Kekhawatiran akan Kehadiran Drone AS di Jepang
(last modified Wed, 21 Dec 2022 04:44:51 GMT )
Des 21, 2022 11:44 Asia/Jakarta

Kehadiran pesawat tak berawak Amerika di sebuah pangkalan militer di Jepang telah menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat wilayah Kanoya.

Pada bulan November, Jepang memulai rencana dengan Amerika Serikat untuk meningkatkan penerbangan pengintaian dan untuk pertama kalinya mengerahkan drone Amerika di daerah Kanoya di Prefektur Kagoshima.

Untuk alasan yang sama, kehadiran tentara Amerika di kawasan Kanoya di Kagoshima semakin meningkat akhir-akhir ini.

Alutsista Jepang

Hal yang patut mendapat perhatian terkait bagaimana menghadapi kehadiran militer Amerika di Jepang adalah sikap dualisme.

Artinya, otoritas lokal yang membutuhkan suara rakyat untuk melanjutkan kehadirannya di posisi seperti gubernur, berusaha menunjukkan dukungannya atas keinginan rakyat untuk menghentikan kehadiran tentara Amerika di Jepang, termasuk di Okinawa, yang menampung tentara dengan jumlah terbesar.

Sementara pemerintah Tokyo, terutama Partai Demokrat Liberal yang berkuasa, bukan hanya menolak permintaan rakyat Jepang untuk menghapus pangkalan Amerika di Jepang, tetapi dengan meningkatkan anggaran militer dan mengimplementasikan proyek-proyek baru seperti kerja sama drone, justru mereka ingin mengembangkan hubungan militer dengan Amerika Serikat dan memperkuat kehadiran militer negara tersebut di Jepang.

Amin Farjad, pakar urusan internasional, mengatakan:

"Partai Demokrat Liberal Jepang menggunakan setiap kesempatan untuk memperkuat kekuatan dan militer negara ini. Eskalasi ketegangan antara AS, Cina, dan Korea Utara telah memberikan peluang emas bagi pemerintah Tokyo untuk bekerja sama dengan Amerika bagi mengepung Cina.

Hal ini membuat rakyat Jepang semakin khawatir akan konsekuensi dari militerisme pemerintah mereka dan kerja sama dalam kebijakan regional Amerika.

Kehadiran pesawat tak berawak Amerika di sebuah pangkalan militer di Jepang telah menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat wilayah Kanoya.

Karena dari sudut pandang orang Jepang, negara ini sangat rentan terhadap kemungkinan serangan oleh Cina atau Korea Utara, dan jika terjadi krisis, orang Jepanglah yang akan menjadi korban dari kebijakan petualang Washington di Asia Timur.

Oleh karena itu, sambil mengungkapkan keprihatinannya, masyarakat Jepang ingin agar pemerintah Tokyo memperhatikan permintaan mereka. Untuk alasan ini, pihak berwenang Kanoya telah membuat pusat untuk menyelidiki kekhawatiran warga tentang masalah ini.

Mereka berusaha untuk menyelidiki pengaruh kehadiran pasukan Amerika pada kehidupan sehari-hari warga.

Henry Kissinger, pemikir Amerika, telah berulang kali memperingatkan Gedung Putih tentang konsekuensi mengabaikan peringatan Cina, terutama tentang Taiwan, dan membunyikan alarm tentang krisis apa pun.

Bagaimanapun, dengan mengerahkan peralatan militer baru di pangkalannya di Jepang, Amerika tidak hanya menempatkan keamanan kawasan tetapi juga proses kehidupan damai di antara negara-negara di kawasan itu ke dalam krisis.

Karena konsekuensi pertama dari peningkatan kekuatan militer AS di Jepang adalah memicu ketidakpercayaan di kawasan tersebut, yang juga meningkatkan persaingan militer.

Pangkalan Militer AS di Okinawa

Selain itu, kelanjutan dari perilaku tidak bermoral dan tidak biasa tentara Amerika di Jepang, yang meningkat setiap hari karena kekebalan yudisial mereka, menyebabkan orang Jepang merasa rendah diri lebih dari sebelumnya.

Pemerkosaan dan pembunuhan warga negara Jepang dapat dilihat dari kasus dan kinerja tentara Amerika yang ditempatkan di Jepang, yang diabaikan oleh pemerintah Tokyo demi tujuan mengembangkan kerja sama militer dengan Amerika Serikat.(sl)

Tags