Mencermati Kesulitan Arab Saudi dan Koalisinya di Marib
Perkembangan Marib menunjukkan bahwa Arab Saudi terjebak dalam masalah perang Yaman, dan jika Amerika Serikat tidak membantu Riyadh lagi, Al Saud semakin mendekati kekalahan.
Sejak hari Jumat (26/02/2021), tepat satu bulan tersisa hingga akhir tahun keenam dari perang koalisi Saudi terhadap Yaman. Marib sekarang menjadi pusat perang, dan keunggulan ada di tangan militer dan komite rakyat Yaman. Perlahan-lahan militer dan komite rakyat Yaman telah mendekati Marib dari empat arah dengan jarak antara 5 hingga 7 kilometer.
Abdullah Hassan al-Jaafari, pakar militer Yaman hari Kamis (25/02/2021) mengatakan, "Seluruh provinsi Marib berada di bawah kendali militer dan komite rakyat Yaman. Satu-satunya kota yang dikuasai oleh tentara bayaran koalisi Saudi dan kelompok teroris adalah Marib, dan sampai pembebasannya, tidak ada lagi daerah yang tersisa. Militer dan komite rakyat Yaman telah membuat kemajuan yang baik dari empat arah menuju kota ini, dan wilayah al-Najd al-Aswad, al-Zour, Shaab al-Himar, al-Haffah, Wadi Arak, Qa'a al-Manjura, Wadi Zanbah, Sanfa dan al-Tala al-Hamra telah dibebaskan, di mana semua daerah ini berada lima sampai tujuh kilometer dari kota dan dikepung dari semua sisi."
Dikuasainya kota Marib secara penuh berarti Pemerintah Penyelamatan Nasional Yaman telah menguasai seluruh geografi utara Yaman. Di sisi lain, Marib sangat penting secara geopolitik.
Para analis percaya bahwa sumber daya tambang di provinsi Marib harus dianggap sebagai alasan pertama pentingnya provinsi ini pada saat ini. Marib memiliki banyak sumber daya minyak dan gas serta memiliki pembangkit listrik.
Provinsi ini hingga 2014, memasok listrik, gas, dan minyak ke provinsi Yaman lainnya, tetapi proses ini menjadi sulit dengan dimulainya perang di Yaman. Menurut statistik tidak resmi, kilang Safer, yang merupakan sumber produksi minyak dan gas di provinsi Marib, setiap tahunnya menghasilkan lebih dari 700.000 ton gas dan 9.000 hingga 18.000 barel minyak per hari.
Dengan mencermati urgensi kilang Safer, militer dan komite rakyat Yaman telah mengirimkan sebagian dari pasukan mereka ke kilang tersebut. Karena mereka telah menerima informasi tentang kemungkinan kilang itu akan diledakkan oleh lawan mereka jika kalah di Marib.
Urgensi lain dari provinsi ini adalah bahwa kota Marib terletak di jantung geografis Yaman dan merupakan persimpangan provinsi dari timur ke barat dan utara ke selatan. Untuk alasan ini, dapat dikatakan bahwa jika kota Marib berhasil dibebaskan, akan memungkinkan untuk membebaskan bagian lain Yaman dari pendudukan koalisi Saudi dan kelompok teroris.
Militer dan komite rakyat Yaman tengah bergerak menuju Marib. Pada saat yang sama, pemerintah Joe Biden secara resmi mengumumkan berakhirnya dukungan AS untuk Arab Saudi dalam perang terhadap Yaman dua minggu lalu. Dapat dikatakan bahwa Riyadh telah bergerak menuju kekalahan besar dalam waktu kurang dari dua minggu dengan penghentian dukungan AS untuk Arab Saudi.
Berdasarkan bukti-bukti ini, tampaknya pemerintahan baru AS sedang mencoba untuk mengeluarkan Arab Saudi dari rawa Yaman dengan bermartabat. Karenanya, Timothy Lenderking baru-baru ini ditunjuk oleh Joe Biden sebagai utusan khusus AS untuk Yaman.
Lenderking juga telah bertemu dengan menteri luar negeri dari pemerintah Yaman yang mengundurkan diri dan buron, Ahmad Awad bin Mubarak, Selasa lalu dan mengatakan tidak ada solusi militer untuk krisis Yaman. (SL)