Amerika Tinjauan dari Dalam, 26 Maret 2022
-
Presiden AS Joe Biden
Perkembangan di Amerika Serikat pekan lalu diwarnai sejumlah isu penting di antaranya, Kunjungan kedua Biden ke Eropa.
Selain itu, masih ada perkembangan lain di AS seperti, Pertahanan Siber Lemah, Gedung Putih Khawatir, Senator AS: Iran Tak Mempan Teror dan Sabotase, AS Klaim Tak akan Sanksi Partisipasi Rusia dalam Proyek Nuklir Iran, Pesawat Militer AS Jatuh di Norwegia, Empat Tentara Tewas, AS Akhirnya Akui Genosida terhadap Muslim Rohingya di Myanmar, Harga Bensin di AS Terus Naik, Sentuh 6 USD Per Galon.
Kunjungan kedua Biden ke Eropa
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden Rabu (23/3/2022) malam di kunjungan keduanya ke Eropa dilaporkan tiba di Brussel, markas besar Uni Eropa dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Di kunjungannya kali ini Biden akan menghadiri pertemuan para pemimpin NATO, Kelompok G7 dan pertemuan para pemimpin Uni Eropa. Ini untuk pertama kalinya seorang presiden AS menghadiri pertemuan KTT Uni Eropa.
Joe Biden Kamis (24/3/2022) di pidatonya usai KTT NATO menyatakan bahwa organisasi ini setelah serangan Rusia ke Eropa akan mengambil strategi pertahanan baru, dan akan melanjutkan dukungannya kepada Ukraina dan bantuan keamanan kepada Kiev. Akan dibentuk empat unit tempur baru di Eropa timur yang menguatkan dukungan kami kepada negara-negara di bawah NATO.
Biden juga mengatakan bahwa dirinya perpikir Kelompok G20 harus mengeluarkan Rusia dari keanggotaan dan usulan ini telah disampaikan selama pertemuannya dengan para pemimpin negara di Brussel. Terkait sanksi terhadap Rusia, Biden mengatakan, sanksi tidak pernah membuat jera, tetapi mempertahankannya akan menghentikan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Presiden AS terkait bantuan potensial Cina kepada Rusia mengatakan bahwa Beijing menyadari dampak ekonomi buruk dari bantuan potensial kepada Rusia di perang Ukraina. Biden juga mengklaim bahwa jika Putin menggunakan senjata kimia atau memiliki daya rusak tinggi di perang Ukraina, maka Amerika akan membalas langkah tersebut, tapi balasan ini akan tergantung dengan kondisi.
Pertahanan Siber Lemah, Gedung Putih Khawatir
Pejabat senior keamanan siber Gedung Putih mengatakan, perusahaan penting Amerika harus meningkatkan pertahanan sibernya karena ancaman digital yang terus berlanjut.
Menurut laporan YJC, Anne Neuberger Senin (21/3/2022) mengatakan, perusahaan penting Amerika yang menyediakan infrastruktur vital, harus memperbaiki sistem pertahanan sibernya karena ancaman digital dari Rusia terus berlanjut.
"Pemerintah baru-baru ini memberikan laporan rahasia kepada ratusan perusahaan Amerika yang mungkin menjadi sasaran peretas Rusia. Peringatan ini didasarkan pada "informasi ancaman yang berkembang"," klaim Neuberger.
Gedung Putih hari Senin merilis statemen tertulis Presiden Joe Biden yang memperingatkan bahwa Moskow mungkin melancarkan serangan siber karena "biaya ekonomi besar yang telah kami paksakan kepada Rusia".
Sebelumnya Biro Investigasi Federal AS (FBI) dan Dinas Keamanan Nasional dan Keamanan Siber AS di statemennya mengklaim, kami mengawasi serangan siber oleh Rusia terhadap perusahaan jasa pertahanan.
FBI dan Dinas Keamanan Nasional dan Keamanan Siber AS lebih lanjut menjelaskan, informasi ini mencakup program pengembangan platform senjata AS.
Hubungan antara Moskow dan Washington telah tegang belakangan ini setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Senator AS: Iran Tak Mempan Teror dan Sabotase
Seorang anggota Senat Amerika Serikat kembali mengingatkan bahwa kampanye tekanan maksimum terhadap Iran, termasuk teror dan sabotase terhadap negara ini, tidak efektif.
Chris Murphy, Rabu (23/3/2022) menanggapi statemen anggota Senat AS lain yang menuntut penarikan AS dari Perundingan Wina, dengan mengingatkan bahwa kebijakan tekanan maksimum terhadap Iran, gagal.
Sehari sebelumnya anggota senior Komisi Hubungan Luar Negeri Senat AS, James Risch usai pertemuan tertutup yang dihadiri Utusan khusus AS untuk Iran, Robert Malley, mendesak penarikan AS dari Perundingan Wina.
Menjawab statemen ini, Chris Murphy menjelaskan, "Tidak ada satu pun penentang kesepakatan nuklir Iran, yang memberikan usulan lebih baik. Sanksi-sanksi tekanan maksimum terhadap Iran tidak efektif. Sabotase dan teror tidak efektif. Perang dengan Iran tidak akan efektif. Diplomasi adalah satu-satunya solusi praktis untuk menghadapi Iran yang akan menambah waktu bagi Iran untuk keluar dari ide negara nuklir."
AS Klaim Tak akan Sanksi Partisipasi Rusia dalam Proyek Nuklir Iran
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan, Washington tidak akan menjatuhkan sanksi terkait partisipasi Rusia dalam proyek-proyek nuklir Iran.
Salah satu Jubir Deplu AS, Jumat (18/3/2022) malam kembali menegaskan bahwa pemerintah Presiden Joe Biden tidak akan menyanksi kerja sama Rusia dalam proyek-proyek nuklir di Iran.
"Kami tidak akan menyanksi partisipasi Rusia dalam proyek-proyek nuklir yang merupakan bagian penuh dari kesepakatan nuklir JCPOA," ujarnya.
Ditambahkannya, JCPOA, Resolusi 2231 Dewan Keamanan PBB, dan seluruh resolusi PBB terdahulu, mengakui secara resmi interaksi Rusia dan Iran terkait reaktor nuklir Boushehr. Aktivitas semacam ini tidak pernah disanksi di semua program tersebut.
Sebelumnya anggota Senat AS dari Partai Republik menyampaikan sebuah usulan yang menuntut pencegahan kerja sama Rusia dan Cina dalam program nuklir Iran, sebagai bagian dari isi kesepakatan nuklir JCPOA.
Pesawat Militer AS Jatuh di Norwegia, Empat Tentara Tewas
Pesawat militer MV-22B Osprey milik Korps Marinir, Angkatan Laut Amerika Serikat, hari Jumat (18/3/2022) dikabarkan jatuh di sebuah daerah terpencil di Norwegia, saat tengah mengikuti latihan NATO.
Sky News, Sabtu (19/3/2022) melaporkan, insiden jatuhnya pesawat militer itu menyebabkan empat tentara AS tewas. Tim penyelamat mencapai lokasi kecelakaan pesawat melalui jalur darat pada hari Sabtu, setelah helikopter tidak dapat mendarat karena cuaca buruk.
Angkatan Bersenjata Norwegia mengumumkan, pesawat militer AS jatuh saat terbang pada kondisi cuaca buruk, dan angin topan. Perdana Menteri Norwegia Joh Gahr Store juga menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban, dan rekan-rekan korban.
"Kami sangat bersedih ketika menerima kabar empat tentara AS tewas dalam kecelakaan pesawat tadi malam," tulis PM Norwegia di akun Twitternya.
Keempat tentara Korps Marinir AL Amerika Serikat itu mengalami kecelakaan saat mengikuti latihan Cold Response yang digelar NATO di Norwegia.
AS Akhirnya Akui Genosida terhadap Muslim Rohingya di Myanmar
Amerika Serikat akhirnya mengakui terjadinya genosida terhadap etnis minoritas Muslim Rohingya di Myanmar.
Kantor Berita AFP mengutip seorang pejabat Amerika hari Senin (21/3/2022) melaporkan, Washington meyakini junta militer yang berkuasa di Myanmar melakukan genosida terhadap etnis minoritas Rohingya.
Setelah melontarkan tudingan akan adanya kecurangan dalam pemilu pada 8 November 2020 dan eskalasi tensi politik di negara ini, Junta Militer Myanmar mengambil alih pemerintahan melalui kudeta pada awal Februari lalu.
Tidak hanya itu, junta militer Myanmar juga menangkap Jubir Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Myo Nyunt, Pemimpin Partai NLD Aung San Suu Kyi beserta menlu negara ini, dan melimpahkan kekuasaan kepada Jenderal Min Aung Hlaing.
Kudete terhadap pemerintahan sipil Myanmar oleh junta militer memicu gelombang unjuk rasa di seluruh negara kawasan Asia tenggara ini.
Sebelumnya, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menuduh junta militer Myanmar melakukan kejahatan perang, penyiksaan, dan pembunuhan.
PBB dalam laporan terbarunya mengenai kondisi hak asasi manusia di Myanmar menyatakan junta militer negara ini telah menunjukkan pengabaian nyata terhadap kehidupan manusia.
Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet pada Selasa (15/3/2022) mengatakan,“Pasukan keamanan telah menunjukkan pengabaian yang mencolok terhadap kehidupan manusia, menggunakan serangan udara dan senjata berat di daerah berpenduduk dan dengan sengaja menargetkan warga sipil,”.
Bachelet mengatakan banyak korban ditembak di kepala, dibakar sampai mati, ditangkap secara sewenang-wenang, disiksa, atau digunakan sebagai tameng manusia. Dia pun mendesak “tindakan berarti” oleh masyarakat internasional.
Harga Bensin di AS Terus Naik, Sentuh 6 USD Per Galon
Harga bensin reguler di Amerika Serikat terus merangkak naik, di beberapa ibu kota negara bagian termasuk Los Angeles harga bensin mencapai 6 USD per galon.
Setelah AS dan negara-negara anggota Uni Eropa menerapkan sanksi luas terhadap Rusia, harga bahan bakar termasuk bensin di AS terus mengalami peningkatan.
Proses kenaikan harga minyak semakin kencang terjadi bersamaan dengan pemberlakuan sanksi-sanksi minyak Rusia secara langsung oleh AS dan Eropa.
"Harga bensin berfluktuasi tetapi cenderung terus bergerak lebih tinggi secara sporadis, dan semakin banyak pengemudi yang harus membayar lebih dari $5 dan bahkan $6 per galon (1 galon sekitar 3,7 liter) untuk kendaraannya," tulis CNBC (24/3/2022).
Harga bensin saat ini dianggap sebagai yang tertinggi di Negara Bagian California, AS sejak dua dekade terakhir, sehingga memaksa Gubernur California mengusulkan dana bantuan 400 dolar bagi setiap warga.
Program ini mencakup setiap orang yang memiliki satu atau dua mobil, dan rencananya akan mulai diberlakukan pada bulan Juli 2022.