Pertemuan G20 di Bali, Indonesia
Pertemuan para menteri luar negeri negara-negara anggota G20 diadakan di Bali, Indonesia. Pertemuan pertama kelompok ini diadakan di Berlin pada tahun 1999 setelah krisis keuangan Asia 1997.
Namun setelah krisis keuangan tahun 2007 dan 2008, kelompok G20 dibentuk pada tingkat yang lebih tinggi dari menteri keuangan, dan dengan pertemuan para menteri luar negeri dan kepala negara, kelompok ini mengambil cita rasa politik.
Meskipun G20 yang terdiri dari negara-negara ekonomi kuat diperkirakan dapat menemukan solusi atas masalah yang dihadapi dunia dengan mengadopsi pandangan yang sama, tetapi pertemuan para menteri luar negeri G-20 di Bali, Indonesia, menunjukkan bahwa anggota-anggota kelompok ini bukan hanya tidak bersatu, tetapi dunia Barat mencoba memanfaatkannya untuk tujuan mereka sendiri.
Karena krisis di Ukraina membayangi pertemuan tersebut dan Amerika serta sekutu Baratnya berusaha menjadikan pertemuan itu sebagai tempat untuk menentang Rusia dalam krisis ini.
Surat kabar Rusia Nizavisimaya menulis tentang ini:
"Negara-negara Barat dan institusi afiliasinya adalah penyebab utama krisis di dunia. Kemudian, dengan sikap demagogis, mereka mencoba memberi dunia resep kesehatan."
Pertemuan G20 di Bali merupakan pertemuan internasional pertama setelah krisis Ukraina, di mana Rusia juga hadir.
Memilih isu krisis energi dan pangan sebagai fokus pembahasan, meski merupakan isu global penting pasca krisis Ukraina, negara-negara Barat berusaha memanfaatkannya sebagai taktik melawan Rusia sebagai penyebab utama krisis ini. Upaya ini menyebabkan perpecahan di antara anggotanya.
Pertemuan para menteri luar negeri negara-negara anggota G20 diadakan di Bali, Indonesia. Pertemuan pertama kelompok ini diadakan di Berlin pada tahun 1999 setelah krisis keuangan Asia 1997.
Penjarahan sumber pangan Ukraina oleh Rusia adalah tuduhan Barat terhadap negara ini, dan masalah energi juga menjadi masalah antara Rusia dan negara-negara Eropa, yang sudah mengkhawatirkan konsekuensinya untuk musim dingin.
Sementara negara-negara Barat, anggota G20, berusaha mencegah kehadiran menteri luar negeri Rusia dengan meracuni suasana pertemuan Bali, tetapi Sergey Lavrov menunjukkan bahwa Moskow siap menanggapi setiap tuduhan terkait krisis Ukraina dengan berpartisipasi di dalamnya.
Pakar urusan internasional Alireza Mehrabi mengatakan:
"Pertemuan kelompok G20 terbukti tidak efektif untuk menyelesaikan krisis keuangan internasional, dan hari ini Barat mencoba menggunakannya untuk tujuan politiknya."
Bagaimanapun, pertemuan kelompok G20 di Bali, Indonesia adalah pertemuan paling berbeda dari kelompok ini sejak didirikan.
Dengan mengubahnya menjadi pertemuan politik, negara-negara Barat praktis telah mengubahnya menjadi pertemuan internasional simbolis. Hal ini juga berlaku untuk pertemuan internasional lainnya.
Oleh karena itu, tidak satu pun pertemuan internasional yang didominasi oleh Barat bukan hanya tidak efektif, tetapi telah menjadi tempat perpecahan dan front politik.(sl)