FBI Peringatkan Potensi Perang Saudara di Amerika
Menjelang pemilihan presiden AS, FBI mengumumkan risiko pendukung Donald Trump kembali menyerbu gedung Kongres AS yang bisa memicu perang saudara.
Pada 6 Januari 2021, pendukung mantan Presiden AS Donald Trump menyerang gedung Kongres AS dengan tujuan mencegah pengesahan hasil pemilu presiden 2020.
Dalam kerusuhan ini, sedikitnya enam orang tewas dalam bentrokan dengan aparat kepolisian Amerika dan puluhan lainnya luka-luka.
Media Amerika Serikat, Newsweek hari Kamis (5/10/2023) melaporkan bahwa menjelang pemilihan presiden AS 2024, FBI sedang mengawasi aktivitas kelompok pendukung Trump karena takut akan serangan baru mereka terhadap gedung Kongres AS.
Seorang pejabat FBI kepada Newsweek mengatakan bahwa Biro Investigasi Federal (FBI) bertekad untuk mengekang apa yang disebutnya sebagai “terorisme domestik” yang dilakukan oleh pendukung setia Trump dan mencegah serangan berulang terhadap gedung Capitol.
Donald Trump, mantan presiden Amerika Serikat hari Kamis mengatakan,jika Partai Republik tidak dapat mencapai konsensus mengenai calon lain untuk jabatan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, maka ia bersedia untuk mengambil alih jabatan ketua DPR untuk sementara waktu.
"Saya siap mengambil alih posisi kekuasaan ketiga di badan pemerintahan politik Amerika Serikat untuk jangka waktu 30, 60 atau 90 hari, hingga anggota partainya mencapai kesepakatan jangka panjang," ujar Trump.
Komentar Trump dibuat ketika jajak pendapat baru menunjukkan bahwa sebagian besar orang Amerika percaya bahwa Donald Trump, mantan presiden Amerika Serikat tidak memenuhi syarat untuk mencalonkan diri dalam pemilihan presiden tahun 2024.(PH)