Kerja Sama Militer Rusia dan Cina Menguat, AS Ketar Ketir
(last modified Sat, 01 Apr 2023 04:34:02 GMT )
Apr 01, 2023 11:34 Asia/Jakarta
  • Kerja Sama Militer Rusia dan Cina Menguat, AS Ketar Ketir

Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata AS menyatakan bahwa Washington tidak menginginkan perang dengan Rusia dan Cina, dan menegaskan urgensi pendekatan untuk mencegah aliansi militer antara Beijing dan Moskow.

Presiden Rusia, Vladimir Putin menolak klaim bahwa kerja sama antara Moskow dan Beijing merupakan ancaman bagi Barat.

Putin mengumumkan bahwa Rusia belum membentuk aliansi militer dengan Cina, dan kerja sama antara kedua negara bersifat teknis dan militer, serta ada masalah tersembunyi dalam hal ini.

Presiden Rusia menekankan,"Moskow memperluas kerja sama militer dengan Beijing, termasuk latihan bersama. Ini tidak hanya terbatas pada Cina saja, dan kerja sama dengan negara lain ini sedang berlangsung dan berlanjut. Masalah ini sudah jelas, dan tidak ada aliansi militer,".

Mark Milley dalam wawancara dengan majalah Defense One pada Jumat (31/3/2023) malam mengatakan,"Kami membutuhkan pendekatan geopolitik yang tidak membuat Cina dan Rusia begitu dekat sehingga mereka membentuk aliansi militer melawan Amerika Serikat,".

Kepala Staf Gabungan militer AS memperingatkan dampak destruktif konflik militer antara Rusia dan Cina dengan AS dengan mengatakan, "Jika perang antara tiga negara adidaya dimulai dan dua di antaranya melawan kita, itu akan menjadi tantangan besar."

"Militer Cina dan lainnya telah sampai pada kesimpulan bahwa perang dengan Amerika Serikat tidak dapat dihindari, dan itu adalah pola pikir yang berbahaya," kata Milley

Moskow dan Beijing percaya bahwa perkembangan internasional dan realitas sistem dunia yang positif bergerak menuju sistem multipolar. Sementara orang Barat, terutama Amerika Serikat, terus bersikeras mempertahankan sistem unipolar dan mencoba memainkan peran polisi global dalam mewujudkan tujuannya melalui unilateralisme.(PH)