Polandia Peringatkan Eropa tentang Perang Dunia III
Meskipun hubungan antara Polandia dan Uni Eropa telah bergejolak dalam beberapa tahun terakhir, sekarang tampaknya perbedaan antara kedua belah pihak telah mencapai tahap yang berbahaya, sehingga Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki memperingatkan Uni Eropa akan pecahnya "Perang Dunia III", karena memblokir Warsawa ke dana Brussel.
Seraya mencatat bahwa Uni Eropa harus menahan diri dari tindakan pembalasan, Morawiecki mengatakan, "Ini adalah hal paling bijaksana yang bisa mereka lakukan. Karena dalam hal ini kami tidak akan berbicara sambil saling menodongkan senjata."
Ketegangan antara Polandia dan Uni Eropa telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir karena berbagai masalah ekonomi dan politik.
Ketegangan meningkat, terutama sejak bulan lalu, ketika Mahkamah Konstitusi Polandia memutuskan bahwa undang-undang negara itu lebih diutamakan daripada undang-undang UE, sebuah masalah yang membuat marah para pejabat Eropa, banyak di antaranya memutuskan untuk memulai proses Polandia dikeluarkan dari Uni Eropa.
Prosedur peradilan UE didasarkan pada prinsip bahwa hukum UE lebih diutamakan daripada hukum nasional masing-masing negara anggota, sehingga pejabat UE, yang menyatakan ketidakpuasannya dengan putusan Mahkamah Konstitusi Polandia, mengancam bahwa Warsawa dapat menghadapi beberapa sanksi dari Brussel.
Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas juga mengancam Polandia dengan pengusiran dari Uni Eropa, dengan mengatakan bahwa jika keputusan politik suatu negara adalah untuk bergabung dengan Uni Eropa, itu harus memastikan bahwa undang-undang yang disepakati dilaksanakan sepenuhnya.
Perselisihan antara Polandia dan Uni Eropa telah meningkat, setelah sebelumnya Polandia telah mengkritik kebijakan Uni Eropa atas kuota vaksin COVID-19 dan bantuan keuangan Eropa, dan kini Uni Eropa yang menjadi tertuduh telah mendiskriminasi negara-negara anggota.
Meskipun hubungan antara Polandia dan Uni Eropa telah bergejolak dalam beberapa tahun terakhir, sekarang tampaknya perbedaan antara kedua belah pihak telah mencapai tahap yang berbahaya, sehingga Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki memperingatkan Uni Eropa akan pecahnya "Perang Dunia III", karena memblokir Warsawa ke dana Brussel.
Meskipun Polandia selalu kritis terhadap kebijakan UE, kehadirannya di UE penting bagi kedua belah pihak. Satu perbatasan dengan Rusia dan penggunaan pelabuhannya, di mana sebagian besar kargo memasuki Zona Euro dari timur lewat pelabuhan ini, telah menjadikan negara itu penting bagi Uni Eropa.
Di sisi lain, bantuan keuangan UE telah meningkatkan situasi ekonomi Polandia dalam beberapa tahun terakhir, sehingga negara itu sekarang menunggu untuk menerima dana 23 miliar euro dari dana yang disepakati di UE dan 11 miliar dalam bentuk pinjaman berbunga rendah dari UE.
Situasi ini bahkan membuat partai-partai kiri-tengah dan sayap kiri di Polandia mempertimbangkan tindakan pemerintah saat ini dalam upaya untuk tetap berkuasa.
Kritikus domestik menuduh Partai Hukum dan Keadilan yang berkuasa memajukan agenda politiknya dengan mempolitisasi sistem peradilan Polandia, termasuk Mahkamah Agung, dan ingin tetap berada di UE.
"Saya tidak berpikir para ekstremis di pemerintahan benar-benar memiliki keinginan untuk melakukan dialog serius dengan Eropa. Tujuan mereka adalah menyimpang dari sistem peradilan, untuk menghindari konstitusi dan menghancurkan semua pencapaian yang telah dibuat Polandia dari hukum UE," kata Belka, salah satu pemimpin kiri-tengah utama Polandia.
Kurangnya dukungan publik untuk masalah keluar dari UE telah membuat Perdana Menteri Polandia bersikeras bahwa negaranya ingin tetap berada di UE, terlepas dari semua sikap anti-Uni Eropa, tetapi beberapa sekutu domestik terdekatnya terus menentangnya.
Para pejabat Polandia sekarang telah memperingatkan kemungkinan pecahnya Perang Dunia III, di mana pejabat Uni Eropa mengatakan tidak ada ruang untuk retorika yang mengacu pada perang.
Donald Tusk, pemimpin partai oposisi Morawiecki dan mantan presiden Dewan Eropa, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "pernyataan Morawiecki" mengejutkan Uni Eropa.