Kekhawatiran AS atas Keterlibatan Korut di Perang dan Kekecewaan sejumlah Anggota NATO tarhadap Kiev/ Sekilas Transformasi terbaru Perang Rusia-Ukraina
Pars Today- Pelatihan pasukan Ukraina oleh Finlandia, kekhawatiran AS terkait keterlibatan pasukan Korut di perang Ukraina, penentangan Hongaria atas berlanjutnya perang Ukraina, data terbaru serangan dan korban yang ditimbulkan Rusia di perang dan kurangnya minat sejumlah anggota NATO untuk memberikan dukungan jangka panjang terhadap Ukraina, adalah sejumlah perkembangan terbaru dari perang Rusia dan Ukraina.
Menhan Finlandia: Kami melatih pasukan Ukraina di wilayah kami
Menteri Pertahanan Finlandia, Antti Häkkänen menyatakan, negaranya melatih tentara Ukraina di wilayah Finlandia. Sebelumnya Menteri Pertahanan Inggris, Grant Shapps dalam wawancaranya dengan Koran The Telegraph menyatakan, negaranya untuk pertama kalinya memutuskan mengirim pasukan ke Ukraina. Ia mengklaim bahwa pasukan darat ini dikirim ke Kiev untuk melatih pasukan Ukraina di medan perang.
Menurut laporan Sputnik, program pelatihan terhadap militer Ukraina yang didukung oleh sepuluh negara lain, telah memberikan keterampilan penting kepada lebih dari 26.500 calon tentara Ukraina. Menurut Kementerian Pertahanan Inggris, diharapkan pada akhir tahun ini, lebih dari 30.000 tentara Ukraina akan dilatih dalam kerangka program pelatihan ini.
Peringatan Pentagon terkait kehadiran potensial pasukan Korut di perang Ukraina
Dalam sebuah konferensi pers, jubir Kementerian Pertahanan AS (Pentagon) ditanya mengenai potensi pengiriman pasukan Korut ke Ukraina, ketika Kiev terlibat dalam perang dengan Rusia. Pat Ryder tidak mengatakan ada tanda-tanda Korea Utara benar-benar mengirim pasukan ke medan perang, namun memperingatkan Korea Utara tentang kemungkinan perkembangan tersebut. Ia mengatakan, "Ini pastinya hal yang harus diperhatikan."
Pandangan Hongaria terhadap perang di Ukraina
Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orbán usai bertemu dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengatakan,"Saya dengan jelas mengatakan kepada presiden Prancis bahwa Hongaria tidak akan berbuat sesuatu untuk Ukraina atau Rusia, tapi bekerja untuk perdamaian. Hongaria tidak menentang negara ini atau itu, Hongaria menentang perang."
Proses Serangan dan Korban yang ditimbulkan Rusia
Kementerian Pertahanan Rusia Rabu (26/6/2024) dalam statemennya terkait berlanjutnya operasi Rusia di Ukraina dalam 24 jam lalu menyatakan, unit selatan memulihkan posisi taktiknya. Angkatan bersenjata Ukraina kehilangan sekitar 510 personel militer, peralatan militer dan 3 gudang amunisi di poros ini. Sementara itu, Unit Utara menargetkan tentara dan peralatan musuh di 9 kota di wilayah Kharkiv; Hampir 300 personel militer Kiev terbunuh di poros ini. Unit barat tentara Rusia mengambil posisi yang lebih menguntungkan. 2 serangan balik berhasil digagalkan dan musuh kehilangan hampir 400 tentara dan meriam Paladin Amerika. Unit divisi tengah meningkatkan posisinya di garis depan pertempuran, musuh telah kehilangan sekitar 405 tentara dan sebuah kendaraan tempur Bradley.
Rencana penasihat Trump Akhiri Perang Amerika
Reuters dalam laporan khususnya menyatakan bahwa Keith Kellogg dan Fred Fleitz, dua penasihat vital Donald Trump, mantan presiden dan kandidat pilpres dari kubu Republik, mengajukan rencana untuk mengakhiri perang Ukraina kepada Trump, di mana berdasarkan rencana tersebtu, bantuan militer Washington kepada Kiev disyaratkan bahwa pemerintah Ukraina memulai perundingan damai dengan Rusia. Berdasarkan inisiatif ini, pemerintah Amerika pada saat yang sama akan memperingatkan Moskow bahwa penolakan untuk melakukan pembicaraan akan menyebabkan peningkatan dukungan AS untuk Ukraina, dan gencatan senjata akan diberlakukan di medan perang dengan dimulainya pembicaraan damai.
Putin Ajukan Prakarsa Damai untuk perang Ukraina
Presiden Rusia, Vladimir Putin dalam pesannya pada upacara pembukaan pertemuan internasional ke-10 Doktrin Primakov di Moscow World Trade Center, menyatakan harapan bahwa usulan Rusia untuk solusi damai terhadap krisis Ukraina akan mendapat perhatian dalam pertemuan ini. Dia menambahkan: Saya berharap tidak seperti banyak politisi Barat yang tidak bermaksud untuk mengkaji inisiatif yang telah kami sampaikan, para peserta pertemuan internasional Primakov akan mempertimbangkannya dengan bijaksana dan logis dan memeriksa apakah proposal ini dapat menghentikan konflik di Ukraina dan mengarahkan pada solusi politik dan diplomatik.
Eropa Memberikan Uang Rusia sebesar 1,5 miliar dolar kepada Ukraina
Pejabat Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borell dalam sebuah statemennya menyatakan bahwa tranfer uang sebesar 1,5 miliar Euro atau setara dengan 1,5 miliar dolar dari bunga aset Rusia yang diblokade kepada Ukraina sebagai bantuan militer ke negara ini telah disahkan. Borell juga setelah sidang menlu dewan Uni Eropa menyatakan bahwa transfer keuntungan dari aset yang diblokir Rusia ke Ukraina untuk bantuan militer ke negara tersebut telah disetujui. Negara-negara Barat telah memblokir sekitar 300 miliar dolar aset pemerintah Rusia karena konflik di Ukraina, dan sekitar 280 miliar dolar di antaranya masih stagnan di Uni Eropa.
Sebagian Anggota NATO tidak Berminat Memberi Dukungan Jangka Panjang kepada Ukraina
Menurut laporan Bloomberg, beberapa sekutu NATO nampaknya menghindar dari komitmen untuk memberikan angka spesifik, karena mereka enggan mengungkapkan informasi mengenai sejauh mana sebenarnya dukungan mereka terhadap Ukraina. Selain itu, beberapa negara NATO mengatakan bahwa dukungan mereka terhadap Ukraina akan bertambah atau berkurang tergantung pada situasi di medan perang. Oleh karena itu, karena situasi medan perang Ukraina yang tidak dapat diprediksi dan ketidakpastian kebutuhan senjata Kiev di masa depan, beberapa negara anggota NATO tidak bersedia memberikan komitmen jangka panjang untuk dukungan militer kepada Ukraina.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg sebelumnya mengatakan bahwa aliansi militer ini harus berkomitmen untuk memberikan dukungan militer sebesar 40 miliar euro (42,9 miliar dolar) kepada Kiev setiap tahunnya dan menunjukkan bahwa mereka akan mendukung Kiev kapan pun diperlukan.
Inggris Khawatir Berkembangnya Perang di Ukraina oleh Prancis
Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron Rabu (26/6/2024) setelah statemen Presiden Prancis, Emmanuel Macron terkait kemungkinan pengeriman pasukan negara tersebut ke Ukraina, secara rahasia berusaha membujuk Paris untuk menghindari perluasan tensi di perang ini. Televisi al-Mayadeen terkait hal ini melaporkan, Cameron mengatakan bahwa "Saya mengagumi keseriusan Prancis, namun saya tidak yakin mereka telah memilih jawaban yang tepat. Kami tidak ingin berdebat dengan mereka, kami hanya mencoba memberi tahu mereka secara rahasia, mari pikirkan hal-hal yang dapat kami lakukan untuk Ukraina yang benar-benar akan membantu tanpa memperburuk keadaan." Sementara itu, Emmanuel Macron dalam sebuah konferensi terkait Ukraina yang digelar bulan Februari tahun ini di Paris mengtakan bahwa isu pengiriman tentara Eropa ke Ukraina tengah dikaji. (MF)