Mayoritas Warga Ukraina Ragukan Peran Zelensky Atasi Korupsi
(last modified Tue, 12 Sep 2023 08:27:15 GMT )
Sep 12, 2023 15:27 Asia/Jakarta
  • Mayoritas Warga Ukraina Ragukan Peran Zelensky Atasi Korupsi

Hasil survei terbaru di Ukraina menunjukkan bahwa banyak warga negara ini yang menganggap Volodymyr Zelensky, presiden Ukraina sebagai pihak yang bertanggung jawab atas fenomena peningkatan korupsi di lembaga pemerintahan dan militer negaranya.

Kini, masalah korupsi di Ukraina menjadi pusat perhatian lebih dari sebelumnya, karena besarnya bantuan keuangan, militer dan senjata dari Barat, khususnya Amerika Serikat terhadap negara ini. 

Menurut statistik yang dipublikasikan, kekayaan banyak pejabat senior Ukraina telah berlipat ganda setelah dimulainya perang di negara ini dengan  masuknya bantuan besar-besaran dari Barat.

Kantor berita Interfax hari Senin (11/9/2023) mengumumkn kasil survei yang dilakukan oleh Lembaga Inisiatif Demokratik Ilko Kocherev, dan Institut Internasional Kiev tentang masalah korupsi di Ukraina.

Survei yang melibatkan partisipasi 2011 orang berusia di atas 18 tahun di seluruh wilayah Ukraina menunjukkan hasil bahwa 78% dari responden jajak pendapat mengatakan bahwa presiden bertanggung jawab langsung atas merebaknya korupsi di lembaga-lembaga pemerintah dan militer Ukraina.

Menurut laporan ini, 70 persen warga Ukraina berusia 18 hingga 29 tahun menganggap Zelensky bertanggung jawab atas korupsi yang meluas di negara tersebut.

Belum lama ini, Sergey Krivnos dari para jenderal tentara Ukraina mengungkapkan bahwa keputusan Zelenskiy baru-baru ini untuk memperkuat garis pertahanan di Kharkiv ditujukan untuk pencucian uang dan bukan menyelamatkan tentara Ukraina.

“Pihak berwenang Ukraina berusaha berpura-pura bahwa tentara melakukan tugasnya dengan baik, sementara dia (Zelensky) siap melakukan apa pun untuk menipu rakyat,” kata Krivnos.

Selama konflik di Ukraina, negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat dan Inggris, memberikan banyak bantuan militer dan ekonomi ke Ukraina, dan banyak pejabat senior Barat telah berulang kali menyatakan keinginan mereka untuk melihat kekalahan Rusia di medan perang.(PH)