Siapa yang Inginkan Nama India Dikaitkan dengan Anti-Muslim?
(last modified Thu, 04 Jul 2024 07:57:09 GMT )
Jul 04, 2024 14:57 Asia/Jakarta
  • Siapa yang Inginkan Nama India Dikaitkan dengan Anti-Muslim?

Kekalahan mayoritas partai yang berkuasa di India dalam pemilu Majelis Rendah Lok Sabha baru-baru ini telah menyebabkan meningkatnya kekuatan partai-partai oposisi, terutama perwakilan Muslim.

Pemerintahan ketiga Perdana Menteri India Narendra Modi telah menjabat selama lebih dari sebulan, namun partai-partai oposisi yang mampu berkuasa setelah sekian lama, kini menggunakan bahasa yang berbeda di Lok Sabha dan Majelis Tinggi, Rajya Sabha, telah bersuara agar permasalahan minoritas Muslim di India, kini dikaji dengan pendekatan mewujudkan hak-hak yang hilang.

Selama beberapa tahun terakhir, pemerintahan Modi berulang kali dituduh melanggar hak-hak umat Islam, dari mengubah undang-undang kewarganegaraan hingga mengubah undang-undang pernikahan bagi warga negara Muslim India.

Sebanyak 200 juta warga Muslim di India merupakan kelompok minoritas terbesar di negara tersebut. Sejak Partai Bharatiya Janata yang dipimpin Modi berkuasa pada tahun 2014, ujaran kebencian terhadap umat Islam telah meningkat di negara ini.

Partai-partai oposisi dari pemerintah yang berkuasa di India menyerukan protes terhadap umat Hindu ekstrem

Asaduddin Owaisi, perwakilan Hyderabad di LOk Sabha, pada Rabu pagi, 3 Juli, mengkritik keras Partai Bharatiya Janata dan Perdana Menteri India, dengan mengatakan, "Penindasan tanpa henti terhadap umat Islam, termasuk yang baru-baru ini terjadinya gelombang insiden kekerasan yang dilakukan oleh ekstremis Hindu mengkhawatirkan.

Dia menambahkan bahwa Modi mendapatkan posisi ini hanya karena kebenciannya terhadap Muslim dan dukungannya terhadap ekstremis Hindutva.

Sebelumnya, dalam sebuah pernyataan, kantor politik Partai Komunis India mengutuk serangkaian serangan terhadap komunitas Muslim di berbagai wilayah di negara itu setelah hasil pemilu diumumkan.

Penghancuran dan pembakaran masjid, pembatasan penyelenggaraan ritual keagamaan, pelarangan pemberian izin tinggal bagi imigran Muslim, pembatalan otonomi khusus wilayah Kashmir, dan berdiam diri dalam menghadapi serangan kekerasan ekstremis Hindu terhadap Muslim termasuk di antara yang menjadi sasaran tindakan yang telah diambil terhadap umat Islam di India dalam beberapa tahun terakhir

Permasalahan ini telah menyebabkan kebencian terpendam terhadap India terbentuk dan mulai tumbuh baik di tingkat dunia, maupun di komunitas agama Islam di negara lain.(PH)