Ketika Putin Mengkritik Kelanjutan Sanksi Anti-Kemanusiaan Barat terhadap Iran
(last modified Sat, 04 Sep 2021 03:47:38 GMT )
Sep 04, 2021 10:47 Asia/Jakarta

Mengkritik kebijakan sanksi Barat terhadap Tehran, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada hari Jumat (03/09/2021) bahwa Iran membutuhkan bantuan karena pandemi Corona, tetapi Barat tidak akan mencabut pembatasan terkait negara itu.

"Saya tidak ingin berurusan dengan masalah politik tentang Iran sekarang, tetapi negara ini membutuhkan bantuan. Namun tidak ada yang akan mencabut sanksi apa pun, dan mereka bahkan tidak akan membahas masalah ini," imbuh Presiden Putin.

Vladimir Putin, Presiden Rusia

Presiden Rusia telah berulang kali mengkritik Barat karena menjatuhkan sanksi sepihak terhadap Iran dan telah menekankan dukungan berkelanjutan Moskow untuk posisi Tehran di forum internasional.

Kritik tajam Presiden Rusia terhadap kelanjutan kebijakan Barat, khususnya Amerika Serikat, tentang sanksi ilegal dan sepihak, sekali lagi mengungkapkan sifat tidak manusiawi Washington dan beberapa sekutunya yang secara efektif bekerja sama dengan Amerika Serikat dalam melanjutkan sanksi terhadap Iran.

Pada Mei 2018, mantan Presiden AS Donald Trump mengumumkan penarikan sepihak Amerika Serikat dari kesepakatan nuklir Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA), dan menerapkan tindakan paling keras terhadap Iran dalam sejarah sebagai bagian dari kampanye tekanan maksimum untuk memaksa Tehran menerima tuntutan ilegal Washington.

Menyusul merebaknya virus Corona, diharapkan Amerika Serikat akan memberlakukan beberapa pengecualian sanksi terhadap Iran, mengingat Iran harus menghadapi Corona dan kesulitannya. Begitu juga permintaan berulang dari beberapa negara dan lembaga internasional seperti PBB, untuk mempertimbangkan akses Iran ke peralatan medis dan obat-obatan yang diperlukan untuk melawan Corona.

Namun bertentangan dengan harapan, Menteri Luar Negeri AS saat itu Mike Pompeo melihat pandemi Corona sebagai peluang bagi Amerika Serikat untuk meningkatkan tekanan terhadap Iran.

Pemerintahan Trump tidak memperhatikan pertimbangan sisi kemanusiaan dalam menjatuhkan sanksi sepihak terhadap Iran, bahkan pada pertengahan Januari 2021, beberapa hari sebelum Trump menyerahkan kekuasaan, dia menempatkan Barakat Foundation, salah satu lembaga penelitian terpenting untuk vaksin Corona dalam daftar sanksinya.

"Saya tidak ingin berurusan dengan masalah politik tentang Iran sekarang, tetapi negara ini membutuhkan bantuan. Namun tidak ada yang akan mencabut sanksi apa pun, dan mereka bahkan tidak akan membahas masalah ini," imbuh Presiden Putin.

Di sisi lain, terlepas dari klaim Amerika tentang penyediaan beberapa fasilitas, dalam praktiknya, karena ancaman AS, hanya sedikit perusahaan atau bank yang bersedia memberikan bantuan yang diperlukan kepada Iran dalam hal ini.

Menyusul pelantikan Presiden AS Joe Biden, mengingat janjinya untuk kembali ke JCPOA, pemerintahannya diperkirakan akan mempertimbangkan beberapa keringanan sanksi terhadap Iran karena pertimbangan kemanusiaan, terutama kebutuhan untuk memerangi epidemi Corona. Namun dalam praktiknya, Biden terus menjatuhkan sanksi maksimum sejak menjabat pada Januari 2021.

Robert Malley, utusan khusus pemerintah AS untuk Iran, mengatakan dalam sebuah wawancara pada akhir Juni 2021 bahwa Washington tidak mau mencabut semua sanksinya terhadap Iran dan hanya akan mencabut sanksi yang dianggap perlu untuk kembali ke JCPOA.

Sementara itu, Tehran telah berulang kali menyatakan bahwa tindakan permusuhan dan sepihak AS terhadap rakyat Iran telah mempersulit akses obat-obatan dan peralatan medis selama epidemi Corona.

"Sanksi AS telah menekan ekonomi Iran dan merusak sistem pelayanan kesehatannya," kata koresponden NPR Jackie Northam.

Sejak wabah Corona menyebar di Iran, Tehran dan banyak negara seperti Rusia, Cina dan Venezuela telah berulang kali meminta PBB untuk memaksa Amerika Serikat mengurangi tekanan sanksi terhadap Iran guna memfasilitasi impor barang-barang farmasi dan peralatan medis untuk melawan Corona.

Venezuela dan Cina

Sekarang presiden Rusia telah menyerukannya lagi. Namun Washington tampaknya tidak menanggapi secara positif permintaan Putin karena perlakuan AS yang tidak manusiawi terhadap Iran, yang telah berlangsung selama 40 tahun terakhir.

Tags