Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran dalam pertemuan dengan Ismail Haniyeh, Kepala Biro Politik Hamas, dan delegasi, sembari mengapresiasi perlawanan masyarakat Gaza terhadap kejahatan rezim Zionis mengatakan, "Kesabaran historis masyarakat Gaza menyebabkan isu Palestina menjadi isu pertama dunia."
Memburuknya situasi kemanusiaan di Jalur Gaza dan terungkapnya rencana rezim Zionis yang menggunakan makanan dan obat-obatan sebagai senjata terhadap warga Palestina telah memicu kemarahan masyarakat internasional, bahkan para pendukung rezim ini.
Dalam beberapa bulan terakhir, rezim Zionis telah mencoba menciptakan pencapaian khayalan dan membenarkan kebrutalannya di Gaza dengan menyebarkan kebohongan, tapi sejauh ini rezim ini telah berkali-kali dipermalukan.
Puluhan orang melakukan protes di luar Kedutaan Besar AS di Tel Aviv untuk mendukung kesepakatan soal sandera sebelum tiba bulan Ramadan.
Salah satu pejabat senior Hamas mengatakan, pembebasan tawanan Rezim Zionis, membutuhkan biaya, dan Israel, harus membayarnya.
Ratusan pemukim Zionis, bermonstrasi di depan kediaman PM Benjamin Netanyahu, dan menuntut kesepakatan segera dengan Hamas, terkait pertukaran tawanan.
Dua menteri anggota Kabinet Perang, menuduh PM Israel, tidak melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan seputar pembebasan tawanan di Gaza, dan mengancam akan membubarkan Kabinet Perang.
Ribuan warga Palestina pendudukan (Israel) Sabtu (10/2/2024) kembali turun ke jalan-jalan di Tel Aviv dan menuntut pengunduran segera Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu saat merespons laporan terbaru Lembaga Pemeringkat Kredit Moody's, mengakui tema laporan ini terkait eskalasi krisis ekonomi di bumi Palestina pendudukan.
Koordinator Komunikasi Strategis Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat, mengatakan masalah pendirian negara Palestina, sangat serius, dan perundingan pertukaran tawanan Israel, yang dipimpin Qatar dan Mesir, sangat sensitif.