Turki Serukan Pencabutan Hak Veto di Dewan Keamanan PBB

Menteri Luar Negeri Turki menyerukan pencabutan hak veto lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB.

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu di sela-sela sesi ke-77 sidang  Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa hari Jumat (23/9/2022) mengatakan, "Ankara menghendaki Dewan Keamanan menjadi lebih inklusif, dan hak veto  lima anggota tetap dicabut,".

Recep Tayyip Erdoğan, presiden Turki, adalah salah satu pendukung utama pandangan ini dan berulang kali menyerukan penerapannya dengan mengatakan bahwa dunia lebih besar dari lima negara.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) didirikan pada akhir Perang Dunia II oleh negara-negara pemenang. Kekuatan ini, termasuk Cina, Rusia, Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat, menjadi anggota tetap Dewan Keamanan dan memiliki hak veto. Sedangkan 10 anggota tidak tetap Dewan Keamanan secara bergilir dipilih untuk masa jabatan dua tahun.

Presiden Rusia Vladimir Putin adalah salah satu penentang pencabutan hak veto PBB. Putin mengatakan,"Jika hak veto dihapus, maka PBB akan hilang pada hari yang sama."

Amerika Serikat adalah negara yang telah menggunakan hak vetonya melebihi anggota tetap Dewan Keamanan lainnya. Negara ini telah menggunakan hak ini lebih dari 80 kali, dan sebagian besar untuk membela kejahatan rezim Zionis.(PH)