Menlu Rusia: Militerisasi Ukraina tidak Dapat Diterima
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan tindakan Barat untuk secara cepat memiliterisasi Ukraina tidak dapat diterima.
Hal itu ditekankan Lavrov dalam percakapan telepon dengan rekannya dari Turki, Mevlut Cavusoglu pada Rabu (16/2/2022) seperti dilansir IRNA.
"Lavrov menekankan bahwa tindakan Barat yang mengarah pada militerisasi cepat Ukraina tidak dapat diterima dan bahwa promosi kerja sama militer-teknis yang gegabah dengan pemerintah Kiev dalam situasi saat ini, berbahaya,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan.
Kemlu Rusia menambahkan bahwa Lavrov telah meminta Turki untuk mengupayakan tanggapan konstruktif atas proposal Rusia untuk jaminan keamanan.
Dalam pembicaraan itu, menlu Turki menekankan pentingnya upaya diplomatik untuk menyelesaikan krisis melalui cara-cara damai, dan mencatat bahwa Ankara siap memainkan peran penengah.
Rusia menuntut NATO untuk menarik pasukan dan senjatanya dari Eropa Timur serta melarang Ukraina, bekas negara Soviet, untuk bergabung. Namun, Amerika Serikat dan NATO menolak tuntutan itu.
Keanggotaan Ukraina di NATO akan menjadi ancaman serius bagi keamanan nasional Rusia, karena kota Moskow hanya berjarak 800 kilometer dari perbatasan Ukraina.
Moskow juga membantah sedang bersiap untuk menyerang Ukraina dan menuduh negara-negara Barat merusak keamanannya melalui ekspansi NATO ke perbatasan Rusia. (RM)