Siapakah yang Paling Dirugikan Akibat Perang Tarif Trump?
(last modified Sat, 12 Apr 2025 06:50:52 GMT )
Apr 12, 2025 13:50 Asia/Jakarta
  • Siapakah yang Paling Dirugikan Akibat Perang Tarif Trump?

Ketika tarif Trump dilancarkan untuk menekan para pesaing dagang, yang sebenarnya terjadi adalah keruntuhan pasar dan penurunan pendapatan rumah tangga warga Amerika Serikat sendiri.

Tehran, Pars Today-Pasar saham AS kehilangan nilai triliunan dolar setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif tinggi atas impor produk negara lain masuk ke AS.

Keputusan ini juga berdampak langsung dan negatif pada bursa efek global. Nikkei Jepang dan DAX Jerman termasuk di antara pasar bursa yang rontok akibat keputusan Trump tersebut.

Namun, pasar sedikit pulih pada hari Rabu setelah Donald Trump mengumumkan penangguhan tarif selama 90 hari terhadap puluhan negara, sebelum jatuh lagi pada hari Kamis.

Trump mengatakan dia sedang berunding dengan negara-negara seperti Jepang dan Korea Selatan untuk mencapai apa yang disebut sekretaris persnya, Karoline Leavitt, sebagai "perjanjian perdagangan yang spesifik dan terarah".

Sementara itu, Fox News, dalam laporan analitisnya mengajukan pertanyaan tentang seberapa cepat kesepakatan semacam itu dapat dicapai tanpa menimbulkan gejolak lebih lanjut di pasar keuangan.

Siapa Pecundang yang sebenarnya: warga Amerika, bukan hanya orang kaya

Menurut laporan tersebut, ada persepsi umum bahwa kinerja pasar saham hanya memengaruhi orang kaya.

Pandangan ini bukan tanpa dasar. Sebab menurut data Federal Reserve, pada tahun 2023, 10 persen orang Amerika terkaya memiliki 93 persen dari seluruh saham AS. Tetapi laporan Fox menekankan bahwa ceritanya tidak sesederhana itu.

Sebagian besar penduduk Amerika juga berinvestasi di pasar saham dalam beberapa cara, dan akibatnya, penurunan pasar memiliki dampak yang meluas dan terkadang lebih menyakitkan pada kelompok berpenghasilan rendah.

Pensiunan dan kelompok paling rentan

Orang-orang di Amerika Serikat yang mendekati masa pensiun atau sudah pensiun tidak memiliki cukup waktu untuk memulihkan kerugian akibat penurunan harga di pasar bursa saham, yang dapat secara signifikan mengurangi nilai aset pensiun mereka. Akibatnya, mereka mungkin terpaksa mengurangi investasinya atau memangkas pengeluarannya.

Di sisi lain, kelas menengah Amerika tampaknya menjadi pihak yang paling dirugikan dari konsekuensi ekonomi tarif Trump. Kebijakan Trump  memaksa banyak ekonom mempertimbangkan kemungkinan resesi ekonomi yang jauh lebih tinggi dari sebelumnya.

Dampak-dampak ini tidak terbatas pada pengurangan aset. Sebaliknya, rumah tangga mungkin juga menghadapi kenaikan harga dan pasar tenaga kerja yang lebih sulit. Selain itu, perusahaan mungkin terpaksa memberhentikan karyawannya guna memangkas biaya, yang pada akhirnya akan menyebabkan peningkatan angka pengangguran.

Kontradiksi antara janji dan kenyataan

Secara keseluruhan, laporan Fox menyimpulkan bahwa tarif perdagangan Donald Trump mungkin bertentangan dengan tujuannya yaitu, membuat Amerika lebih kaya, dan dalam praktiknya justru menyebabkan penurunan kesejahteraan finansial rakyat Amerika biasa, peningkatan kesenjangan ekonomi, dan peningkatan volatilitas di pasar.(PH)