Cina Terus Dorong Normalisasi Hubungan antara Tehran dan Riyadh
(last modified Sun, 12 Mar 2023 06:21:45 GMT )
Mar 12, 2023 13:21 Asia/Jakarta
  • Cina Terus Dorong Normalisasi Hubungan antara Tehran dan Riyadh

Kementerian Luar Negeri Cina dalam sebuah pernyataan mengumumkan bahwa negaranya akan terus mendorong normalisasi hubungan antara Republik Islam Iran dan Arab Saudi.

Republik Islam Iran dan Arab Saudi menjalin kesepakatan di Beijing pada hari Jumat,10 Maret 2023 mengenai kelanjutan hubungan diplomatik mereka setelah tujuh tahun terhenti.

Berdasarkan perjanjian antara pejabat kedua negara, para menteri luar negeri Iran dan Arab Saudi akan bertemu satu sama lain dalam waktu paling lambat dua bulan untuk memberikan landasan implementasi mengenai pertukaran duta besar dan pembukaan kembali kedutaan, serta persyaratan lain untuk dimulainya kembali hubungan kedua negara.

Menurut pernyataan yang dipublikasikan di situs Kementerian Luar Negeri Cina, penghapusan perbedaan antara Iran dan Arab Saudi akan berdampak baik pada pembebasan negara-negara di kawasan itu dari campur tangan asing.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Cina Qin Gang menggambarkan kesepakatan antara Iran dan Arab Saudi untuk melanjutkan hubungan bilateral sebagai kemenangan perdamaian.

Wang Yi, Kepala Urusan Kebijakan Luar Negeri Partai Komunis Cina, kepada wartawan mengatakan, "Pembicaraan Iran-Arab Saudi di Beijing telah mencapai hasil yang signifikan, dan hasilnya adalah kemenangan dialog dan perdamaian, dan itu membawa banyak kabar baik untuk dunia yang sedang menghadapi masalah,".

"Asia Barat adalah milik masyarakat setempat dan nasib kawasan ini harus segera berada di tangan rakyat negara-negara di kawasan tersebut. Mereka dapat membangun kawasan yang lebih stabil, damai dan sejahtera dengan memperkuat koordinasinya," ujar Wang Yi.

Pengumuman kesepakatan dimulainya kembali hubungan antara Iran dan Arab Saudi dengan mediasi Cina mendapat dukungan dan sambutan dari negara-negara kawasan, termasuk Pakistan dan Turki, tapi memicu kekhawatiran di kalangan para pemimpin rezim Zionis.(PH)