Mimpi Buruk Zionis Jadi Kenyataan, Dokumen Nuklir Israel di Tangan Iran
(last modified Wed, 11 Jun 2025 04:11:21 GMT )
Jun 11, 2025 11:11 Asia/Jakarta
  • Fasilitas nuklir Dimona
    Fasilitas nuklir Dimona

Pars Today - Pada hari Sabtu, Lembaga Penyiaran Republik Islam Iran (IRIB) melaporkan serangan intelijen terbesar dalam sejarah terhadap rezim Zionis oleh dinas intelijen Republik Islam Iran, mengutip sumber-sumber informasi di kawasan.

Menurut Mahmoud Al-Hashimi, Direktur Pusat Studi Strategis Aliansi Irak, Setelah Iran mengumumkan bahwa dinas intelijennya berhasil memperoleh sejumlah besar informasi dan dokumen strategis sensitif tentang Israel, termasuk ribuan dokumen yang terkait dengan proyek dan fasilitas nuklir rezim tersebut, dapat dikatakan bahwa Iran telah mengunci leher Israel dengan keras dan menyeretnya ke tempat yang tidak memungkinkannya untuk melarikan diri atau bergerak lagi.

Menurut laporan Pars Today mengutip IRIB, tidak seorang pun dapat menyangkal informasi yang diumumkan oleh Iran, dan Israel sebelumnya telah mengumumkan berkali-kali bahwa dinas intelijennya telah berhasil menangkap agen-agen yang bekerja untuk Iran, bahkan pada puncak ketegangan antara kedua pihak.

Menurut Mahmoud Al-Hashemi, Tidak bisa diperbandingkan antara Iran dan rezim Zionis. Sejarah dan warisan peradaban Iran sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu, sementara "Israel" hanyalah "struktur" buatan yang diciptakan oleh Barat dan umurnya tidak lebih dari 76 tahun. Sebuah struktur yang tercemar oleh kejahatan dan pelanggaran nilai-nilai dan etika internasional.

Oleh karena itu, Iran selalu memantau detail perkembangan di Israel, baik secara politik, ekonomi, maupun militer, dan telah memperhitungkan saat rezim ini berada di jalur kemunduran, yang kini memasuki tahun-tahun terakhirnya. Dengan demikian, Iran telah memperluas kedalaman strategisnya di kawasan dan mengepung rencana rezim Zionis dengan lingkaran perlawanan, mendukung tindakan ini dengan pengetahuan politik, agama, dan budaya, dan juga telah mengembangkan persenjataannya di lapangan.

Salah satu wujud kekuatan "pengawasan" Iran adalah penetrasinya yang dalam ke Israel dan akses ke informasi paling rinci tentang reaktor nuklir Dimona, reaktor yang selama ini dibanggakan dan dirahasiakan oleh Israel.

Situasi paling berbahaya yang dapat muncul bagi pihak mana pun adalah dokumen terperinci tentang "fasilitas nuklir" jatuh ke tangan musuh. Karena bahaya terhadap fasilitas ini melampaui kerusakan yang biasa terjadi dalam pertempuran dan mencapai tingkat yang mendekati kehancuran total.

Reaktor nuklir Israel terletak di tempat kecil yang dekat dengan sebagian besar permukiman rezim, termasuk Tel Aviv.

Laporan dunia mengonfirmasi bahwa Dimona telah memasuki tahap "risiko strategis" karena masa manfaatnya telah berakhir, meskipun berada delapan lantai di bawah tanah.

Para ahli menekankan bahwa dukungan apa pun terhadap fasilitas tersebut tidak lagi efektif dan retakan telah muncul di dindingnya, yang menyebabkan radiasi bocor keluar. Hal ini telah memaksa kabinet rezim untuk menyediakan "kapsul pelindung" permanen bagi penduduk Dimona dan daerah sekitarnya.

Menurut laporan Badan Energi Atom AS, Gross, seorang analis militer Israel memperkirakan bahwa jika reaktor Dimona diserang oleh rudal dan serangan tersebut melewati pertahanan, air berat di dalam reaktor akan menyebar, menyebabkan ledakan dan kebakaran yang akan melepaskan bahan radioaktif, yang akan terbang dalam awan jauh melampaui Dimona, bahkan ke Tel Aviv, dan bahkan dapat mencapai perbatasan Siprus.

Iran dapat menunda pengumuman perolehan informasi terkait "Dimona", tapi menundanya hingga "waktu yang tepat" untuk mengirim pesan kepada dunia bahwa Israel tidak sekuat yang diyakini dan bahwa jika berani menyerang Republik Islam, semua opsi tersedia dan hak untuk membela diri disediakan bagi semua negara dan bangsa.

Tidak seorang pun dapat menyangkal bahwa operasi pertama dan kedua Wa'd Shadiq Iran telah melampaui Wilayah Pendudukan, dan rudal serta pesawat nirawak terbang di atas Dimona dan sekitarnya. Ada kemungkinan rudal-rudal itu dapat menargetkan Dimona, jika ada kemauan untuk melakukannya pada hari yang sama.

Pengumuman Iran tentang sejumlah besar informasi tentang reaktor nuklir Dimona terjadi pada saat ancaman Zionis untuk menyerang fasilitas-fasilitas Iran meningkat. Pada saat yang sama, negara-negara Eropa, bersama dengan Amerika Serikat, sedang mencoba untuk mengacaukan situasi dengan meningkatkan tingkat sanksi ekonomi terhadap Iran dan menekan Tehran untuk menghentikan pengayaan dan bahkan membongkar fasilitas-fasilitasnya.

Pengungkapan informasi tentang fasilitas-fasilitas nuklir rezim Zionis telah menempatkan kabinet sayap kanan ekstrem rezim ini dalam posisi yang sangat sulit dan telah menghentikan semua ancaman, fitnah, dan klaim-klaim lainnya. Sementara negara-negara perlawanan dan para pejuang yang berdiri di garis depan menganggap tindakan ini sebagai kemenangan yang nyata.(sl)