Rusia-Ukraina Setuju Bernegosiasi tentang Pertukaran Korban Luka
Tatyana Moskalkova dan Dmytro Lubinets, Komisaris Hak Asasi Manusia Rusia dan Ukraina setuju untuk bertemu dan membahas pertukaran korban luka perang antara kedua negara.
Sebelas bulan telah berlalu sejak perang Rusia dengan Ukraina, dan selama ini puluhan ribu orang telah terbunuh, terluka, atau ditangkap di kedua sisi garis depan. Negara-negara Barat juga berusaha memperpanjang perang destruktif antara dua tetangga lama dengan dukungan militer dan politik.
Rusia dan Ukraina membebaskan lebih dari 200 tentara yang ditangkap pada tahap terakhir menjelang tahun 2023.
Sejak awal perang di Ukraina pada 4 Februari 2022, lebih dari 1.800 tentara Ukraina telah kembali ke negara dan rumah mereka selama pertukaran tawanan perang.
Menurut kantor berita TASS, kedua belah pihak sepakat untuk menyiapkan daftar orang yang terluka parah dalam perang dalam pertemuan dan konferensi video serta berdiskusi dan berinteraksi tentang hal itu.
Moskalkova mengatakan, "Kami berinteraksi sebelumnya untuk menyelesaikan sejumlah masalah, termasuk identifikasi orang hilang dari masing-masing pihak, bantuan dalam pertukaran tahanan dan pengembalian bersama warga sipil yang ditahan."
Menurut pejabat Rusia ini, kedua pihak sepakat bahwa pada tahap interaksi ini, pasukan dan orang-orang yang terluka parah akan dipertukarkan antara kedua negara.
Namun, Moskow dan Kiev belum menerbitkan laporan yang dapat dipercaya tentang statistik yang tewas dan terluka, dan belum ada sumber yang dapat dipercaya dari kedua negara yang mengumumkan berapa banyak tentara dan pasukan yang terluka yang mereka miliki.(sl)