Netanyahu Perintahkan Serangan ke Gaza
- 
					  Serangan Zionis ke Gaza 
Pars Today - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan serangan besar-besaran di Jalur Gaza dengan dalih palsu.
Kantor Perdana Menteri Israel mengklaim pada Selasa (28/10/2025) malam bahwa Benjamin Netanyahu telah memerintahkan "serangan keras" segera di Gaza menyusul tewasnya seorang tentara Israel di Rafah.
Sumber-sumber rumah sakit di Gaza melaporkan, Menyusul perintah Netanyahu untuk menyerang Jalur Gaza, 63 warga Palestina, termasuk 24 anak-anak, tewas dan lebih dari 50 lainnya terluka dalam serangan udara Israel di berbagai wilayah di Jalur Gaza.
125 pelanggaran gencatan senjata oleh rezim Israel
Sementara itu, kantor informasi pemerintah di Gaza mengumumkan, Penjajah telah melakukan 125 pelanggaran gencatan senjata, yang mengakibatkan 94 warga Palestina gugur dan 344 lainnya terluka.
Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan, Sejak dimulainya serangan tentara Israel di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023, 68.531 warga Palestina telah gugur dan 170.402 lainnya terluka.
Hamas: Kami tidak akan menyerahkan jenazah Zionis
Pusat Informasi Brigade Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) mengumumkan, Jenazah seorang tahanan Zionis ditemukan di salah satu terowongan, tetapi kami menunda penyerahannya karena pelanggaran gencatan senjata oleh penjajah. Kami menekankan bahwa setiap eskalasi serangan akan mencegah kelanjutan operasi pencarian, penggalian, dan pemulihan, dan pengembalian jenazah para tahanan akan ditunda.
Hamas tegaskan kepatuhan pada gencatan senjata
Gerakan Hamas juga mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa mereka tidak memiliki hubungan dengan insiden penembakan di Rafah dan tewasnya seorang tentara Israel, serta menegaskan kepatuhan mereka terhadap perjanjian gencatan senjata.
Hamas menyebut serangan tentara Israel di wilayah-wilayah di Jalur Gaza sebagai pelanggaran nyata terhadap perjanjian gencatan senjata yang dimediasi oleh Presiden AS Donald Trump. Hamas mendesak para mediator yang menjamin perjanjian tersebut untuk segera mengambil tindakan guna mengekang agresi Israel terhadap warga sipil dan menghentikan pelanggaran komitmen.
Media Zionis: Tentara Israel tak punya bukti Hamas terlibat penembakan Rafah
Dalam konteks ini, media keamanan Zionis Wallanews menulis pada hari Rabu (29/10/2025), merujuk pada dimulainya kembali serangan besar-besaran Israel di kota Rafah di Jalur Gaza selatan dengan dalih menembaki tentara Israel dan menewaskan salah satu dari mereka, Tentara Israel tidak memiliki bukti yang mengonfirmasi keterlibatan Hamas dalam insiden penembakan tersebut.(sl)
 
						 
						