banyak pengamat yang menilai jumlah kasus positif Corona dan korbannya di negara ini lebih tinggi dari data resmi.

Kesepakatan Militer Iran-Suriah, Pesan Tegas untuk Israel

Seorang pengamat militer rezim Zionis Israel percaya, Iran dengan menandatangani nota kesepahaman militer dengan Suriah, ingin menyampaikan dua pesan kepada Tel Aviv terkait masalah Suriah dan Palestina.

Fars News (9/7/2020) melaporkan, Menteri Pertahanan Suriah, Jenderal Ali Abdullah Ayoub, dan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayjen Mohammad Bagheri, Rabu (8/7) menandatangani kesepakatan perluasan kerja sama militer dua negara.

Kesepakatan ini dipandang sangat penting di tengah situasi kawasan yang serba sensitif sekarang ini oleh Israel, dan diduga membawa pesan bagi Tel Aviv.

Analis militer KAN News, Roi Kais mengatakan, pasti Iran ingin menyampaikan dua pesan kepada Israel, dengan kesepakatan ini.

 “Pesan pertama, lebih dari apapun, Iran akan tetap berada di Suriah, dan serangan Israel betapapun besarnya, tidak akan mengubah masalah ini,” imbuhnya.

Roi Kais menegaskan, pesan kedua adalah Iran dan sekutu-sekutunya bisa menyerang Israel dari dalam wilayah Suriah.