Vietnam Komitmen dengan Kebijakan Satu Cina
(last modified Wed, 28 Jun 2023 10:20:19 GMT )
Jun 28, 2023 17:20 Asia/Jakarta
  • PM Vietnam dan presiden Cina
    PM Vietnam dan presiden Cina

Perdana menteri Vietnam dalam pertemuannya dengan Presiden Cina, Xi Jinping menekankan komitmen negaranya terhadap kebijakan "Satu Cina".

Beberapa hari setelah kunjungan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken ke Cina, Amerika Serikat tetap mengirim sebuah kapal nuklir ke Vietnam meski ada penentangan dari Beijing.

Kapal induk USS Ronald Reagan Minggu (25/6/2023) berlabuh di Pelabuhan Danang, Vietnam. Menurut keterangan Kedubes AS di Vietnam, sejak normalisasi hubungan kedua negara di tahun 1995, setelah perang berdarah Vietnam, ini adalah pertama kalinya kapal nuklir Amerika memasuki perairan negara ini.

Di tengah-tengah tensi dan ketika Cina dengan memegang prinsip Satu Cina menentang setiap langkah yang selaras dengan pemisahan Taiwan dari negara ini, perdana menteri Vietnam bertolak ke Beijing dan dalam pertemuannya dengan Xi Jinping, ia menekanakn komitmen negaranya terhadap prinsip Satu Cina.

Menurut laporan IRNA, Phạm Minh Chính Selasa (27/6/2023) tiba di Beijing dan bertemu dengan presiden negara ini, Xi Jinping.

Phạm Minh Chính selama pertemuannya dengan Xi Jinping menyebut Cina sebagai negara terbesar kawasan dan sahabat Vietnam, serta mengatakan, "Vietnam menuntut perluasan hubungan dengan Cina, dan senantiasa berterima kasih kepada Beijing karena selalu mendukung Vietnam."

"Hanoi secara tegas mematuhi kebijakan Satu Cina dan mendukung prakarsa pengembangan dunia yang digagas Xi Jinping," ungkap Phạm Minh Chính.

Ia menegaskan, "Kami tidak akan mengijinkan negara manapun yang ingin menciptakan friksi antara Hanoi dan Beijing."

Perdana menteri Vietnam seraya menentang politisasi isu-isu ekonomi mengatakan, negaranya meminta kerja sama dekat dengan Cina untuk melawan berbagai ancaman dan tantangan.

Sementara itu, presiden Cina seraya merujuk pada peringatan ke-15 partisipasi strategis komprehensif Cina dan Vietnam di tahun 2023, mengatakan, Beijing memadang Hanoi sebagai prioritasnya dalam diplomasi bertetangga.

"Menghadapi situasi internasional yang bergejolak, Cina dan Vietnam harus menjaga semangat kesetaraan, manfaat, solidaritas dan saling percaya, dan kerja sama yang saling menguntungkan, dan demi pembanungan bersama, saling bekerja sama manfaat yang lebih baik bagi kedua negara, dan menciptakan stabilitas yang lebih besar," ungkap Xi Jinping.

Daniel Kovalik, pakar isu-isu internasional terkait kehadiran militer AS di sekitar Cina mengatakan, Amerika menganggap mampu mencegah pertumbuhan ekonomi Beijing dengan membuat Cina terlibat pada isu-isu keamanan dan militer. (MF)

 

Tags