Puluhan Stafnya di Gaza Dibantai Israel, Ini Respons Sekjen PBB
(last modified Sun, 21 Jan 2024 12:42:34 GMT )
Jan 21, 2024 19:42 Asia/Jakarta
  • Sekjen PBB Antonio Guterres
    Sekjen PBB Antonio Guterres

Sekjen PBB, Antonio Guterres mengkonfirmasi tewasnya lebih dari 150 staf organisasi ini selama serangan tentara rezim Zionis ke Jalur Gaza.

Seperti dilaporkan IRNA, Antonio Guterres dalam KTT ke-19 Gerakan Non-Blok di Kampala, Uganda mengatakan, serangan militer rezim Zionis ke Jalur Gaza mengakibatkan kerusakan besar-besaran dan gugurnya banyak warga sipil.

Lebih lanjut Guterres menambahkan, staf PBB yang aktif di Jalur Gaza yang berusaha keras memberi bantuan kemanusiaan, bersama keluarganya menghadapi pemboman beruntun dan bahaya setiap hari serta menghadapi pembatasan besar seperti ketidakamanan, pemutusan sarana telekomunikasi dan larangan lalu lalang.

Sekjen PBB, Antonio Guterres

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa juga memperingatkan peningkatan penyakit dan kelaparan serta memburuknya situasi masyarakat di Jalur Gaza, dengan menyatakan bahwa rakyat Palestina di Jalur Gaza menderita bukan hanya karena bom dan peluru, tetapi nyawanya juga terancam karena kurangnya makanan dan air minum yang bersih, pemadaman listrik, kurangnya obat-obatan di rumah sakit, dan perjalanan yang menyakitkan untuk mencapai lahan kecil untuk melarikan diri dari perang.

Guterres menyatakan bahwa dia tidak akan mundur dari tuntutannya untuk segera melakukan gencatan senjata karena alasan kemanusiaan dan pembebasan semua tahanan segera dan tanpa syarat, dan menekankan bahwa perang di Gaza harus dihentikan.

Sekretaris Jenderal PBB menambahkan: Setiap orang harus mengakui hak rakyat Palestina untuk membentuk negara merdeka.

Guterres lebih lanjut mengumumkan kematian 152 staf PBB dalam perang Gaza akibat serangan rezim Zionis dan menggambarkan kesyahidan mereka sebagai tragedi yang memilukan bagi PBB, keluarga mereka dan mereka yang bertugas di Gaza.

Presiden Majelis Umum PBB, Dennis Francis, juga menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera di Jalur Gaza, masuknya bantuan kemanusiaan, dan pembebasan tahanan.

Operasi Badai Al-Aqsa telah memasuki hari ke-170, pemberitaan mengenai semakin intensifnya serangan brutal rezim Zionis terhadap kawasan perumahan, kesehatan, dan sekolah di Gaza terus santer, dan kawasan ini masih terus dibombardir dengan senjata mematikan rezim apartheid Israel .

Tentara rezim Zionis yang tidak berdaya melawan para pejuang perlawanan, hanya berupaya membunuh rakyat Palestina di Jalur Gaza demi menekan perlawanan dan memaksakan rencananya, mengabaikan fakta bahwa seluruh rakyat Gaza adalah anggota perlawanan anti-Zionis.

Kondisi Jalur Gaza sangat parah, dimana banyak organisasi dan lembaga bantuan kemanusiaan menyebtu kondisi warga Gaza sangat mengenaskan dan mengerikan di bawah serangan total rezim Zionis.

Berdasarkan laporan terbaru Kementerian Kesehatan Gaza, jumlah syuhada Palestina sejak awal perang hingga kini mencapai 25.105 orang. (MF)