Protes berkelanjutan di Wilayah Pendudukan untuk pembebasan tawanan Zionis telah berubah menjadi krisis dan mimpi buruk yang tiada akhir bagi Perdana Menteri Rezim Zionis Benjamin Netanyahu dan kabinetnya.
Kementerian Pertahanan Rusia, mengabarkan jatuhnya pesawat kargo militer yang mengangkut tawanan Ukraina, di wilayah Belgorod.
Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas dalam berbagai operasi anti-militer Zionis berhasil memberi kerugian besar kepada militer rezim ilegal ini di Jalur Gaza.
Sebagai kelanjutan dari krisis politik di Tel Aviv, Partai Buruh Rezim Zionis menyerahkan rencana pemakzulan kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu kepada Parlemen Israel (Knesset).
Juru bicara Brigade Ezzeddine Al Qassam, mengatakan operasi Badai Al Aqsa, adalah teriakan menuntut kebebasan bangsa-bangsa terjajah.
Kepala Biro Politik Hamas, di Jalur Gaza, Yahya Sinwar, mengumumkan syarat-syarat baru untuk membebaskan tawanan Rezim Zionis.
Dua pesan bergambar sayap militer Hamas, menjawab tegas sikap Kabinet Rezim Zionis, yang dari satu sisi sudah mulai bergerak untuk pertukaran tahanan, dan di sisi lain meningkatkan pemboman Gaza.
Setelah tentara Israel mengumumkan bahwa mereka secara keliru telah membunuh 3 tawanannya di Gaza, dan keluarga tawanan rezim Zionis berdemonstrasi menentang kabinet Netanyahu.
Sayap militer Hamas, mengumumkan, pejuang Palestina, berhasil menggagalkan operasi pasukan komando Israel, untuk membebaskan salah seorang tawanan, dan memaksa mereka mundur.
Sekjen PBB, kemarin mengaktifkan Pasal 99 Piagam PBB, dan meminta perhatian Dewan Keamanan, terkait kondisi perang Gaza, yang dianggap membahayakan keamanan internasional.