Uni Eropa Sepakati Bantuan Militer Baru untuk Ukraina

Menteri pertahanan negara-negara anggota Uni Eropa menyetujui alokasi anggaran militer baru senilai dua miliar euro untuk memproduksi dan mengirim amunisi ke Ukraina.

Negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat mengintensifkan tekanan sanksi terhadap Federasi Rusia dan meningkatkan pasokan senjata ringan dan berat untuk Kyiv, yang menyebabkan perang terus berkobar di Ukraina.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell di sela -sela pertemuan tingkat menteri pertahanan Uni Eropa hari Rabu (8/3/2023) mengatakan,"Program ini dijalankan dengan menggandeng 15 perusahaan industri militer Eropa demi efisiensi harga, dan efektivitas waktu produksi.".

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa mengungkapkan harapan bahwa koordinasi yang diperlukan akan dibuat di bulan depan.

Berdasarkan program baru ini, anggaran senilai satu miliar euro akan dialokasikan untuk membeli, memasok dan mengirim amunisi dari negara-negara anggota Uni Eropa ke Ukraina. Adapun satu miliar euro lainnya untuk meningkatkan kapasitas produksi amunisi dan industri pertahanan dalam jangka panjang.

Menteri Pertahanan Ukraina, yang menghadiri pertemuan itu, mengatakan kepada wartawan bahwa negaranya membutuhkan satu juta peluru sistem artileri 155mm serta kendaraan lapis baja termasuk tank.

Dia juga menambahkan bahwa pasukan Ukraina membutuhkan 90.000 hingga 100.000 peluru meriam 155mm untuk mengusir serangan Rusia.(PH)