Al Quds dan Intifada Ramadhan
(last modified Sun, 25 Apr 2021 13:06:04 GMT )
Apr 25, 2021 20:06 Asia/Jakarta
  • rakyat Palestina melawan
    rakyat Palestina melawan

Bersamaan dengan tibanya bulan suci Ramadhan, putaran baru ketegangan antara Palestina dan rezim Zionis Israel pecah, dan gerakan Jihad Islam Palestina menyerukan Intifada Al Quds.

Sejak masuknya bulan Ramadhan sampai sekarang, akibat bentrokan yang terjadi antara rakyat Palestina dan militer Israel, sekitar 200 warga Palestina ditangkap.

Pada bentrokan hari Jumat malam lalu di kota Al Quds, lebih dari 100 warga Palestina terluka. Dalam bentrokan malam sebelumnya sedikitnya 20 pemukim Zionis dan militer Israel terluka.

Organisasi Bulan Sabit Merah Palestina, Minggu (25/4/2021) mengumumkan dalam serangan militer Israel ke sekitar wilayah lama Al Quds, 12 warga Palestina terluka. Lebih dari itu, dalam beberapa hari terakhir 36 rudal ditembakkan dari Jalur Gaza ke pemukiman Zionis.

Menteri Perang Israel Benny Gantz, Sabtu malam setelah rapat keamanan rezim ini yang diselenggarakan untuk mengevaluasi ketegangan dengan Jalur Gaza, mengancam akan meningkatkan eskalasi serangan ke Gaza.

Sekarang pertanyaannya adalah apa penyebab pecahnya ketegangan terbaru di Palestina pendudukan ?

Dapat dikatakan bahwa penyebab utama pecahnya putaran baru ketegangan, kembali ke masalah Al Quds dan Masjid Al Aqsa. Seiring dengan masuknya bulan suci Ramadhan, sejumlah banyak warga kota Al Quds melakukan ibadah itikaf di Masjid Al Aqsa sejak hari pertama bulan ini, namun dilarang oleh militer Israel, dan mereka mengusir banyak warga Palestina dari Masjid.

Selain alasan-alasan yang digunakan Israel sebelumnya untuk melancarkan kekerasan dan bentrokan di Al Quds dan Masjid Al Aqsa, sekarang rezim ini mengaku pemilik sah Al Quds setelah pemerintah Amerika Serikat di masa Presiden Donald Trump pada 2017 menyebut Al Quds sebagai ibu kota baru Israel, dan keputusannya memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Al Quds.

Masjid Al Aqsa

 

Pada kenyataannya, sekarang bentrokan di Al Quds terkait dengan kedaulatan kota strategis dan penting ini. Sehubungan dengan ini Wakil Hamas di Iran, Khaled Qaddumi mengatakan, "Apa yang sekarang sedang terjadi di Al Quds adalah pertempuran untuk mengukuhkan kedaulatan terutama atas Masjid Al Aqsa, dan lingkungan sekitarnya yang disebut sebagai Telaga Suci oleh para Zionis."

Faktor penyebab kedua adalah pemilu. Rakyat Palestina akan menyelenggarakan pemilu parlemen pada 22 Mei 2021. Mereka akan menggelar pemilu tersebut di kota Al Quds, namun Israel mencegah penyelenggaraan pemilu Palestina di Al Quds, karena merasa sudah menjadi pemiliknya. Sementara rakyat Palestina percaya bahwa pemilu tanpa Al Quds, bukan saja tidak berharga, bahkan dapat diartikan sebagai penerimaan atas kedaulatan Israel terhadap Al Quds.

Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga sedang bertugas membentuk kabinet baru rezim itu, dan bahkan setengah memperhatikan pemilu parlemen kelima, serta menaruh perhatian khusus pada Al Quds dan memberi dukungan lebih besar kepada Zionis ekstrem. Maka dari itu penyelenggaraan pemilu Palestina di Al Quds akan membawa sebuah pesan penting bagi Netanyahu.

Khaled Qaddumi terkait masalah ini menjelaskan, "Tungku panas pemilu yang disaksikan Israel sudah diselenggarakan untuk keempat kalinya dalam jangka waktu dua tahun, dan upaya pemerintah Netanyahu untuk meraih sebanyak-banyaknya suara Zionis ekstrem dengan memberi kemudahan dan keunggulan semacam izin masuk ke Masjid Al Aqsa, serta melanjutkan pembangunan distrik di wilayah Palestina, merupakan faktor lain yang memicu kondisi hari ini.

Meningkatnya eskalasi ketegangan sekarang, membuat Jihad Islam Palestina menyerukan Intifada Ramadhan, dan mengajak rakyat Palestina untuk bergabung dalam Intifada Al Quds di bulan suci Ramadhan ini. (HS)

Tags