Feb 02, 2024 21:26 Asia/Jakarta
  • Anak-anak Gaza
    Anak-anak Gaza

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengonfirmasi pertarungan rakyat Gaza melawan kematian.

Seperti dilaporkan FNA, UNRWA dalam statemennya yang diriils di jejaring X menyatakan, mengingat akses air bersih di Jalur Gaza masih menjadi kendala, akan semakin banyak orang yang akan meninggal di daerah ini akibat penyakit dan minimnya air bersih.

Menurut statistik Perserikatan Bangsa-Bangsa, 1,9 juta warga Jalur Gaza telah mengungsi akibat kejahatan rezim Zionis dalam tiga bulan terakhir, yang merupakan 85 persen dari populasi wilayah ini, yang menghadapi krisis obat-obatan, air minum dan makanan, dan di sisi lain, enam puluh persen infrastruktur Gaza juga hancur.

Dalam situasi ini, negara-negara Jerman, Swiss, Italia, Kanada, Finlandia, Australia, Inggris, Belanda, Amerika, Prancis, Austria, dan Jepang, menangguhkan bantuan keuangan kepada UNRWA dengan mengutip klaim Tel Aviv bahwa sebagian dari karyawan organisasi tersebut mendukung operasi "Badai Al-Aqsa".

Dalam penilaian terbarunya, UNRWA mengumumkan bahwa mendapatkan air minum dan makanan adalah tantangan sehari-hari di Gaza, dan masyarakat di jalur ini berusaha untuk bertahan hidup.

Sejak tanggal 7 Oktober lalu, dengan dukungan penuh negara-negara Barat, rezim Zionis melancarkan pembantaian besar-besaran di Jalur Gaza dan Tepi Barat terhadap rakyat Palestina yang tidak berdaya dan tertindas, serta diamnya komunitas internasional dan organisasi hak asasi manusia dalam menghadapi kejahatan Israel yang berujung pada berlanjutnya pembunuhan terhadap perempuan dan anak-anak Palestina oleh mesin perang rezim ini.

Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan jumlah korban meninggal di Jalur Gaza mencapai lebih dari 27.000 orang. (MF)

 

Tags