PBB Meminta Tel Aviv Menghentikan Penahanan Semaunya
Koordinator Khusus PBB untuk Perdamaian di Asia Barat pada Senin (26/10/2020) malam meminta rezim Zionis untuk mengakhiri penahanan sewenang-wenang terhadap rakyat Palestina.
Menurut laporan IRNA mengutip situs Palestine Today, Koordinator Khusus PBB Nikolay Mladenov juga memperingatkan situasi buruk Maher al-Akhras, yang telah melakukan mogok makan selama lebih dari 90 hari.
Koordinator Khusus PBB untuk Perdamaian di Asia Barat menyambut baik upaya gerakan Fatah dan Hamas untuk mencapai rekonsiliasi nasional dan penyelenggaraan pemilu, serta menggambarkannya sebagai langkah penting.
Sementara itu, pemuda Palestina yang berafiliasi dengan unit "Listrik" mulai mengirimkan balon pembakar ke wilayah pendudukan sebagai protes atas agresi berkelanjutan rezim Zionis, terutama terhadap tawanan dan tahanan lainnya, dan ketidakpatuhan rezim terhadap perjanjian untuk menenangkan situasi di Jalur Gaza.
Sebelumnya, media-media Zionis Israel melaporkan bahwa pengiriman bola api dari Gaza ke daerah perbatasan telah membakar ratusan hektar tanah yang diduduki dan menyebabkan kerusakan finansial yang signifikan bagi Israel.
Maher Abdul Latif Akhras, seorang tahanan Palestina berusia 49 tahun, memasuki hari ke 91 aksi mogok makannya.
Tahanan Palestina melakukan mogok makan tanpa batas sebagai protes atas penahanan sementara tanpa dituntut di penjara Israel.
Sumber-sumber hukum Palestina melaporkan penderitaan tawanan Palestina.