Gerakan Jihad Islam Putuskan Boikot Pemilu Palestina
(last modified Wed, 10 Feb 2021 03:44:27 GMT )
Feb 10, 2021 10:44 Asia/Jakarta
  • Ilustrasi bendera nasional Palestina.
    Ilustrasi bendera nasional Palestina.

Gerakan Jihad Islam mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka tidak akan berpartisipasi dalam pemilu nasional Palestina.

Hal itu disampaikan pada Selasa (9/2/2021) malam, setelah 14 faksi Palestina termasuk Gerakan Jihad Islam bertemu di Kairo, Mesir untuk membahas masalah rekonsiliasi nasional dan pemilu Palestina.

“Gerakan ini memutuskan tidak berpartisipasi dalam pemilu, karena pemilu ini berada dalam konteks Kesepakatan Oslo dan mengabaikan hak-hak rakyat Palestina dan sikap fundamental mereka,” tegas pernyataan Jihad Islam Palestina seperti dikutip kantor berita IRNA.

“Kami di Gerakan Jihad Islam percaya bahwa jalan yang tepat menuju persatuan nasional harus berdasarkan pada kesepakatan politik yang memperkuat stabilitas nasional dan mendukung perlawanan,” tambahnya.

Pernyataan tersebut menggarisbawahi bahwa delegasi Jihad Islam yang hadir dalam Dialog Nasional Kairo pada hari Senin telah memaparkan pandangan gerakan politik ini, yang menjamin terciptanya persatuan nasional dengan mengesampingkan Kesepakatan Oslo.

Faksi-faksi Palestina dalam sebuah deklarasi bersama yang dikeluarkan di Kairo pada Selasa malam, menekankan pelaksanaan pemilu di Quds, Tepi Barat, dan Jalur Gaza.

Palestina dijadwalkan akan menyelenggarakan pemilu legislatif pada 22 Mei 2021, kemudian pemilu presiden Otoritas Palestina pada 31 Juli, dan selanjutnya pemilu Dewan Nasional pada 31 Agustus tahun ini.

Ini akan menjadi pemilu legislatif pertama sejak tahun 2006 dan pemilu presiden Otoritas Palestina pertama sejak 2005. (RM)