Diplomatnya Diusir, Rusia Sebut Aksi NATO Sangat Konyol
(last modified Fri, 08 Oct 2021 13:42:33 GMT )
Okt 08, 2021 20:42 Asia/Jakarta
  • Rusia dan NATO.
    Rusia dan NATO.

Pemerintah Rusia akan menanggapi keputusan NATO mencabut akreditasi delapan diplomatnya dalam misi NATO di Brussel.

Hal itu disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova dalam mengomentari keputusan NATO mengusir delapan diplomat Rusia.

"Sikap arogan ini mengejutkan karena tidak ada penjelasan resmi atau alasan untuk melakukannya," kata Zakharova pada Kamis (7/10/2021) seperti dikutip IRNA.

"Itu tidak terduga, karena Misi Tetap kami telah dikurangi besar-besaran pada 2015 dan 2018. Tidak akan ada lagi yang tersisa di Brussel yang dapat mempertahankan dialog pada tingkat yang tepat dengan Sekretariat Internasional NATO atau negara-negara anggota," jelasnya.

Zakharova menegaskan aksi NATO ini terlihat sangat konyol di tengah retorika mereka tentang perlunya mempertahankan dialog dan melanjutkan pertemuan Dewan Rusia-NATO.

"Ini adalah kemunafikan yang terbaik. Di satu sisi, NATO menyatakan perlunya berinteraksi dan menyerukan kerja sama. Di sisi lain, mereka mengurangi jumlah diplomat Misi Tetap kami. Selain itu, mereka menyebarkan informasi yang salah tanpa memberikan penjelasan apa pun," tambahnya.

NATO membatalkan akreditasi delapan anggota Misi Tetap Rusia pada Rabu lalu, dan menuding mereka sebagai perwira intelijen Rusia yang tidak diumumkan.

Keputusan itu akan mengurangi jumlah anggota Misi Tetap Rusia untuk NATO menjadi 10 orang.

Hubungan NATO-Rusia bergejolak dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah Krimea bergabung dengan Rusia pada 2014 dan dugaan peracunan tokoh oposisi negara itu, Alexey Navalny tahun lalu.

Pada 2018, NATO membatalkan akreditasi tujuh pejabat Rusia atas tuduhan meracuni mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal. (RM)

Tags