Penulis Zionis: Israel akan Terlibat Perang Saudara Setelah Pertempuran di Gaza
-
Perdana Menteri Rezim Zionis Benjamin Netanyahu
Pars Today - Seorang penulis Israel mengatakan bahwa rezim Zionis sedang menuju kebangkitan kembali konflik internal setelah perang Gaza.
Menurut laporan Pars Today mengutip ISNA, penulis Zionis Yossi Werther mengatakan, "Mesin politik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu diaktifkan segera setelah perang Gaza dinyatakan berakhir dan mulai menyebarkan "racun politik".
Werther mengatakan dalam sebuah analisis bahwa konflik internal atas identitas Israel akan kembali dengan kekuatan dan bahwa Isaac Herzog, pemimpin rezim Zionis akan menghadapi ujian krusial antara demokrasi dan fasisme.
Werther menambahkan, Tokoh politik Israel lainnya, seperti Naftali Bennett, telah mulai mempersiapkan strategi elektoral baru untuk pemilu mendatang, sementara Knesset (parlemen) menyaksikan tindakan ambigu dari beberapa ketua komite, yang mengindikasikan ketegangan di dalam koalisi yang berkuasa.
Penulis Israel ini menekankan, Israel tidak bergerak menuju stabilitas setelah perang, tetapi menuju kebangkitan kembali konflik internal. Karena Netanyahu berusaha mengkonsolidasikan kekuasaannya, menyelesaikan dendam politik lama, dan memaksakan agendanya pada lembaga-lembaga pemerintah.
Sebelumnya, Benny Gantz, mantan Menteri Perang Rezim Zionis mengatakan, "Perang Israel baru-baru ini menunjukkan bahwa struktur sipil dan pemerintahan rezim ini telah runtuh, dan alih-alih melakukan rekonstruksi yang sesungguhnya, kabinet justru sibuk mengesahkan undang-undang untuk memperluas jabatan politik dan mendistribusikan jabatan."
Benjamin Netanyahu juga mengumumkan dalam pernyataannya bahwa ia bermaksud untuk kembali mencalonkan diri sebagai perdana menteri dalam pemilihan umum mendatang yang dijadwalkan pada November 2026.
Netanyahu memimpin Partai Likud, partai sayap kanan terbesar di rezim Israel, dan telah menjabat sebagai perdana menteri selama lebih dari 18 tahun, periode panjang yang berlanjut dalam beberapa periode yang tidak berurutan sejak tahun 1996.
Dalam pemilihan Knesset terakhir, Partai Likud yang dipimpin Netanyahu memenangkan 32 kursi. Sekutu religiusnya dari gerakan Haredi memenangkan 18 kursi dan Aliansi Zionis Religius memenangkan 14 kursi.
Netanyahu telah menghadapi tiga kasus korupsi sejak Mei 2020. Selama masa jabatannya saat ini, yang dimulai pada akhir 2022, ia telah mengajukan rencana reformasi peradilan yang ekstensif yang oleh lawan-lawannya dianggap sebagai upaya untuk melemahkan peradilan dan memusatkan kekuasaan di tangan kabinet.
Reformasi ini memicu gelombang protes yang meluas di Wilayah Pendudukan yang baru mereda setelah perang dahsyat yang dilancarkan rezim tersebut dimulai. Agresi Israel terhadap Jalur Gaza telah mereda. Namun, Netanyahu terus menghadapi kritik keras dari dalam negeri atas penanganannya terhadap perang dan pembebasan tahanan Israel yang ditawan oleh kelompok perlawanan Palestina.
Baru-baru ini, gencatan senjata ditetapkan di Gaza berdasarkan rencana AS dan Hamas serta rezim Israel bertukar tahanan, tetapi gencatan senjata itu telah dilanggar beberapa kali oleh rezim Israel.(sl)